Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Ciri-ciri Miss V Bermasalah, Risiko Tanda Penyakit Berbahaya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 30 Aug 2024 21:55 WIB

attractive young brunette ponytail female asian doctor wear white coat explaining uterus model to woman at clinic
Ilustrasi miss v dan organ reproduksi perempuan/ oFoto: Getty Images/PonyWang

Belakangan merasa vagina gatal atau mengalami keputihan tidak normal? Mungkin itu ciri-ciri miss V bermasalah dan menjadi tanda adanya penyakit berbahaya.

Miss V atau organ intim wanita yang disebut vagina merupakan bagian tubuh yang memerlukan perhatian khusus karena berhubungan langsung dengan kesehatan reproduksi. Setiap perubahan atau gejala yang tidak biasa pada organ ini bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani segera.

Mengabaikan ciri miss V bermasalah bisa berakibat fatal bahkan dapat menjadi indikasi adanya penyakit berbahaya. Masalah vagina juga bisa memengaruhi kesuburan, hasrat untuk berhubungan seks, dan kemampuan mencapai orgasme.

Masalah kesehatan vagina yang berkelanjutan juga dapat menyebabkan stres atau masalah hubungan dan memengaruhi kepercayaan diri. Ketahui tanda dan gejala masalah vagina bisa membantu Bunda untuk melindungi kesehatan miss V.

Mengutip dari Mayo Clinic, mari kita bahas mengenai ciri-ciri miss V bermasalah yang perlu Bunda pahami. 

Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan miss V

Miss V atau vagina adalah saluran otot tertutup yang memanjang dari vulva, bagian luar area genital wanita, hingga leher rahim (serviks). Berikut berbagai faktor dapat memengaruhi kesehatan vagina Bunda.

1. Seks

Seks tanpa kondom dapat mengakibatkan infeksi menular seksual. Seks yang dipaksakan atau cedera pada area panggul dapat mengakibatkan trauma vagina.

Kondisi seperti endometriosis dan penyakit radang panggul juga dapat menyebabkan seks yang menyakitkan. Jaringan parut dari operasi panggul dan perawatan kanker tertentu juga bisa membuat berhubungan intim menjadi tidak nyaman hingga sakit.

2. Kontrol kehamilan dan produk kebersihan kewanitaan

Kontrasepsi penghalang, seperti kondom, diafragma, dan spermisida terkait, dapat menyebabkan iritasi vagina. Penggunaan semprotan, deodoran, atau obat pembersih miss V dapat menyebabkan iritasi atau memperburuk iritasi yang sudah ada.

3. Kehamilan dan persalinan

Jika Bunda hamil, menstruasi akan berhenti hingga setelah bayi lahir. Selama kehamilan, keputihan sering kali meningkat.

Robekan vagina relatif umum terjadi saat melahirkan. Dalam beberapa kasus, episiotomi, sayatan yang dibuat di jaringan lubang vagina saat melahirkan juga diperlukan. Persalinan per vagina dapat menurunkan tonus otot di vagina.

4. Masalah psikologis

Kecemasan dan depresi dapat menyebabkan rendahnya tingkat gairah serta ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks. Trauma, seperti pelecehan seksual atau pengalaman seksual yang menyakitkan di awal, juga menyebabkan rasa sakit yang terkait dengan seks.

5. Masalah hormon

Hilangnya estrogen juga dapat menyebabkan lapisan vagina menipis (atrofi vagina) sehingga seks terasa menyakitkan.

Ciri-ciri miss V bermasalah

Berikut ciri-ciri jika miss V Bunda bermasalah.

1. Keputihan yang tidak normal

Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada wanita sebagai cara alami tubuh membersihkan miss V. Namun keputihan yang berwarna, berbau tidak sedap, atau disertai dengan rasa gatal bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit.

Misalnya saja, keputihan berwarna hijau atau kuning biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini bisa menjadi indikasi penyakit menular seksual (PMS) atau vaginosis bakterialis.

Risiko penyakit:

Infeksi bakteri, seperti vaginosis bakterialis, jika tidak diobati dapat meningkatkan risiko terkena penyakit radang panggul (PID) yang bisa menyebabkan infertilitas. Infeksi menular seksual, seperti trikomoniasis juga dapat meningkatkan risiko terkena HIV.

2. Rasa gatal dan terbakar

Rasa gatal dan terbakar pada miss V sering kali disebabkan oleh infeksi jamur, seperti candidiasis. Namun bisa juga menjadi tanda adanya iritasi akibat produk pembersih, detergen, bahkan pakaian dalam yang tidak cocok.

Jika rasa gatal dan terbakar terus berlanjut, ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius, seperti eksim vulva bahkan kanker vulva.

Risiko penyakit:

Infeksi jamur yang tidak diobati bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi serius, terutama bagi wanita dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Kanker vulva juga bisa dimulai dengan gejala ringan seperti rasa gatal sehingga penting untuk tidak mengabaikan gejala ini.

3. Nyeri saat berhubungan seks

Nyeri saat berhubungan seksual atau dispareunia, sering kali diabaikan oleh banyak wanita. Namun ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti endometriosis, infeksi panggul, bahkan tumor pada organ reproduksi.

Nyeri ini juga bisa disebabkan oleh kekeringan pada miss V yang sering dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause.

Risiko penyakit:

Endometriosis adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan infertilitas dan nyeri kronis. Infeksi panggul yang tidak diobati dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti abses atau sepsis.

4. Perubahan pada kulit miss V

Perubahan warna, tekstur, atau munculnya benjolan pada kulit miss V perlu diwaspadai. Misalnya saja, benjolan yang tidak nyeri tapi tak hilang-hilang bisa menjadi tanda kanker vulva.

Kulit yang memerah, bersisik, atau terkelupas bisa menandakan eksim, lichen sclerosus, atau infeksi kulit lainnya.

Risiko penyakit:

Kanker vulva adalah penyakit yang jarang tapi sangat serius. Jika tidak diobati, kanker ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Lichen sclerosus juga bisa meningkatkan risiko kanker vulva jika tidak ditangani dengan benar.

5. Pendarahan yang tidak normal

Pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah menopause adalah tanda yang perlu segera diperiksakan. Pendarahan yang terjadi setelah berhubungan seksual juga bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti polip serviks, infeksi, bahkan kanker serviks.

Pendarahan yang tidak normal tak boleh dianggap remeh karena bisa menjadi gejala awal dari penyakit berbahaya.

Risiko penyakit:

Kanker serviks adalah salah satu penyebab utama pendarahan tidak normal pada wanita. Deteksi dini melalui pap smear sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit ini. Polip atau fibroid yang tidak diobati juga dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti anemia atau nyeri panggul kronis.

Jangan pernah mengabaikan gejala yang tidak biasa karena bisa menjadi ciri miss V bermasalah dan tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter segera setelah merasakan adanya gejala yang mencurigakan agar diagnosis dan pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda