Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ayahanda dr ARL Meninggal Dunia, Kondisi Memburuk sejak Kehilangan Putrinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 27 Aug 2024 21:25 WIB

Ilustrasi Karangan Bunga di Makam Orang Meninggal
Ayahanda dr ARL Meninggal Dunia, Kondisi Memburuk Sejak Kehilangan Putrinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/La_Corivo
Jakarta -

Ayahanda almarhumah dr ‘ARL’ residen di Universitas Diponegoro, meninggal dunia pada Selasa (27/8/2024) dini hari sekitar pukul 1 malam.

Kondisi Fakhruri diketahui terus memburuk setelah mendengarkan kabar bahwa putri tercintanya meninggal dunia karena menjadi korban bullying semasa menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Seperti yang diketahui, dr ARL adalah mahasiswi PPDS Prodi Anestesi di Universitas Diponegoro yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri. Isu bullying menjadi kisah di balik mahasiswi itu nekat mengakhiri hidupnya.

Jenazah korban berusia 30 tahun itu ditemukan di kamar kosnya di kelurahan Lempongsari, Semarang pada Senin (12/8/2024) pukul 23.00 WIB. Ia ditemukan tewas dengan wajah kebiruan dan posisi miring seperti orang tidur.

Dari hasil penyelidikan polisi, ditemukan buku harian milik korban yang berisi keluh kesahnya sebagai mahasiswi PPDS. Di sisi lain, mahasiswi itu juga sempat curhat ke ibunya soal keinginan untuk berhenti kuliah.

Kasus kematian mahasiswi PPDS Undip ini juga menjadi atensi Kementerian Kesehatan. Pihak Kemenkes sudah mengirim surat tentang pemberhentian Prodi Anestesi Fakultas Kedokteran Undip di RSUP Dr. Kariadi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengetahui kabar sakit ayahanda dr ARL saat Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, tazkiah ke rumah mendiang di Semarang.

“Dari situ Kemenkes RI kemudian memfasilitasi agar beliau dirawat di RSCM karena kondisinya sudah semakin drop,” ujarnya, dikutip dari laman detikcom, Selasa (27/8/2024).

“Kita bisa bayangkan yah, bagaimana bapak kehilangan anak tercintanya, dari saat mendengar kabar itu, kondisinya terus menurun,” sambung Syahril.

Syahril juga menyebut saat dirujuk yang bersangkutan juga sudah dalam kondisi buruk selama dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal. Pria 65 tahun itu sempat mengalami coma hepatikun, hematemesis melena, sampai akhirnya gagal napas.

“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua,” ungkapnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing  soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda