
moms-life
5 Tanda Bunda Masuk Kelas Menengah di Indonesia
HaiBunda
Selasa, 03 Sep 2024 14:35 WIB

Kelas menengah erat kaitannya dengan kondisi ekonomi seseorang. Kelas sosial ini berada di antara kelas atas dan bawah dari segi kesejahteraan hidup.
Seseorang yang masuk ke dalam golongan kelas menengah biasanya hidup cukup dengan penghasilan mereka. Namun, hal ini membuat mereka terbilang tidak kaya dan juga tidak miskin.
Kelas menengah biasanya diklasifikasikan berdasarkan pengeluaran, Bunda. Selain itu, terdapat faktor lain yang menjadi ciri-ciri seseorang masuk ke dalam golongan kelas menengah.
Apakah Bunda termasuk ke dalam kelompok tersebut? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini tanda-tanda seseorang masuk ke dalam kelas menengah:
1. Pekerjaan di sektor formal
Sebagian besar kelompok kelas menengah memiliki pekerjaan di sektor formal, Bunda. Akan tetapi, jumlah kelas menengah yang bekerja di sektor formal tengah mengalami penurunan.
Pada 2019, jumlah pekerja di sektor formal pada kelompok kelas menengah tercatat sebanyak 57,33 juta. Namun saat ini di 2024, jumlahnya turun menjadi 47,85 juta penduduk.
"Dalam lima tahun terakhir proporsi pekerja kelas menengah yang berstatus formal mengalami penurunan sedikit," ujar Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dikutip dari detikcom, Senin (2/9/24).
2. Pengeluaran sekitar Rp2 juta - Rp9 juta
Kelas menengah juga mengacu pada ukuran Bank Dunia yang dimuat dalam dokumen Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class 2019. Pengelompokkannya didasari oleh garis kemiskinan Rp582.932 per kapita.
Kelas menengah memiliki ukuran pengeluaran yang berkisar antara 3,5 hingga 17 kali garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia atau sekitar Rp2.040.262 hingga Rp9.909.844 per kapita per bulan.
Sementara itu, untuk kelas kelompok atas yang pengeluarannya 17 kali di atas garis kemiskinan mencapai Rp9,90 juta per kapita per bulan.
Kemudian untuk kelompok rentan miskin adalah satu hingga 1,5 kali garis kemiskinan atau Rp582,93 ribu hingga Rp874,39 ribu, Bunda.
3. Berpendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi
Kelompok kelas menengah biasanya memiliki pekerjaan di sektor formal karena didukung oleh latar belakang pendidikan mereka, Bunda.
Lebih dari separuh penduduk kelas menengah (62,24 persen) memiliki riwayat pendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi. Selain itu, 40,99 persen penduduk menuju kelas menengah juga berpendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi.
Lanjutkan membaca di halaman setelah ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
DISEBUT SULIT PUNYA RUMAH
Ilustrasi Rumah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Wipada Wipawin
4. Sulit punya rumah
Mayoritas penduduk kelas menengah (72,89 persen) tinggal di wilayah perkotaan. Akan tetapi, masih banyak dari mereka yang kesulitan untuk memiliki rumah layak huni.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), tercatat sebanyak 40,8 persen kelas menengah masih memiliki kualitas tempat tinggal yang buruk pada tahun 2014. Survei tersebut mengacu pada tempat tinggal dengan standar kualitas atap, tembok, atau lantai yang buruk.
Kondisi itu tak banyak mengalami perubahan hingga satu dekade kemudian, Bunda. Pada 2023, ada sekitar 39,9 persen kelas menengah yang tinggal di rumah tak layak huni.
"Walaupun kondisi hidupnya membaik untuk aspek air minum dan sanitasi, kedua kelompok ini masih menghadapi isu serius terkait kualitas tempat tinggal," kata Peneliti LPEM UI Teuku Riefky, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (2/9/24).
5. Pengeluaran untuk hiburan lebih tinggi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perubahan gaya hidup kelas menengah. Saat ini, pengeluaran untuk makanan dan minuman serta perumahan terbilang sudah menurun. Namun, alokasi untuk hiburan justru cenderung naik.
Kelas menengah mengalokasikan 45,53 persen dari pengeluaran mereka untuk makanan dan minuman serta lebih dari 32 persen untuk perumahan pada 2014.
Saat ini, pengeluaran untuk makanan dan minuman turun menjadi 41,67 persen dan pengeluaran untuk perumahan menyusut menjadi 28,52 persen di 2024.
Sementara itu, pengeluaran untuk hiburan naik dari 0,22 persen pada 2014 menjadi 0,38 persen pada tahun 2024, serta pengeluaran untuk pesta meningkat signifikan dari 0,75 persen pada 2014 menjadi 3,18 persen pada 2024.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
5 Barang yang Perlu Berhenti Dibeli Kelas Menengah Sesuai Saran Konglomerat

Mom's Life
Bolehkah Pakai Uang Tabungan Demi Cukupi Kebutuhan Harian? Ini Penjelasannya

Mom's Life
8 Trik Keuangan yang Penting Diterapkan Biar Finansial Lebih Baik di Tahun 2023

Mom's Life
Dampak Pandemi COVID-19 bagi Rumah Tangga, Tugas Bunda Bertambah

Mom's Life
5 Tips Menabung agar Cepat Kaya, Yuk Mulai Saat Ini Juga Bun!


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Marshanda Akui Kini Kesulitan Finansial dan Ada Tumor Terdeteksi Lainnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda