HaiBunda

MOM'S LIFE

Fasilitas Kesehatan di Gedung KIA RS Prof Ngoerah Bali Bisa Tangani Bayi Prematur di Bawah 1 Kg Bun!

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 03 Sep 2024 10:50 WIB
Fasilitas Kesehatan di Gedung KIA RS Prof Ngoerah Bali Bisa Tangani Bayi Prematur di Bawah 1 Kg Bun!/Foto: Instagram@kemenkes_ri
Jakarta -

Bayi prematur sering kali memiliki masalah kesehatan yang serius, terutama jika mereka lahir sangat awal. Masalah-masalah ini sering kali bervariasi. Namun, semakin awal bayi lahir, semakin tinggi risiko masalah kesehatannya.

Oleh karena itu, semua bayi yang lahir prematur sangat membutuhkan perawatan khusus dari rumah sakit.

Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Rumah Sakit (RS) Prof. Ngoerah Bali pada Senin (2/9/2024). Ini adalah gedung KIA kelima yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi.


Ia didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Setibanya di lokasi, Presiden langsung masuk ke gedung baru untuk meninjau poliklinik anak, ruang bersalin, dan ruang operasi krisan (OK).

“Saya masuk tadi ke gedung baru RS Prof Ngoerah ini seperti masuk hotel bintang lima, ruang tunggu sangat bagus, furniture ditata sangat bagus sekali,” ungkap Presiden Jokowi dalam rilis Kemenkes RI yang diterima HaiBunda, Selasa (3/9/2024).

Lengkap dengan fasilitas yang canggih dan modern

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengatakan setiap ruangan dilengkapi dengan peralatan kesehatan yang canggih dan modern. Ia optimis berbagai peralatan yang tersedia dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Bali, bahkan di seluruh Indonesia.

“Ini akan mengurangi kematian ibu dan anak di Provinsi Bali dan pada umumnya di negara kita Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.

Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan gedung dengan kapasitas 326 tempat tidur ini menghabiskan biaya sebesar Rp233 miliar, Bunda. Namun, Presiden mengatakan besaran anggaran bukan masalah utama, asalkan digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Tapi tidak apa-apa, asal masyarakat khususnya ibu dan anak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya,” ujar Presiden Jokowi.

Gedung KIA untuk menurunkan angka kematian bayi

Menteri Kesehatan juga menyampaikan latar belakang pembangunan gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak tersebut. Menurutnya, pembangunan gedung setinggi lima lantai dengan satu lantai rubanah (basement) ini didorong oleh tingginya angka kematian bayi di Indonesia, yaitu sekitar 78 ribu kematian setiap tahunnya.

“Setiap tahunnya sebanyak 78 ribu bayi meninggal dari 4,6 juta yang lahir. Indonesia termasuk yang paling tinggi, itu di atas 15/1.000, negara-negara maju bisa 2/1.000,” ujar Budi.

Budi mengatakan penyebab utama tingginya angka kematian bayi di Indonesia karena prematur, yakni bayi yang lahir saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu dan memiliki berat badan di bawah bayi normal yang berkisar 2,5 hingga 4 kilogram.

“Paling banyak meninggal di Indonesia karena prematur. Persoalan menikah terlampau cepat, ada masalah dalam kandungannya, maka di bawah 37 minggu lahirnya,” jelasnya.

Ia mengungkap bahwa saat ini pemerintah telah membagi fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan kemampuannya dalam mengatasi kelahiran prematur.

Pelayanan di tingkat puskesmas untuk membantu persalinan bayi dengan berat badan di bawah 2.0000 gram. Sementara itu, RSUD di 514 kabupten/kota siap membantu kelahiran bayi dengan berat badan di bawah 1.800 gram atau usia kehamilan di atas 34 minggu.

Selanjutnya, rumah sakit provinsi memiliki kompetensi untuk menangani persalinan bayi dengan berat badan hingga 1.000 gram atau usia kehamilan lebih dari 28 minggu. Sementara itu, rumah sakit vertikal memiliki kemampuan untuk menangani persalinan dan perawatan bayi dengan berat badan di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di bawah 28 minggu.

“Itu sebabnya dibangun gedung pelayanan ibu dan anak untuk menangani kelahiran di bawah 1 kilogram, karena (jumlahnya) masih banyak dan mengurangi kematian,” ujar Budi.

Direktur Utama RS Prof. Ngoerah, I Wayan Sudana, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat atas bantuan serta dukungan yang diberikan kepada RS Prof. Ngoerah dalam pembangunan gedung baru tersebut.

“Saya sangat bahagia dan terima kasih kami ucapkan untuk Presiden dan Menteri Kesehatan untuk gedung yang sangat luar biasa ini,” ungkapnya.

Ia berharap gedung baru tersebut bisa meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada ibu dan anak. Dengan demikian, mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi, khususnya di wilayah Bali dan sekitarnya.

Bagi Bunda yang mau sharing  soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Serba-Serbi ASI untuk Bayi Prematur, Simak Kandungan & Waktu Pemberiannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tampil Beda! Adinia Wirasti dan Suami Bule Kenakan Pakaian Adat Jawa, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengerikan! Inilah Azab untuk Suami yang Berselingkuh dalam Islam

Mom's Life Triyanisya & Randu Gede

Alyssa Daguise Dapat Pesan Manis dari Maia Estianty Usai Jadi Menantu

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fanny Kondoh Melahirkan, Sempat Bermimpi Lihat Almarhum Papa Udon Datang

Kehamilan Amrikh Palupi

Rekomendasi Sunscreen untuk Lindungi Kulit, Pilihan Tepat untuk Wajah Anti Kusam

Mom's Life Ratih Wulan Pinandu

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Psikolog Ungkap Satu Kalimat yang Harus Dihindari agar Anak Tak Trauma setelah Dengar Pertengkaran

Rekomendasi Sunscreen untuk Lindungi Kulit, Pilihan Tepat untuk Wajah Anti Kusam

Alyssa Daguise Dapat Pesan Manis dari Maia Estianty Usai Jadi Menantu

Mengerikan! Inilah Azab untuk Suami yang Berselingkuh dalam Islam

9 Resep Kue Cubit, Lumer dan Enak Seperti Dijual Abang-abang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK