MOM'S LIFE
Perbedaan Gen Z vs Milenial di Tempat Kerja, Siapa yang Lebih Tangguh?
Amira Salsabila | HaiBunda
Rabu, 04 Sep 2024 07:41 WIBDi tempat kerja multigenerasi saat ini, karyawan dengan usia, aspirasi, dan tingkat pengalaman yang berbeda menciptakan dinamika baru dalam lingkungan bisnis. Dalam hal ini, ada perbedaan Gen Z dan milenial di tempat kerja yang bisa Bunda ketahui.
Meskipun karakteristik yang sering dikaitkan dengan setiap kelompok generasi mungkin tidak berlaku untuk semua, tantangan dan inovasi yang dialami oleh generasi milenial dan Gen Z sering kali membentuk pandangan dunia dan perilaku mereka.
Mereka adalah generasi muda yang tumbuh dengan teknologi yang terus berubah, tetapi mereka memiliki sedikit perbedaan dalam caranya memandang pekerjaan dan mengerjakan tugas-tugas penting.
12 Perbedaan Gen Z dan milenial di tempat kerja
Gen Z adalah istilah demografi untuk orang-orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2015. Lantaran tumbuh dengan akses ke ponsel dan internet, generasi ini secara umum merupakan generasi yang paling beragam dan paham teknologi saat ini.
Sementara generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Generasi milenium yang paling tua berusia 40-an dan yang paling muda berusia pertengahan 20-an. Generasi ini dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh di sekitar internet dan perangkat seluler serta tantangan ekonomi.
Generasi milenium mulai lebih terlibat dalam kesetaraan ras dan gender daripada generasi sebelumnya seperti generasi X, Baby Boomers, atau generasi Silent.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara Gen Z dan milenial yang dapat memengaruhi perilaku mereka di tempat kerja:
1. Pandangan
Dalam hal mengambil keputusan, generasi milenial memiliki pola pikir yang lebih optimis daripada Gen Z yang menghindari risiko.
Melansir dari laman Indeed, Gen Z menyaksikan ketidakstabilan generasi milenial dan cenderung lebih berhati-hati serta fokus untuk menciptakan rasa aman melalui pilihan mereka. Generasi milenial memiliki pola pikir yang sangat berjiwa wirausaha dan inventif. Gen Z lebih tertarik pada saluran yang teruji dan mapan untuk meraih kesuksesan.
2. Kerja sama tim
Gen Z lebih mandiri dan suka mencari tahu sendiri, sementara milenial cenderung lebih menghargai kerja sama tim dan masukan dari orang lain. Mereka suka berbagi ruang kerja, bekerja dengan baik di kantor terbuka, dan terlibat secara sosial dengan rekan kerja.
Generasi milenial ingin menjalin hubungan yang kuat dengan rekan kerja dan mengintegrasikan pekerjaan ke dalam gaya hidup mereka. Generasi Z cenderung lebih kompetitif dan berfokus pada kesuksesan individu, serta lebih suka mengendalikan hasil akhir.
3. Motivasi
Lantaran mereka begitu berinvestasi dalam timnya di tempat kerja, generasi milenial termotivasi untuk bekerja dengan pemberi kerja yang melayani kebaikan sosial, berbagi nilai-nilai inti mereka, dan memberinya keseimbangan yang baik antara kehidupan dan pekerjaan.
Gen Z juga menghargai perusahaan yang terlibat secara sosial, tetapi keterampilan yang dapat dipasarkan dan kemajuan karier cenderung menjadi motivasi yang lebih besar.
Mereka ingin memberikan dampak langsung, alih-alih bergantung pada pemberi kerja mereka untuk mendukung tujuan sosial, dan mereka melihat kesetaraan dan keberagaman sebagai persyaratan, bukan sekadar keuntungan.
4. Privasi
Generasi milenial tumbuh dengan akses internet yang luas tanpa sepenuhnya memahami masalah privasi yang terkait dengan posting daring.
Generasi Z lebih fokus pada dampak dari kehidupan publik daring, termasuk masalah keamanan. Akibatnya, generasi milenial cenderung lebih terbuka dengan orang lain di tempat kerja dan tidak terlalu sulit memadukan kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Generasi Z umumnya lebih suka menjaga hubungan profesional mereka terbatas di tempat kerja dan tidak terlalu banyak berbagi kehidupan pribadi mereka dengan atasan dan rekan kerja.
5. Umur panjang
Generasi milenial menghadapi banyak masa yang penuh dengan tantangan dalam dunia kerja, beradaptasi dengan banyak pemberi kerja dan pekerjaan, alih-alih satu karier yang tetap.
Generasi milenial yang merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka saat ini cenderung mencari posisi lain. Di sisi lain, Gen Z cenderung menggunakan pekerjaan mereka sebagai titik awal untuk mempelajari peran lain dalam suatu perusahaan dan mencoba berbagai pengalaman untuk mempelajari cara kerja organisasi secara keseluruhan.
6. Keuangan
Generasi milenial dan Gen Z sama-sama termotivasi secara finansial, tetapi Gen Z melihat kekayaan sebagai cara untuk maju sementara generasi milenial perlu mencapai kesuksesan finansial untuk mengejar ketertinggalan.
7. Kebiasaan belanja
Generasi milenial cenderung lebih hemat dalam mengelola uang mereka dibandingkan dengan Gen Z. Mereka mencari diskon, menggunakan kupon, dan berbelanja dengan harga yang terjangkau sesuai anggaran.
Secara keseluruhan, Gen Z cenderung kurang tertarik untuk mengurangi pengeluaran mereka dan fokus untuk meningkatkan pendapatan. Gen Z juga cenderung lebih bersedia untuk tidak mencoba pengalaman dan produk yang terlalu mahal, tetapi generasi milenial akan mencari cara untuk mendapatkan pengalaman sesuai anggaran.
8. Rentang perhatian
Generasi Z mungkin memiliki rentang perhatian yang lebih pendek daripada milenial karena aliran informasi dan gangguan yang terus-menerus melalui teknologi. Generasi milenial yang lebih muda tumbuh dengan beberapa teknologi yang sama yang digunakan oleh Gen Z, tetapi teknologi tersebut tidak terlalu meluas.
9. Peralatan di tempat kerja
Generasi milenial dan Gen Z sering kali memiliki preferensi yang berbeda dalam hal cara mereka menggunakan perangkat di tempat kerja. Meskipun kedua kelompok tersebut merasa nyaman dengan perangkat teknologi seperti pesan singkat dan email, Gen Z terbiasa menggunakan aplikasi dengan algoritma yang mengarahkan mereka ke informasi yang paling penting dan relevan.
10. Hubungan dengan internet
Generasi milenial telah beradaptasi dengan gaya hidup yang digerakkan oleh teknologi sementara Gen Z dibesarkan di dalamnya. Gen Z dikenal sebagai generasi pertama penduduk asli digital, yang berarti mereka belajar, menjalin persahabatan, dan tumbuh secara daring.
Mereka memiliki pengalaman intuitif tentang cara menggunakan dan memanipulasi internet untuk mencapai tujuan mereka dan siap untuk terus beradaptasi seiring dengan teknologi.
Generasi milenial mungkin butuh waktu lebih lama untuk memahami perangkat internet baru, tetapi tetap bersemangat untuk belajar dan menikmati pengetahuan tentang cara dan alasan fitur web bekerja.
Hubungan Gen Z dengan internet juga mengembangkan pola pikir global karena kemudahan menyaksikan dan berinteraksi dengan peristiwa global secara langsung.
11. Profesionalisme
Banyak generasi milenial yang tumbuh dengan pemahaman bahwa ciri-ciri tertentu seperti tato, tindik, dan pakaian casual akan menghalangi mereka mendapatkan pekerjaan. Seiring dengan perubahan lingkungan tempat kerja menjadi lebih menerima dan nyaman, Gen Z diharapkan untuk lebih mendobrak batasan dalam hal apa yang dianggap profesional.
Mereka percaya bahwa keterampilan dan karakter mereka lebih penting daripada bagaimana mereka menampilkan diri, sehingga cenderung memilih budaya kerja yang lebih kasual dan terbuka.
12. Pendidikan
Sementara generasi milenial tumbuh dengan harapan bahwa kuliah adalah bagian penting dalam memulai karier, Gen Z justru mencari alternatif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mereka inginkan.
Mereka menggunakan video tutorial, kelas online, dan pengalaman di dunia nyata untuk menyesuaikan pendidikan dengan tujuannya.
Nah, itulah beberapa perbedaan Gen Z dan milenial di tempat kerja yang bisa Bunda ketahui. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips agar Bunda Menjadi Wanita Karier yang Sukses & Mandiri
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Data Kemenkes Ungkap Pekerja Gen Z Indonesia Paling Gampang Depresi, Simak Faktanya
Berkarier ala Gen-Z, ini 5 Hal Positif yang Bisa Ditiru
Mental Generasi Z Disebut Lemah, Benarkah? Ini Faktanya Bun
Alasan Pekerja Gen Z Alami Burnout di Usia Muda, Ternyata Ini Penyebabnya
TERPOPULER
Terpopuler: Potret Jennifer Coppen Dilamar Justin Hubner di Malam Natal
5 Kalimat yang Sering Dipakai Pendengar Baik Menurut Psikolog
10 Lagu Korea Selatan Paling Populer di 2025, Ada Soundtrack 'Kpop Demon Hunters'
Momen Sang Putri Ultah ke-7, Indra Jegel Pemain 'Agak Laen' Tulis Pesan Manis
Doa Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
REKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Muted Blush On, Cocok untuk Tampilan Makeup Lembut
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Mewah! Momen Tasya Farasya Perlihatkan Rumah Barunya Hampir Jadi Usai Resmi Cerai
5 Kalimat yang Sering Dipakai Pendengar Baik Menurut Psikolog
10 Lagu Korea Selatan Paling Populer di 2025, Ada Soundtrack 'Kpop Demon Hunters'
Terpopuler: Potret Jennifer Coppen Dilamar Justin Hubner di Malam Natal
Momen Sang Putri Ultah ke-7, Indra Jegel Pemain 'Agak Laen' Tulis Pesan Manis
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Selain di Italia, Ridwan Kamil dan Aura Kasih Diduga Glamping Bareng
-
Beautynesia
Lanjut ke Musim Baru, Single's Inferno 5 Rilis Tanggal Tayang
-
Female Daily
Bantu Mencerahkan Kulit, 4 Skincare Beyond Brightening Ini Patut Dicoba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 26 Desember: Aries Banyak Urusan, Gemini Berhati-hati
-
Mommies Daily
7 Cara Seks Kilat dan Anti Berisik saat Rumah Ramai oleh Keluarga