Bunda ingin turun 10 kg dalam seminggu? Diet Tiongkok diklaim bisa menurunkan berat badan hingga 10 kg hanya dalam waktu 5 hari lho.

Dalam dunia yang serba cepat, keinginan untuk memiliki tubuh ideal seringkali mendorong kita mencari jalan pintas. Salah satu yang sempat viral adalah diet Tiongkok.

Diet Tiongkok diklaim mampu menurunkan berat badan hingga 10 kg dalam waktu seminggu. Klaim ini tentu terdengar sangat menggoda, namun benarkah diet Tiongkok aman dan efektif?

Ingat, diet yang sehat umumnya memangkas 500 sampai 1.000 kalori per hari. Jadi sekitar 0,5 sampai 1 kg per minggu. Jika lebih dari itu maka tak terjamin keamanannya.

Berbeda dengan diet Tiongkok yang tak hanya dijalankan 5 hari, beberapa pelaku diet menjalani diet Tiongkok 30 hari. Bagaimana cara menjalani diet Tiongkok?

Mari kita bedah faktanya.

Apa itu diet Tiongkok?

Diet Tiongkok adalah pola makan yang mengharuskan seseorang hanya mengonsumsi satu jenis makanan bernutrisi dalam sehari. Selama 5 hari, Bunda akan mengonsumsi jenis makanan yang berbeda sesuai harinya.

Misalnya saja, hari pertama Bunda memilih telur maka sepanjang hari itu hanya makan telur. Bunda tidak dianjurkan menambahkan daging atau makanan bergizi lainnya selain telur.

Diet mulai viral di platform media sosial China, Xiaohongshu. Seorang perempuan mengaku berat badannya berkurang hingga 10 kilogram dalam waktu kurang dari seminggu.

Menu diet Tiongkok

Mengutip Daily Vanity, berikut menu diet Tiongkok jika ingin mencobanya.

1. Hari Pertama: Telur

Bunda bisa mencoba mengonsumsi telur. Disarankan makan 2 sampai 3 telur pada pagi hari.

Kemudian memilih untuk makan telor goreng untuk makan siang, Bunda bisa membuatnya sesuai selera. Bunda bisa menyiapkan omelette atau telor dadar biasa.

Selanjutnya akhiri hari dengan sebutir telur rebus. Selain telur, Bunda tak dianjurkan mengonsumsi makanan lainnya.

Telur memang merupakan sumber protein berkualitas tinggi sehingga cocok menjadi menu utama hari pertama. Namun konsumsi berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan batas aman konsumsi 7 butir telur dalam seminggu.

2. Hari Kedua: Air

Pada hari kedua, Bunda dianjurkan 'puasa' makanan padat selama 24 jam. Bunda hanya boleh mengonsumsi cairan.

Cairan yang dimaksud selain air putih bisa berupa plain yogurt, susu kedelai, kopi pahit, atau teh. Aneka susu bisa Bunda konsumsi yang sebaiknya tanpa kandungan gula.

3. Hari Ketiga: Daging

Setelah puasa pada hari kedua, Bunda bisa mengonsumsi daging untuk hari ketiga. Bunda bisa memilih daging ayam, sapi, hingga seafood sebagai menu sarapan, makan siang, atau makan malam.

Meski bebas makan daging namun Bunda perlu memperhatikan proses memasak. Disarankan mengolah daging dengan dikukus, dipanggang, atau tumis.

Hindari menggorengnya. Pilih daging ayam bagian dada, daging sapi tanpa lemak, atau seafood yang kaya protein.

4. Hari Keempat: Buah

Hari keempat hanya makan buah-buahan. Bunda disarankan makan apel, jeruk, anggur, semangka, delima, atau ceri. Hindari buah dengan kandungan gula dan kalori tinggi, seperti durian atau leci.

5. Hari Kelima: Sayuran

Bagaimana menu diet Tiongkok hari ke-5? Sayuran menjadi menu terakhir diet Tiongkok. Bunda hanya mengonsumsi sayuran seharian.

Meski diet Tiongkok tampaknya menjanjikan namun diet ekstrem yang bisa menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat perlu diwaspadai. Mungkin tidak tepat jika dilakukan dalam jangka waktu panjang yang bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Diet yang viral di media sosial seperti diet Tiongkok

Berikut diet yang viral di media sosial seperti diet Tiongkok.

1. Diet Tiffany Plate

Diet Tiffany Plate termasuk diet yo-yo yang juga viral di media sosial. Diet ini viral karena seorang influencer TikTok Tiffany Magee membagikan perjalanan penurunan berat badannya hingga 36 kg.

perempuan yang menyebut dirinya 'Ratu Mustard' itu membagikan menu dietnya di media sosial. Misalnya saja untuk sarapan, ia hanya makan telur, keju cottage, dan mustard.

Kemudian makan siang makan sosis ayam dengan mustard, keju cottage, sayuran mentah, dan buah utuh. Untuk makan malam bisa dengan ubi putih Jepang, irisan buah, dan sayuran seperti brokoli atau asparagus.

Semua sayuran dikonsumsi secara mentah dan tidak dimasak sama sekali. Ia lebih memilih memperbanyak makan raw food sehingga bisa menurunkan berat badan hingga 36 kg.

2. Diet karaoke China

Tren diet karaoke di China diawali oleh video viral di TikTok yang diunggah oleh Dr. Candise pada awal Januari 2024. Video tersebut menampilkan seorang blogger yang bernyanyi solo di tempat karaoke selama 1,5 jam dan berhasil membakar lebih dari 400 kalori.

Mengutip dari Asia One, Dr. Candise bahkan mengklaim bisa membakar hingga 781 kalori setelah bernyanyi selama tiga jam nonstop. Setelah viral, banyak yang mencoba mengikuti diet ini dan melacak pembakaran kalori melalui aplikasi Fitbit.

Hasilnya, seseorang berhasil membakar 529 kalori hanya dalam waktu 1 jam 17 menit. Bahkan netizen lain berkomentar kalau ia berhasil membakar 1.000 kalori setelah 5 jam karaoke.

3. Diet oatzempic

Diet oatzempic merupakan salah satu tren diet dari media sosial. Viral di TikTok, diet ini memadukan setengah cangkir oat, secangkir air, dan perasan setengah jeruk nipis. Bunda memperbanyak konsumsi campuran oat untuk menurunkan berat badan. 

Efek samping mengikuti diet ekstrem yang tren di media sosial

Klaim penurunan berat badan yang sangat cepat seperti 10 kg dalam seminggu memang sangat menarik, namun perlu diwaspadai. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi jika Bunda melakukan diet ekstrem.

1. Tidak berkelanjutan

Diet yang terlalu ekstrem dan membatasi asupan kalori secara drastis sangat sulit dipertahankan dalam jangka panjang. Tubuh akan mengalami adaptasi dan metabolisme akan melambat, sehingga berat badan justru akan kembali naik setelah diet selesai.

2. Defisiensi nutrisi

Pembatasan asupan makanan tertentu dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting bagi tubuh. Hal ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti kelelahan, gangguan pencernaan, hingga kerusakan organ.

3. Efek yo-yo

Penurunan berat badan yang terlalu cepat seringkali diikuti dengan kenaikan berat badan yang lebih cepat setelah diet selesai (efek yo-yo). Hal ini disebabkan oleh perubahan metabolisme tubuh dan pola makan yang tidak sehat.

Diet Tiongkok memang menawarkan konsep makan yang sehat dan bergizi. Namun klaim penurunan berat badan yang sangat cepat dalam waktu singkat perlu dipertanyakan.

Dibandingkan mengejar penurunan berat badan yang instan, lebih baik fokus pada perubahan gaya hidup sehat yang dapat dilakukan dalam jangka panjang. Konsultasikan dengan ahli gizi sebelum memulai program diet apa pun ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!