MOM'S LIFE
Di Balik Kisah Zhang Xin Perempuan Terkaya di Dunia, Pernah Jadi Buruh Pabrik
Tim HaiBunda | HaiBunda
Minggu, 22 Dec 2024 20:00 WIBKisah tentang perempuan sukses tak pernah ada habisnya. Salah satu yang menarik perhatian, yaitu sosok Zhang Xin masuk dalam daftar orang berpengaruh di dunia.
Berasal dari China, Zhang Xin berhasil menjadi perempuan terkaya di dunia. Dikutip dari laman Forbes, Zhang Xin kini dikenal sebagai seorang pengusaha kaya raya dan menjabat sebagai CEO SOHO.
Di negara asalnya, ia menjadi pengembang bisnis real estate komersial terbesar dan dijuluki sebagai 'Perempuan Pembangun Beijing'. Kesuksesan Zhang Xin bukanlah hal yang mudah. Pengusaha yang lahir pada 24 Agustus 1965 merintis kariernya dari nol hingga pernah kerja serabutan demi mendapatkan uang tambahan.
Perjuangan karier Zhang Xin
Dikutip dari laman CNBC, Zhang yang kala itu masih berusia 15 tahun pindah ke Hong Kong bersama keluarga. Di kota tersebut, Zhang menghasilkan uang untuk pertama kalinya.
"Kami tidak tahu cara lain untuk hidup, selain mencari pekerjaan apa pun yang ada di luar sana untuk mencari nafkah," ujarnya.
Zhang bekerja di pabrik selama lima tahun, berpindah-pindah untuk mendapatkan uang tambahan. Walaupun pekerjaannya monoton, hal tersebut memberinya kebebasan yang tidak pernah didapatkan Zhang sebelumnya.
"Saya benar-benar merasa bebas di Hong Kong...Saya bisa membeli apa pun yang ingin saya beli. Saya bisa makan apa saja yang ingin saya makan dan saya bisa mengenakan apa pun yang ingin saya kenakan," tuturnya.
Zhang Xin pindah ke Inggris
Beberapa tahun kemudian, Zhang berhasil mengumpulkan uang untuk berangkat ke Inggris. Ketika itu, Hong Kong merupakan koloni Inggris, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk pindah ke sana untuk belajar.
Ketika tiba di Hong Kong, Zhang sangat terkejut lantaran tempat ini berbeda 180 derajat dari Inggris. Di sana, ia mengalami culture shock dan menangis karena merasa ketakutan.
"Saya tidak mengenal siapa pun, saya juga (tidak) bisa berbahasa Inggris. Jadi, untuk semua impian saya untuk mendapatkan pendidikan dan jauh dari pabrik, saya berakhir di planet yang hampir seperti planet baru ini," ungkapnya.
"Saya ingat malam pertama saya tiba di sana, saya duduk di atas koper dan menangis. Karena saya benar-benar merasa takut," sambungnya.
Zhang tidak menjalani hidupnya dengan santai. Seperti sebelumnya, ia tetap bekerja banting tulang untuk membiayai hidup bermodalkan Bahasa Inggris yang terbatas.
Di sana, ia bekerja di toko ikan dan keripik tradisional yang dikelola oleh pasangan Tionghoa. Zhang menawarkan garam dan cuka untuk kentang goreng yang dijual di sana.

Zhang Xin sukses menjadi pengusaha