Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Perempuan Ingin Hadir ke Pernikahan Sahabat, Tapi Sang Suami Tak Diundang

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 24 Jun 2025 21:00 WIB

Ilustrasi Undangan Pernikahan
Ilustrasi Undangan Pernikahan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Datang ke pesta pernikahan dengan pasangan adalah hal yang umum. Tapi, bagaimana bila Bunda ingin hadir ke pesta pernikahan sahabat, tapi suami tidak diundang?

Pada umumnya, pasangan yang sudah menikah diundang ke sebuah pesta pernikahan sebagai satu 'paket'. Di label undangan, nama mereka akan ditulis dengan pasangannya, seperti 'Tuan dan Nyonya' atau 'Nyonya X dan Suami'.

Namun, tampaknya tidak semua pasangan melakukan hal tersebut. Ada juga yang hanya mengundang sahabatnya tanpa menyebutkan nama pasangan sahabat itu di kartu undangan.

Hal tersebut dialami seorang perempuan yang tidak disebutkan identitasnya. Perempuan ini mempertanyakan hal tersebut di internet setelah menerima undangan ke pesta pernikahan temannya.

Dilansir People, perempuan itu berbagi bahwa dia tidak 'terlalu dekat' dengan temannya. Mereka bertemu di acara sosial dan dulu pernah dekat.

Teman perempuan itu akan menikah dan mengundangnya untuk datang ke pesta. Namun, tidak seperti teman yang lain, ia tidak diundang bersama suaminya, Bunda.

Perempuan ini menganggap hal tersebut tidak wajar, bahkan terkesan agak tidak sopan. Ia pun tampaknya memutuskan untuk tidak hadir ke pesta tersebut.

"Saya menganggap ini agak kasar, tetapi teman-teman saya membuatnya tampak seperti hal yang benar-benar normal dan bahwa saya harus hadir. Tapi, Saya sangat condong untuk tidak hadir," katanya.

Beragam komentar netizen

Banyak netizen menanggapi cerita tersebut. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa perempuan itu telah membuat pilihan yang tepat. Banyak netizen bahkan mengatakan bahwa dia tidak harus hadir hanya karena diundang.

"Undangan bukanlah kontrak," tulis seorang netizen.

"Kamu tidak harus hadir dan kamu tidak perlu memberikan alasan. Cukup konfirmasi kehadiran dengan menolak dan nikmati waktu bersama suami kamu," ujar yang lain.

Tampaknya banyak netizen yang setuju dengan keputusan perempuan ini untuk tidak hadir di pesta pernikahan temannya. Seorang netizen merasa bahwa hal itu tidak perlu dilakukan bila menganggapnya tak menyenangkan.

"Menurut saya, 'Saya tidak mau' seharusnya menjadi alasan yang sah untuk menolak undangan pernikahan, kecuali jika undangan itu ditujukan kepada seseorang yang dekat dengan kamu. Ini bukan tentang penghinaan yang dirasakan terhadap suami kamu, melainkan bepergian ke kota lain sendirian dan menghadiri pernikahan tanpa +1 (pasangan) tidaklah menyenangkan, dan kamu tidak boleh menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak menyenangkan bagimu," kata netizen tersebut.

Komentator lain menyarankan perempuan tersebut untuk menghubungi calon pengantin atau temannya yang akan menikah. Ia diminta untuk mencari tahu mengapa suaminya tidak diundang.

"Sepertinya RSVP sederhana (memberikan konfirmasi) tidak hadir sudah cukup. Mungkin anggaran mereka terbatas. Namun, tidak normal untuk hanya mengundang satu pasangan. Jika hanya seorang pacar, mungkin, tapi bukan suami. Mungkin tanyakan kepadanya untuk melihat apakah ada makna di baliknya setelah acara tersebut selesai. Sementara itu, sampaikan ucapan selamat dan jangan berkutat pada hal tersebut," ujar netizen itu.

Perempuan yang membuat postingan ini menanggapi komentar itu. Ia merasa tidak yakin untuk bepergian sendiri menghadiri pesta pernikahan temannya.

"Saya cukup yakin itu hanya masalah anggaran! Kalau saya tidak harus bepergian, saya akan pergi saja, tetapi harus bepergian dan menghabiskan akhir pekan di luar membuat saya sulit membuat keputusan itu. Tapi saya rasa saya akan langsung RSVP saja," katanya.

Siapa sebaiknya yang diundang ke pernikahan?

Memutuskan siapa yang akan diundang ke pesta pernikahan mungkin merupakan salah satu tugas berat yang dihadapi calon pengantin saat memulai proses perencanaan pernikahan. Terkadang, pasangan mesti membuat keputusan untuk tidak mengundang semua teman karena masalah anggaran.

Ya, semakin banyak tamu yang diundang, maka semakin besar pula biaya yang akan dikeluarkan. Jadi, ini bukanlah keputusan yang bisa dianggap enteng.

Dilansir laman The Knot, alih-alih menanyakan, "Siapa yang harus saya undang ke pesta pernikahan saya?", sebenarnya yang lebih penting adalah, "Siapa yang harus saya undang ke pesta pernikahan saya?"

Sebenarnya, tidak ada jawaban yang cocok untuk semua orang. Daftar tamu undangan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti anggaran pernikahan, ukuran tempat, dan suasana pernikahan yang diinginkan.

Berikut beberapa saran orang yang bisa diundang ke pesta pernikahan:

  • Keluarga dekat, seperti orang tua, saudara kandung, saudara tiri, atau kakek dan nenek.
  • Sahabat paling dekat dan pasangannya.
  • Kerabat dekat, seperti paman, bibi, dan sepupu.
  • Sahabat keluarga, yakni orang-orang yang melihat kita tumbuh dewasa dan masih berhubungan baik.
  • Teman kerja, teman sekolah, teman kecil, atau teman di klub olahraga.
  • Kerabat jauh yang masih ditemui setiap beberapa tahun sekali.

Demikian kisah perempuan yang ingin hadir ke pernikahan sahabat tapi suami tak diundang, serta saran pemilihan tamu undangan pernikahan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda