Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ini Kata-kata Khas ChatGPT yang Sering Digunakan Pelamar Kerja Menurut HRD

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 26 Jun 2025 06:00 WIB

Examiner reading a resume during job interview at office Business and human resources concept.
Ilustrasi Ini Kata-Kata Khas ChatGPT yang Sering Digunakan Pelamar Kerja Menurut HRD/Foto: iStock
Jakarta -

Penggunaan ChatGPT belakangan ini tengah menjadi trending digunakan banyak orang, termasuk pelamar kerja. Seorang HRD pun mengungkap ada kata-kata khas bot tersebut yang sering digunakan para pelamar.

Semakin banyak kandidat yang menggunakan AI untuk menembus pasar kerja yang ketat. Hal tentunya tidak hanya meningkatkan jumlah lamaran yang harus diseleksi, tetapi juga mengharuskan HRD untuk memperhatikan dengan seksama kata-kata di CV dan surat lamaran.

Dilansir dari laman Huffspot, ChatGPT dari OpenAI adalah chatbot yang didukung oleh pembelajaran mesin yang dapat menulis resume dan surat lamaran secara rinci dalam waktu kurang dari lima menit dengan perintah yang diberikan pengguna.

Namun, jika Bunda melakukan ini, ketahuilah bahwa HRD mungkin dapat mengetahuinya melalui kata-kata khas yang sering digunakan.

“Sekitar 25 persen aplikasi tampaknya dibuat oleh AI,” ujar manajer perekrutan di perusahaan otomasi aplikasi Zapier, Bonnie Dilber, dikutip dari laman nypost, Selasa (24/6/2025).

“Seorang perekrut yang baik dapat mengenali aplikasi yang ditulis AI dari jarak satu mil,” ujar kepala LHH Recruitment Solutions di Amerika Utara, Laurie Chamberlin.

HRD ungkap kata-kata khas ChatGPT yang sering digunakan pelamar kerja

Lantaran HRD mampu mengenali kecerdasan buatan, hal itu membuat mereka berpikir bahwa orang tersebut tidak cocok untuk pekerjaan itu.

Tanda bahaya terbesar bahwa seorang kandidat menggunakan AI untuk aplikasi mereka adalah ketika AI tersebut tampak seperti template yang diformulasikan dan di-copy-paste serta memiliki nada robotic.

“Saya hampir selalu melihat kata-kata seperti ‘terampil, ‘paham teknologi’, dan ‘terkini' berulang kali sekarang pada resume untuk posisi teknologi,” ujar HRD universitas untuk perusahaan perangkat lunak keuangan Intuit, Gabrielle Woody.

“Saya kebanyakan meninjau resume magang dan level pemula, dan banyak kandidat awal karier yang saya tinjau tidak menggunakan istilah tersebut dalam lamaran mereka sebelum ChatGPT,” tuturnya.

Chamberlin menambahkan bahwa kata-kata kunci yang generik merupakan petunjuk yang jelas baginya.

“Kami mungkin mendapati kandidat mencantumkan keterampilan seperti ‘pandai berkomunikasi’ atau ‘mampu bekerja sama tim, tetapi mereka tidak mendukungnya dengan contoh nyata,” ujar Chamberlin.

Ada pula kurang berhati-hati dan penyuntingan saat menggunakan alat AI, yang juga menjadi masalah.

Seorang perekrut di sebuah perusahaan teknologi besar, Tejal Wagadia, mengatakan ia sering melihat lamaran yang masuk memiliki font, tanda kurung, atau kata seperti ‘Tambahkan nomor di sini’ yang berasal langsung dari ChatGPT.

“Mereka akan menyalin dan menempelkannya ke resume mereka tanpa melakukan penyuntingan apa pun,” ujar Tejal.

Para HRD menyarankan bahwa jika akan menggunakan ChatGPT, sebaiknya gunakan itu hanya sebagai titik awal atau untuk membantu draft pertama, tetapi Bunda juga perlu memastikan untuk mengeditnya dan membuatnya sesuai dengan pengalaman, sehingga lamaran pekerjaan bertarget dan tidak dibuat berdasarkan template.

Nah, itulah kata-kata khas ChatGPT yang sering digunakan pelamar kerja menurut HRD. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda