Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alergi Kulit: Kenali Jenis, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 07 Jul 2025 23:30 WIB

Ilustrasi gatal atau alergi
Ilustrasi alergi kulit/ Foto: Getty Images/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat-zat ini dikenal sebagai alergen.

Sistem imun membuat protein pelindung yang disebut antibodi yang menyerang penyerang seperti kuman. Namun, pada alergi, sistem imun membuat antibodi yang menandai alergen tertentu sebagai berbahaya, meskipun sebenarnya tidak.

Kontak dengan alergen menyebabkan reaksi sistem imun yang dapat menyebabkan peradangan pada kulit, sinus, saluran pernapasan, atau sistem pencernaan.

Reaksi alergi berbeda-beda pada setiap orang. Reaksi tersebut dapat berkisar dari iritasi ringan hingga keadaan darurat yang mengancam jiwa yang disebut anafilaksis. Meskipun sebagian besar alergi tidak dapat disembuhkan, pengobatan dapat membantu meredakan gejala alergi Bunda.

Jenis dan penyebab alergi kulit

Berikut beberapa jenis alergi yang paling mum dialami beberapa orang:

1. Dermatitis kontak

Jika pernah mengalami rumah setelah mengenakan cincin baru atau menggunakan sabun yang berbeda, mungkin Bunda mengalami kondisi ini.

Dilansir dari laman Verywell health, dermatitis kontak terjadi saat kulit bersentuhan dengan alergen, seperti nikel atau bahan kimia dalam sabun, losion, atau sunscreen. Partikel udara, seperti serbuk sari, juga dapat memicu dermatitis saat mengenai kulit.

Dalam beberapa kasus, seseorang akan mengalami reaksi hanya setelah terpapar sinar matahari. Kondisi ini terkadang disebut dermatitis kontak fotoalergi.

Gejalanya bervariasi seperti kemerahan, pembengkakan, terasa terbakar, melepuh, benjolan, hingga ruam.

2. Ruam

Ruam biasanya berbentuk benjolan merah. Ini muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk wajah, dada, punggung, lengan, atau kaki.

Dermatitis kontak dapat memicunya, tetapi reaksi alergi terhadap gigitan serangga, obat-obatan, dan makanan juga dapat memicu reaksi tersebut. Bunda juga dapat mengalami gatal-gatal akibat infeksi virus, stres, atau setelah berolahraga.

Gejalanya meliputi batuk, sesak napas, lidah bengkak, hingga terasa gatal. Biasanya ini dapat menghilang dalam beberapa jam atau hari.

3. Eksim

Eksim merupakan kondisi alergi kronis yang biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak. Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkannya. Namun, mereka tahu pemicu tertentu dapat membuat kulit gatal, merah, dan kering.

Pemicu tersebut seperti bulu hewan, produk pembersih, debu, alergi makanan atau cuaca, hingga asma.

Gejalanya bisa berbeda pada setiap orang. Bayi dan anak kecil biasanya mengalami eksim di wajah, lutut, atau bagian luar siku. Anak yang lebih besar dan orang dewasa cenderung mengalami gejala di tangan atau kaki, lengan, atau belakang lutut.

Gejalanya umumnya meliputi kulit kering, bercak bersisik, pembengkakan, kemerahan, benjolan merah kecil, hingga mengeluarkan cairan ke kulit.

3. Pembengkakan

Kondisi ini berarti area kulit Bunda terangkat atau membesar, sering kali terjadi di jaringan lunak seperti kelopak mata dan mulut. Pembengkakan dapat terjadi bersamaan dengan gatal-gatal, tetapi tidak selalu.

Biasanya disebabkan oleh obat-obatan seperti antibiotik, aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah. Selain itu, gangguan autoimun seperti lupus juga dapat menyebabkan pembengkakan.

Gejalanya dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam dan sering kali disertai gejala yang tidak berhubungan dengan kulit. Gejalanya seperti pembengkakan tiba-tiba di bawah permukaan kulit, benjolan, kram perut, sulit bernapas, hingga mata atau mulut bengkak.

Pemicu alergi kulit

Dilansir dari laman WebMd, mempersempit penyebabnya mungkin bisa jadi sulit. Ada ratusan alergen yang berpotensial. Berikut beberapa pemicunya:

1. Nikel

Nikel digunakan untuk membuat segala hal mulai dari perhiasan hingga bingkai kacamata. Bunda kemungkinan mengalami reaksi tersebut jika memiliki tindik, bekerja yang berhubungan dengan logam, atau memiliki riwayat keluarga yang alergi nikel.

2. Lateks atau karet

Getah pohon karet dicampur dengan bahan kimia dan digunakan untuk membuat produk seperti sarung tangan karet, penghapus, hingga balon. Alergi dapat muncul setelah terpapar lateks berkali-kali.

3. Pakaian

Ruam di dada setelah mengenakan kemeja, celana, atau kaus kaki, bisa jadi disebabkan oleh alergi. Bunda mungkin juga mengalami reaksi ketiak mencoba pakaian baru.

4. Pewangi

Sulit menentukan alergi terhadap wewangian karena bahan-bahan tertentu tidak selalu tertulis pada label. Bahkan produk yang tidak beraroma dan hipoalergenik pun bisa memiliki sedikit alergi.

5. Obat-obatan

Beberapa bahan dalam krim dan salep yang dijual bebas dapat memperburuk masalah kulit. Carilah obat-obatan ini pada label untuk produk yang mengobati luka, lecet, luka bakar, gatal-gatal, gigitan serangga, dan sengatan serangga.

Cara mengatasi alergi kulit

Alergi kulit menyebabkan seseorang merasa gatal dan kulit kemerahan serta bersisik. Pengobatan alami dan rumahan dapat membantu meredakan gejalanya. Berikut yang dapat Bunda lakukan:

1. Hindari kontak

Perlu diingat bahwa Bunda tidak disarankan menggunakan atau menyentuh apa pun yang memicu alergi.

2. Kompres dingin atau mandi

Kompres dingin atau mandi dapat membantu meredakan ruam yang membara. Tepuk-tepuk kulit hingga kering dengan lembut, lalu lembapkan.

3. Pakai pakaian longgar

Hindari menggunakan pakaian yang ketat karena dapat mengiritasi ruam. Kenakan pakaian longgar dan sejuk dengan kain yang menyerap keringat seperti katun.

Nah, itulah beberapa jenis alergi kulit, penyebab, hingga cara mengatasinya yang dapat Bunda ketahui. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda