HaiBunda

MOM'S LIFE

Tanpa Disadari, Kata-Kata Ini Makin Sering Diucapkan Gegara ChatGPT

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 10 Jul 2025 22:00 WIB
Ilustrasi ChatGPT/ Foto: Getty Images/Robert Way
Jakarta -

Diluncurkan pada November 2022, ChatGPT dengan cepat meroket popularitasnya. Chatbot kecerdasan buatan (AI) ini hampir ada di mana-mana, dan kini mungkin sebagian orang kesulitan jika tidak menggunakannya.

AI bahkan dapat hadir di kelas untuk memberikan kehidupan guru lebih mudah. Mulai dari menulis email hingga mencari resep, kini ChatGPT dapat diandalkan untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Lantaran orang-orang semakin sering menggunakan kecerdasan itu, tanpa disadari mereka juga kerap mengucapkan kata-kata secara berulang karena ChatGPT.


Kata-kata yang mungkin digunakan karena ChatGPT

Dilansir dari laman The Star, bahasa mungkin terasa statis dan tetap. Namun, cara berbicara dan kata-kata yang digunakan dapat berubah dan berkembang seiring waktu.

Menurut para ahli, kehadiran ChatGPT dan adopsinya yang cepat serta meluas mungkin telah menyebabkan perubahan dalam bahasa sehari-hari.

The Verge melaporkan bahwa Max Planck Institute for Human Development telah menganalisis hampir 280.000 video YouTube dari saluran akademis dan menemukan beberapa tren.

Kata-kata seperti “Kecakapan” dan “Keahlian” tidak lagi digunakan, kata penelitian tersebut, yang lebih disukai oleh chatbot AI dalam tanggapannya.

Ada juga peningkatan 51 persen dalam pembicaraan yang menggunakan kata-kata seperti “Teliti”, “Pelajari”, “Ranah”, dan “Ahli” dibandingkan dengan tiga tahun sebelum peluncuran ChatGPT.

Penulis utama studi tersebut bernama Hiromu Yakura menjelaskan bahwa, “Kami menginternalisasikan kosakata virtual ini dalam komunikasi sehari-hari.”

Kata yang menunjukkan seseorang menggunakan ChatGPT

Dilansir dari laman Your Tango, seorang mantan pemimpin redaksi sebuah penerbitan mengatakan model bahasa besar seperti ChatGPT pada dasarnya tidak jahat. AI dapat menjadi alat yang luar biasa bagi para penulis.

Bahkan, ia pun mengaku menggunakan chatbot itu untuk bertukar pikiran, meningkatkan kejelasan, dan menyederhanakan format, hingga menyempurnakan tulisan.

Ini juga membantunya mendapatkan ide tulisan ketika tidak dapat memikirkan kata tertentu. Meskipun begitu, ada perbedaan besar antara menggunakan AI sebagai pelengkap dan menyalahgunakannya untuk menghasilkan konten, Bunda.

Pertama adalah meningkatkan kualitas dan efisiensi dan yang kedua merendahkan kecerdasan pembaca, sehingga menyebabkan reputasi buruk.

Para penulis di timnya baru diketahui ternyata menggunakan AI untuk membuat seluruh artikel, dan itu sangat terlihat jelas. Konten mereka repetitif, membosankan, dan ditulis dengan sangat buruk, belum lagi fakta yang disebutkan tidak benar.

Lantaran AI ingin menjawab pertanyaan pengguna, tetapi mungkin tidak memiliki data yang diperlukan untuk melakukannya, chatbot sering kali menghasilkan halusinasi, atau informasi yang tidak masuk akal dan tidak akurat.

Mereka mungkin mengutip, statistik, atau ide begitu saja. Misinformasi adalah tanda bahaya pertama, tetapi konten yang dihasilkan AI juga berisi kalimat yang sama berulang-ulang.

Berikut beberapa kata yang membuatnya sangat jelas bahwa seseorang menggunakan ChatGPT:

  1. Penting untuk dicatat bahwa
  2. Penting untuk mempertimbangkan
  3. Saat menavigasi kompleksitas
  4. Sebuah bukti
  5. Akibatnya
  6. Lebih-lebih lagi
  7. Mari kita selami
  8. Tidak perlu mencari lebih jauh lagi
  9. Apakah kamu…atau…
  10. Banyak sekali
  11. Sebagai kesimpulan

Nah, itulah kata yang tanpa disadari sering digunakan gegara ChatGPT. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

10 Ucapan Idul Fitri 2025 Lucu, Kirimkan Jelang dan Setelah Lebaran Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pangeran Mateen Umumkan Kehamilan Istri, Bersiap Jadi Ayah Jelang 2 Th Menikah

Kehamilan Annisa Karnesyia

Ini Alasan Pekerja Indonesia Banyak Dicari Perusahaan di Jepang

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Angka Kanker Payudara di Indonesia Tertinggi, Ini Penyebab dan Faktornya

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

7 Kesalahan Orang Tua Baru saat Menidurkan Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting Kinan

Trauma Pria Red Flag, Ardina Rasti Sempat Tak Ingin Menikah hingga Bertemu Arie Dwi Andika

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pangeran Mateen Umumkan Kehamilan Istri, Bersiap Jadi Ayah Jelang 2 Th Menikah

Ini Alasan Pekerja Indonesia Banyak Dicari Perusahaan di Jepang

Vidi Aldiano Tiba-Tiba Posting Ucapan Penuh Syukur, Banjir Doa dari Sahabat

7 Kesalahan Orang Tua Baru saat Menidurkan Bayi, Bunda Perlu Tahu

Lesti Kejora Ngidam Punya Klinik Kecantikan saat Hamil Anak Ketiga, Bersyukur Diwujudkan Suami

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK