
moms-life
Cerita Marco Anak Diah Permatasari Beli Nasi Padang ke Teman Sekolah di AS, Sebungkus Rp290 Ribu
HaiBunda
Jumat, 25 Jul 2025 12:40 WIB

Daftar Isi
Siapa sangka, jauh di Amerika Serikat, Marco, putra dari aktris Diah Permatasari dan Anton Wahyu Jatmiko, rela mengeluarkan hampir Rp300 ribu hanya demi sebungkus nasi Padang. Kebiasaan makan makanan Indonesia ini ternyata melekat kuat sejak ia kecil.
Di tengah kehidupan kuliahnya yang padat di luar negeri, Marco punya satu pelarian sederhana, yaitu makan. Kebiasaan ini adalah cara Marco untuk merasa terhubung dengan Tanah Air.
Sejak kecil, Marco memang dikenal doyan makan. Tak heran tubuhnya tumbuh tinggi, karena apa pun yang disajikan selalu ia lahap, mulai dari gado-gado hingga rawon.
"Kita makan (quality time) pokoknya Marco ini dari kecil hobinya makan, dia makan apa saja semuanya suka, gado-gado, asinan, semuanya dia suka. Makanya, tingginya bisa setinggi ini," ujar Diah, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.
Makanan Indonesia jadi obat rindu Marco di negeri seberang
Kuliah di luar negeri membuat Marco terbiasa hidup mandiri, termasuk dalam urusan makanan. Tapi sesekali, rasa rindu akan makanan khas Indonesia sulit dibendung. Dan salah satu yang paling sering dicari? Tentu saja, nasi Padang!
Menariknya, Marco tidak membelinya dari restoran besar, tapi dari teman sesama pelajar asal Indonesia yang mencoba peruntungan dengan berjualan makanan. Meski hanya nasi bungkus sederhana, Marco tetap rela merogoh kocek cukup dalam untuk sebungkus makanan kesukaannya itu.
"Ada teman saya di Amerika dia jual nasi Padang, orang Indo. Harganya 18 dolar," kata Marco, mengutip dari kanal Youtube TRANS7 Official.
Jika dirupiahkan, harga US$18 setara dengan 290 ribu rupiah. Meski terbilang mahal, Marco merasa porsinya sepadan dengan harga tersebut.
"Porsinya sama, tapi kalau di Amerika ayamnya lebih gede. Ayam bule, gede banget," ujarnya.
Doyan makan tapi tetap langsing, ini rahasia Marco
Dengan nafsu makan sebesar itu, banyak orang bertanya-tanya, bagaimana bisa Marco enggak gemuk? Jawabannya ternyata sederhana. Ia punya kebiasaan sehat yang menjaga tubuhnya tetap proporsional.
Laki-laki kelahiran 17 Agustus 2006 ini merupakan atlet basket di sekolahnya. Aktivitas ini jelas berkontribusi pada postur tubuhnya yang tinggi dan proporsional.
Namun bukan hanya itu, Marco juga rajin berolahraga tiga kali seminggu. Ia tidak hanya jogging, tapi juga melakukan latihan kardio dan angkat beban di gym.
"Ya, sering. Tiga kali seminggu olahraganya, nge-gym, kardio, angkat besi," kata Marco.
Bundanya pun mendukung penuh kebiasaan sehat ini. Diah merasa bangga melihat Marco tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya mandiri, tapi juga bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.
Marco dan cita-cita sederhananya yang kini masih ia cari
Saat ini Marco sedang menempuh pendidikan di jurusan real estate, sebuah bidang yang ia pilih karena minatnya pada bisnis dan pembangunan. Meski begitu, ia mengaku belum terlalu memikirkan masa depan secara rinci.
Bagi Marco, hal yang paling penting saat ini adalah fokus belajar dan menikmati setiap proses yang dijalani. Ia pun belum memiliki gambaran pasti mengenai rencana setelah lulus, meskipun menjadi pengusaha sempat terlintas di pikirannya.
"Mas belum tahu sih... jadi kayak pengusaha tapi ya belum terlalu kepikiran. Jadi kayak ya udah kuliah aja dulu," ujarnya.
Bagi Diah, yang terpenting adalah melihat anaknya tumbuh bahagia. Ia berharap Marco bisa sukses dengan jalannya sendiri dan tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
Walau tinggal di luar negeri, Maro selalu teringat masa kecilnya di Tanah Air
Meski kini tinggal di luar negeri, Marco masih ingat masa-masa kecilnya di Indonesia. Dari nama-nama guru sekolah dasarnya hingga cerita lucu soal hukuman berdiri di depan kelas, semua masih tersimpan di memorinya.
Marco juga mengaku tak pernah diperlakukan kasar atau mendapat hukuman yang aneh-aneh saat sekolah dulu. Pengalamannya cukup menyenangkan, meski tentu tidak lepas dari kenakalan khas anak-anak.
"Marco yang penting dikasih makan enak, diam," kata Diah.
Kini meskipun sedang menempuh kuliah jauh dari rumah, Marco tetap membawa satu kebiasaan yang membuatnya merasa dekat dengan keluarga, yaitu menyantap makanan favoritnya. Entah itu opor ayam, nasi goreng, atau bahkan nasi Padang seharga Rp290 ribu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Terpopuler: Potret 'Rumah Hari Tua' Diah Permatasari di Bali

Mom's Life
Cerita Diah Permatasari soal Sang Putra Ditunjuk Jadi Model Jersey Timnas Indonesia

Mom's Life
Terpopuler: Potret Putra Diah Permatasari & Maudy Koesnaedi yang Sama-sama Tinggi Menjulang

Mom's Life
Kisah Diah Permatasari Pakai Kebaya Lamaran 25 Thn Lalu ke Resepsi Kaesang-Erina

Mom's Life
Cerita Diah Permatasari Hadiri Resepsi Kaesang-Erina, Pakai Kebaya Lamaran 25 Thn Lalu


5 Foto
Mom's Life
Momen Ramadhan Diah Permatasari Bareng Keluarga yang Dipuji Good Looking Semua, Intip 5 Potretnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda