Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengapa Lantai Masih Terasa Kotor Setelah Dipel? Ini Kata Ahli Pembersih

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 07 Aug 2025 22:30 WIB

Ilustrasi pel lantai
Ilustrasi Mengapa Lantai Masih Terasa Kotor Setelah Dipel? Ini Kata Ahli Pembersih/Foto: Getty Images/iStockphoto/wutwhanfoto
Daftar Isi
Jakarta -

Menjaga lantai tetap bersih sangat penting untuk rumah yang sehat dan menarik. Namun, terkadang, meskipun sudah berusaha sebaik mungkin, lantai Bunda masih terlihat kotor setelah dipel.

Mengapa hal ini dapat terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk membantu Bunda, berikut penjelasan ahli dan solusi terbaik yang dapat Bunda lakukan.

Penyebab lantai masih kotor setelah dipel

Ada beberapa alasan mengapa lantai mungkin masih terasa kotor setelah dipel. Menurut ahli pembersih Rhonda Wilson, salah satunya adalah Bunda tidak membilas lantai dengan benar setelah mengepel.

“Residu pembersih itu terasa lengket, dan terlebih lagi, ia bertindak seperti magnet bagi debut, jejak kaki, dan bulu. Keesokan harinya, rasanya seperti tidak dibersihkan sama sekali,” ujarnya, dikutip dari laman the Spruce, Rabu (6/8/2025).

Alasan lain mengapa lantai mungkin kotor setelah Bunda mengepel adalah karena menggerakkan kotoran dengan pel selama proses pembersihan.

Ahli pembersih Rosa Picosa menjelaskan hal ini biasanya terjadi ketika air pel menjadi kotor dan Bunda terus menggunakannya. “Atau Anda menggunakan terlalu banyak pembersih karena mengira itu akan bekerja lebih baik.”

Cara membersihkan lantai yang benar

Jika ingin meningkatkan teknik mengepel lantai agar lebih bersih, bukan kusam, pastikan untuk menerapkan beberapa cara berikut ini:

1. Sapu atau sedot debu lantai terlebih dahulu

Sebelum pel lantai, ambil sapu atau penyedot debu dan gunakan untuk menyingkirkan kotoran yang lebih besar dan sejenisnya.

Langkah ini akan berperan penting dalam memastikan pel bekerja seefektif mungkin nantinya. Remahan dan bulu hewan peliharaan tidak akan hilang begitu saja dengan pel basah. Jika tidak dibersihkan terlebih dahulu, Bunda hanya akan menyeretnya begitu saja.

2. Hindari menggunakan terlalu banyak pembersih

Saat mengepel lantai, perhatikan jumlah pembersih yang dicampurkan dengan air. Picosa menyarankan untuk tidak menggunakannya terlalu banyak.

Ia menambahkan bahwa biasanya menggunakan 1/8 cangkir pembersih yang kuat. Ini dapat membuat lantai berkilau, bukan lengket.

3. Ganti air sesuai kebutuhan

Perhatikan air yang digunakan untuk mengepel lantai. Jika airnya terlihat keruh, Picosa akan menggantinya agar lantainya terlihat bersih.

4. Mengepel dalam beberapa bagian

Picosa selalu menggunakan taktik ini. “Tidak hanya membantu saya tetap fokus, tetapi juga memberi saya kesempatan untuk membersihkan sisa kotoran sebelum mengering,” ucapnya.

5. Biarkan lantai mengering dengan sendirinya

Hal ini memang sulit dilakukan di rumah tangga yang aktif. Namun, akan bermanfaat dalam jangka panjang.

Ia merekomendasikan untuk membiarkan lantai mengering dengan sendirinya selama beberapa menit saja. Bunda dapat mendukungnya dengan menggunakan kipas angin atau membuka jendela untuk mempercepat proses pengeringan ini.

Tips mengepel lantai

Ada pula tiga tips sederhana yang dapat Bunda ikuti agar dapat mengepel lantai dengan benar. Berikut di antaranya:

1. Mengepel dengan gerakan angka 8

Ini adalah salah satu metode Wilson yang telah teruji dan terbukti efektif, yang menurutnya lebih efektif daripada mengepel dengan gerakan lurus karena berbagai alasan.

“Metode ini menjangkau area yang lebih luas, mudah menjangkau sudut-sudut ruangan, dan jauh lebih hemat tenaga,” jelasnya.

2. Hindari menggunakan pel uap

Hindari menggunakan pel uap, kecuali Bunda mengepel lantai ubin. Hal ini karena tingkat panasnya dapat merusak lantai.

3. Sering mengepel

Mengepel seharusnya bukan sekadar pekerjaan rumah yang dilakukan sesekali. Pemilik Floor Coverings International, Miguel Harris, menyarankan untuk menyapu atau menyedot debu lantai setidaknya seminggu sekali, lalu dilanjutkan dengan mengepel.

Nah, itulah penyebab lantai masih terasa kotor setelah dipel dan beberapa solusi yang dapat Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda