Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 14 Aug 2025 22:30 WIB

Woman holding senior woman's hand on bed
Ilustrasi mertua dan menantu/ Foto: Getty Images/Pharrel Wiliams
Daftar Isi

Punya mertua sedang sakit, wajibkah menantu mengurusnya? Berikut penjelasan mengenai kewajiban menantu terhadap mertua menurut pandangan Islam.

Hubungan antara menantu perempuan dan mertua dalam Islam bukan sekadar ikatan keluarga karena pernikahan, melainkan bersifat muabbad atau mahram selamanya. Artinya, meski pasangan suami-istri bercerai, status mahram antara menantu dan mertua tetap berlaku.

Hal tersebut menjadi landasan pentingnya menjaga sikap dan adab yang baik kepada mertua, sebagaimana kita berbuat baik kepada orang tua kandung sendiri. Islam memberikan perhatian besar pada keharmonisan rumah tangga, termasuk dalam urusan hubungan dengan keluarga pasangan.

Berdasarkan hadist, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa seorang istri yang berbakti kepada suami juga sekaligus mengangkat derajat dan kebahagiaan suaminya. Dalam konteks ini, berbuat baik kepada mertua menjadi bagian dari bentuk bakti istri kepada suaminya.

أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

Artinya:

"Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Siapakah wanita yang paling baik?" Jawab beliau, "Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci " (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251)

Meski demikian, para ulama seperti Syekh Mustofa Al Adawi menegaskan bahwa tidak ada kewajiban syariat yang secara langsung membebankan istri untuk mengurus orang tua suami.

Kewajiban tersebut secara hukum tetap berada pada anak kandung, yaitu sang suami. Namun berbuat baik kepada mertua termasuk amalan mulia yang dianjurkan.

Mengutip CNN Indonesia, berikut kewajiban menantu terhadap mertua dalam Islam.

Kewajiban menantu perempuan kepada mertua dalam Islam

Berdasarkan ajaran Islam, kewajiban utama seorang istri adalah taat kepada suami selama tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT. Ketika suami memiliki kewajiban berbakti kepada orang tuanya, istri dianjurkan untuk memberikan dukungan dan tidak menghalangi.

Hadis sahih menyebutkan bahwa wanita terbaik adalah yang menyenangkan suami, taat kepada perintahnya, dan tidak menyelisihi dalam urusan diri dan harta. Hal ini juga dijelaskan dalam Surat Luqman ayat 14 yang berbunyi;

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya:

"Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali."

Jadi, istri yang membantu menjaga dan merawat mertua berarti turut membantu suami dalam melaksanakan kewajibannya. Syekh Mustofa Al Adawi menegaskan bahwa meski tidak wajib, berbakti kepada mertua adalah salah satu bentuk perbuatan baik yang mendatangkan ridha Allah.

Sikap saling mendukung antara suami-istri dalam merawat orangtua, termasuk mertua, akan menghadirkan keberkahan dalam rumah tangga. Untuk itu, walau tidak wajib secara fiqih, merawat mertua sakit merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan demi menjaga hubungan baik, menambah pahala, serta memperkuat keharmonisan rumah tangga.

Sebaliknya, sikap kasar kepada mertua bisa menimbulkan konflik yang merusak hubungan suami-istri.

Sikap yang dianjurkan menantu perempuan terhadap mertua

Berikut sikap yang dianjurkan menantu perempuan terhadap mertua.

1. Bersikap baik

Dalam ajaran Islam, adab dan tutur kata yang baik menjadi cermin dari akhlak seseorang. Menantu perempuan dianjurkan untuk selalu menjaga ucapan saat berbicara dengan mertua, menghindari kata-kata kasar, dan menggunakan bahasa yang sopan.

Sikap ini bukan hanya menjaga perasaan mertua, melainkan menunjukkan penghormatan kepada orang yang lebih tua. Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa perkataan yang lembut merupakan bentuk sedekah yang mendatangkan pahala.

Selain tutur kata, sikap tubuh dan perilaku juga perlu diperhatikan. Misalnya saja, menyambut kedatangan mertua dengan senyum, membantu tanpa diminta, atau mendengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian.

Hal-hal sederhana ini bisa membuat hubungan menjadi harmonis, mengurangi potensi kesalahpahaman, dan menumbuhkan rasa saling menghargai di dalam keluarga besar.

2. Mengizinkan suami berbakti

Berbakti kepada orangtua adalah kewajiban seorang anak, termasuk setelah ia menikah. Sebagai istri, peran penting yang bisa dilakukan adalah memberikan izin dan dukungan kepada suami untuk tetap membantu, merawat, atau memberi nafkah kepada orang tuanya.

Jangan sampai rasa cemburu atau persaingan muncul hanya karena perhatian suami terbagi antara istri dan orangtuanya. Memberikan ruang kepada suami untuk berbakti merupakan tanda kedewasaan dalam berumah tangga.

Dengan mendukung suami menjalankan kewajibannya, istri secara tidak langsung juga ikut mendapatkan pahala. Dukungan ini pun dapat memperkuat rasa saling percaya dan menghargai dalam hubungan pernikahan.

Hal ini juga sesuai dengan hadis dari Abu Hurairah dilansir dari Rumaysho, yakni sebagai berikut;

"Pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, siapakah wanita yang paling baik? Jawab beliau 'yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci',".

3. Menjaga silaturahmi

Silaturahmi merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam karena dapat memperpanjang umur dan memperluas rezeki. Menantu perempuan sebaiknya menjaga hubungan baik dengan mertua, misalnya dengan rutin menghubungi mereka, menanyakan kabar, atau mengunjungi saat ada kesempatan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan tidak terputus meskipun jarak memisahkan. Jika mertua tinggal jauh, komunikasi tetap dapat terjaga melalui telepon atau pesan singkat.

Perhatian kecil seperti mengucapkan selamat ulang tahun, mengirimkan hadiah kecil, atau sekadar bertanya kabar kesehatan dapat meninggalkan kesan mendalam. Hubungan yang terjalin baik juga menjadi contoh positif bagi anak-anak dimasa depan.

4. Menganggap mertua sebagai orang tua sendiri

Menganggap mertua seperti orangtua sendiri berarti memberikan rasa hormat, perhatian, dan kasih sayang yang tulus tanpa membedakan mereka dari orangtua kandung. Sikap ini bisa ditunjukkan dengan adanya panggilan hormat, mendengarkan nasihatnya, dan bersikap hangat dalam setiap pertemuan.

Perlakuan yang tulus akan membuat mertua merasa diterima dan dihargai sehingga mengurangi kemungkinan gesekan yang sering muncul di rumah tangga. Bahkan hubungan yang harmonis dengan mertua dapat menjadi sumber kekuatan dan dukungan emosional bagi pasangan suami-istri.

5. Tidak berburuk sangka

Salah satu penyebab konflik dengan mertua adalah prasangka buruk. Menantu perempuan dianjurkan untuk tidak terburu-buru menilai negatif setiap perkataan atau tindakan mertua.

Nasihat atau kritik yang mertua berikan sebenarnya dimaksudkan untuk kebaikan rumah tangga. Dengan berpikir positif, menantu akan lebih mudah menerima masukan dan menjaga hubungan tetap harmonis.

Dengan memahami ajaran Islam terkait kewajiban menantu kepada mertua, setiap istri dapat menempatkan diri secara tepat—tidak merasa terbebani. Meski mengurus mertua yang sakit mungkin bukan kewajiban mutlak, namun bisa menjadi ladang pahala besar jika dilakukan dengan ikhlas.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda