Amira Salsabila | HaiBunda
Kamis, 02 Oct 2025 21:40 WIBKebanyakan orang overthinking mungkin mengira bahwa memikirkan sesuatu dalam waktu lama adalah kunci untuk menemukan solusi terbaik. Namun, biasanya tidak demikian dan dapat berdampak buruk.
Faktanya, semakin lama memikirkan sesuatu, semakin sedikit waktu dan energi yang dimiliki untuk mengambil tindakan produktif.
Dilansir dari laman Verywell mind, memikirkan semua hal yang bisa dilakukan secara berbeda, meragukan keputusan, dan terus-menerus membayangkan skenario terburuk bisa sangat melelahkan.
Selain itu, hal ini justru dapat membuat Bunda mundur, bukan maju. Dan, seperti yang ditunjukkan penelitian, ini menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental.
Mengatasi overthinking membutuhkan kepercayaan diri, ketahanan, dan kekuatan mental, sesuatu yang telah dipelajari seorang pakar kesehatan mental, Scott Mautz.
Dilansir dari laman CNBC Make It, ia mengungkap bahwa salah satu cara paling ampuh untuk menyalurkan kekuatan mental agar berhenti berpikir berlebihan hanya bermuara pada dua kata, ganti “Bagaimana jika?” dengan “Lihat nanti”.
Orang yang overthinking bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana jika?”. Pertanyaan yang mustahil dijawab. Jika mendapati diri bertanya hal itu, cobalah untuk segera menggantinya dengan, “Lihat nanti”, yang merupakan cara untuk melewati kelumpuhan analisis dan menuju penerimaan.
Mengatakan kalimat itu membantu Bunda meredam obrolan batin. Ada nada finalitas di dalamnya, tidak seperti kalimat terbuka, “Bagaimana jika…?”
Implikasinya adalah Bunda telah melakukan pekerjaan, pemikiran, analisis, dan persiapan lain yang diperlukan. Sekarang saatnya untuk melihat ke mana semua itu dan situasi ini akan membawa Bunda.
Melepaskan diri dari overthinking bisa menjadi tantangan. Berikut beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasinya:
Daripada duduk dan memikirkan suatu masalah dalam waktu yang lama, Bunda dapat mengalihkan perhatian sejenak.
Otak mungkin menemukan cara yang lebih baik untuk mencari solusi di latar belakang saat teralihkan oleh tugas lain.
Ingatkan diri bahwa apa yang dipikirkan bukan fakta. Setiap pikiran yang dimiliki tidak akan akurat atau bahkan realistis.
Mempelajari cara membingkai ulang pikiran tersebut dengan cara yang lebih positif dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk berpikir berlebihan.
Penelitian telah menemukan bahwa meningkatkan keterampilan interpersonal dapat membantu mencegah pikiran berlebih karena keterampilan ini memiliki dampak besar pada kebiasaan tertentu.
Ada cara untuk mengembangkan keterampilan interpersonal yang lebih kuat, antara lain meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan rasa percaya diri, berlatih pengendalian diri, belajar untuk bersikap tegas, dan menetapkan batasan.
Meditasi bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengarahkan pikiran ke arah yang lebih positif. Saat bermeditasi, fokus ada pernapasan Bunda.
Tujuannya bukan untuk menjernihkan pikiran, melainkan memfokuskannya pada sesuatu yang positif (atau netral) dan berlatihlah untuk mengarahkan kembali fokus setiap kali pikiran melayang.
Jika tidak bisa lepas dari overthinking, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Overthinking bisa jadi merupakan gejala masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan.
Di sisi lain, hal itu juga dapat meningkatkan kerentanan Bunda terhadap masalah kesehatan mental.
Nah, itulah dua kata yang ampuh menghentikan overthinking dan beberapa cara lainnya yang dapat Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)