Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

23 Penyebab Kenapa Dada Terasa Sesak dan Cara Mengatasinya

Aisyah Khoirunnisa   |   HaiBunda

Rabu, 22 Oct 2025 15:24 WIB

Young asian businesswoman clutching her chest in pain while working at her desk in a modern office
Ilustrasi dada terasa sesak / Foto: Getty Images/Phimwilai Kitsuriya
Daftar Isi

Bunda, siapa sih yang tidak panik ketika tiba-tiba dada terasa sesak dan berat? Perasaan dada yang seperti tertekan, terhimpit, atau sakit tajam tentu memicu kekhawatiran, bahkan seringkali membuat kita menduga-duga, "Jangan-jangan ini serangan jantung?"

Namun, Bunda, tidak semua kasus di balik kenapa dada terasa sesak selalu berkaitan dengan jantung. Dada adalah rumah bagi banyak organ penting, termasuk paru-paru dan sistem pencernaan. Dilansir dari Heathline and Cleveland Clinic, simak ulasan lengkap 23 penyebab kenapa dada terasa sesak dan cara mengatasinya berikut ini.

23 Penyebab dada terasa sesak

Rasa sesak atau sakit di dada bisa terasa tajam atau tumpul, seperti ada yang meremas atau menekan. Nyeri ini bisa terjadi di tengah, sisi kiri, atau sisi kanan dada. Beberapa kondisi yang menyebabkannya bahkan bisa mengancam jiwa.

1. Penyakit jantung koroner 

Terjadi saat pembuluh darah utama yang memasok darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung menyempit. Penyempitan ini biasanya diakibatkan oleh penumpukan zat lilin yang disebut plak dan peradangan di arteri.

Ketika arteri menyempit (tidak tersumbat total), darah masih bisa mencapai jantung saat istirahat, tapi tidak saat beraktivitas. Nyeri ini mirip seperti serangan jantung , terasa di dada tengah, dan bisa menyebar ke leher, rahang, atau lengan. Nyeri seringkali memburuk saat beraktivitas dan membaik saat istirahat.

2. Serangan jantung

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis, di mana terjadi penyumbatan mendadak yang menyebabkan kekurangan aliran darah ke jantung. Nyeri terasa seperti tekanan, berat, atau rasa sesak yang tak kunjung hilang di dada tengah.

Gejala lain termasuk keringat dingin, mual, kesulitan bernapas, dan kelelahan. Jika Bunda mengalami gejala ini, segera cari pertolongan darurat.

3. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD adalah penyebab kenapa dada terasa sesak yang paling umum. Ini terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada.

Gejala lain termasuk kesulitan menelan, sensasi benjolan di tenggorokan, suara serak, dan batuk kering. Kondisi ini didiagnosis jika gejala terjadi minimal dua kali seminggu.

4. Ulkus atau tukak lambung

Luka yang berkembang pada lapisan lambung, kerongkongan, atau usus kecil. Meskipun nyeri perut yang membakar adalah gejala utama, nyeri dada juga mungkin terjadi. Gejala lain adalah rasa begah dan mual.

5. Asma

Saluran udara di paru-paru meradang, menyempit, dan membengkak. Selain dada terasa sesak, gejala umum lainnya adalah sesak napas, batuk, dan mengi (bunyi siulan saat mengembuskan napas). Gejala bisa memburuk karena alergi atau saat berolahraga.

6. Pleuritis

Peradangan pada pleura (membran yang melapisi rongga dada dan paru-paru). Gejala utamanya adalah nyeri dada tajam saat bernapas, dan nyeri ini bisa menyebar ke bahu dan punggung. Nyeri memburuk saat batuk atau bersin.

7. Pneumonia

Infeksi pada satu atau kedua paru-paru. Gejala meliputi nyeri dada, batuk, demam, dan sesak napas. Pada lansia, bisa juga terjadi kebingungan. Infeksi yang tidak diobati bisa berakibat fatal.

8. Pneumothorax

Paru-paru kolaps, seringkali akibat cedera traumatis, penyakit paru-paru, atau penggunaan ventilator. Gejala meliputi nyeri dada tiba-tiba dan sesak napas.

9. Hiatal hernia

Terjadi ketika bagian perut mendorong naik melalui diafragma. Hernia besar dapat menyebabkan asam lambung naik (GERD) dan nyeri ulu hati. Selain dada terasa sesak, Bunda juga mungkin mengalami bersendawa dan kesulitan menelan.

10. Costochondritis

Peradangan pada tulang rawan di sangkar rusuk, biasanya di tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk atas ke tulang dada. Nyeri ini sering terjadi di sisi kiri dan terasa tajam atau seperti tekanan. Nyeri memburuk saat batuk atau menarik napas dalam-dalam.

11. Emboli paru 

Terjadi ketika ada gumpalan darah yang menyumbat arteri paru-paru, yang biasanya berasal dari kaki. Gejala umum termasuk sesak napas , nyeri dada , dan batuk. Kondisi ini sangat mengancam jiwa.

12. Hipertensi paru

Tekanan darah tinggi di arteri paru-paru dan sisi kanan jantung. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras dan menyebabkan dada terasa sesak atau nyeri. Gejala lain termasuk sesak napas, kelelahan, dan pusing.

13. Pericarditis

Peradangan pada membran berbentuk kantung tipis di sekitar jantung (pericardium). Menyebabkan nyeri dada tajam dan menusuk di tengah atau sisi kiri dada. Nyeri memburuk saat berbaring.

14. Myocarditis

Peradangan otot jantung, seringkali disebabkan oleh infeksi. Menyebabkan nyeri dada ringan hingga parah. Gejala yang mirip dengan perikarditis adalah demam, kesulitan bernapas, dan kelelahan.

15. Prolaps katup mitral

Katup mitral jantung tidak menutup dengan benar, menyebabkan sebagian darah bocor kembali. Meskipun banyak yang tanpa gejala, kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, pusing, dan nyeri dada.

16. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru dapat menjadi salah satu alasan kenapa dada terasa nyeri. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap nyeri dada, Bunda. 

17. Cedera tulang rusuk 

Patah atau retak tulang rusuk seringkali akibat trauma atau batuk parah. Gejala termasuk nyeri hebat yang memburuk saat mengambil napas dalam-dalam, batuk, atau membungkuk.

18. Ketegangan otot 

Otot antar tulang rusuk (intercostal muscles) tegang akibat aktivitas intens seperti menjangkau atau mengangkat sambil memutar. Nyeri dada dan sesak biasanya memburuk saat bergerak dan dapat disebabkan oleh stres atau ketegangan.

19. Serangan Panik 

Kecemasan ekstrem atau stres dapat memicu serangan panik. Gejala seringkali sangat mirip serangan jantung, termasuk sesak napas dan nyeri dada. Rasa sakitnya dapat terjadi di sisi mana pun dari dada.

20. COVID-19

Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan sesak di dada atau peradangan jantung. Gejala satu ini adalah gejala darurat, dan Bunda harus segera menghubungi layanan medis jika ini terjadi.

21. Batu empedu 

Meskipun rasa sakitnya biasanya di perut kanan atas , batu empedu dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke bahu kanan atau punggung. Batu empedu terbentuk ketika terlalu banyak kolesterol dalam cairan empedu.

22. Ruam

Ruam menyakitkan akibat infeksi virus. Meskipun nyeri bukan dari organ dalam, lokasinya di dada dapat terasa seperti masalah paru-paru atau jantung. Gejala meliputi nyeri, rasa terbakar, dan mati rasa pada kulit.

23. Spasme Esofagus (Esophageal Spasm)

Kontraksi yang menyakitkan di kerongkongan, yang terasa seperti nyeri dada mendadak dan parah yang bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala lain adalah kesulitan menelan. 

Cara mengatasi dada terasa sesak dan berat

Pengobatan untuk dada yang terasa sesak sangat bergantung pada penyebabnya. Jika Bunda mengalami sesak akibat serangan jantung, Bunda harus mendapatkan perawatan darurat segera dari petugas medis  setelah meminta bantuan.

Untuk kondisi non-jantung seperti GERD atau nyeri otot, dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup (seperti menghindari makanan pemicu tertentu), pengobatan, atau terapi fisik.

Sementara itu, untuk mengatasi sesak akibat kecemasan, latihan pernapasan dalam dapat membantu menghentikan serangan panik.

Apakah sakit dada terasa sesak bisa dicegah?

Bunda dapat mengurangi risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan masalah lain dengan mengikuti gaya hidup sehat. Gaya hidup ini meliputi mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara rutin, mengelola tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, mendapatkan vaksinasi cacar air atau penyebab ruam, serta terakhir menghindari pemicu asma yang dapat menyebabkan dada sesak.

Kapan harus ke dokter?

Dada terasa sesak dan berat bukanlah gejala yang bisa dianggap remeh. Jika nyeri dada Bunda berlangsung lebih dari lima menit dan tidak hilang saat istirahat atau minum obat, segera cari bantuan darurat. Rasa nyeri ini bisa menjadi tanda serangan jantung yang mengancam jiwa.

Segera ke UGD jika nyeri dada disertai keringat dingin, mual atau muntah, sesak napas, detak jantung cepat, atau nyeri menjalar ke rahang, leher, atau lengan.

Jika nyeri dada hilang timbul atau berlangsung lebih dari beberapa hari, segera temui penyedia layanan kesehatan Bunda.

Mendeskripsikan jenis nyeri (tajam, tumpul, atau menekan) dan lokasinya dapat sangat membantu dokter dalam mendiagnosis penyebabnya. Ingatlah, Bunda, lebih baik berhati-hati dengan sesak yang terasa di area dada.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda