Memiliki orang di sekitar kita yang jarang mengucapkan terima kasih tentu kadang membuat frustrasi, Bunda. Orang yang tidak bisa menghargai usaha dan perhatian orang lain biasanya menunjukkan tanda-tanda tertentu melalui kata-kata sehari-hari.

Psikolog menyebut perilaku ini kerap muncul karena rasa "berhak" yang melekat, sehingga mereka jarang menyadari atau mengakui kontribusi orang lain. Perilaku ini bisa muncul di berbagai hubungan, mulai dari pasangan, teman, hingga anggota keluarga.

Berikut ini Bunda akan menemukan 11 kalimat yang sering diucapkan orang yang tidak tahu berterima kasih menurut psikologi, sekaligus dampaknya pada hubungan.

11 Kalimat yang sering diucapkan orang yang tidak tahu berterima kasih

Mengutip laman Your Tango, berikut ini 11 kalimat yang biasanya diucapkan orang yang tidak tahu berterima kasih, lengkap dengan penjelasan psikologisnya.

1. "Kamu berutang padaku"

Menurut sebuah studi dari Journal of Personality and Social Psychology, orang yang tidak tahu cara berterima kasih sering fokus pada kekurangan dalam hidupnya, bukan pada apa yang sudah dimiliki.

Hal ini membuat hubungan menjadi penuh tuntutan dan ekspektasi yang berlebihan, sehingga pasangan atau teman merasa harus selalu menyenangkan mereka, bukan atas kemauannya sendiri.

2. "Ingat, aku ada saat kamu tidak punya siapa-siapa"

Ungkapan ini kerap digunakan untuk menekan pasangan atau orang lain agar merasa wajib untuk membalas kebaikan mereka. Sifat ini juga dapat memicu manipulasi emosional, karena mereka memanfaatkan perasaan orang lain untuk keuntungan pribadi dan mengontrol hubungan dengan cara yang tidak sehat.

3. "Aku cuma diingat saat kamu butuh sesuatu"

Menurut studi dari American Psychologist, orang yang rutin mempraktikkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan cenderung mengalami lebih sedikit emosi negatif dibandingkan mereka yang tidak bersyukur.

Sebaliknya, pasangan atau individu yang tidak menempatkan rasa syukur sebagai prioritas sering merasakan gejolak batin berupa rasa bersalah, malu, dan merasa berkah mendapatkan sesuatu.

4. "Kesetiaan itu hak istimewa, bukan kewajiban"

Orang yang tidak tahu berterima kasih sering menjalin hubungan secara transaksional, memberikan cinta, kekaguman, atau loyalitas hanya dengan syarat tertentu.

Saat keinginannya tidak terpenuhi atau pasangan menolak mengorbankan diri secara berlebihan, mereka bisa menggunakan kalimat ini untuk menimbulkan rasa bersalah dan tekanan emosional, sehingga hubungan menjadi tidak sehat.

5. "Tidak ada yang pernah berterima kasih padaku"

Menurut penelitian 2023 tentang rasa syukur, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang menekankan pentingnya berterima kasih cenderung memiliki hubungan sosial lebih baik dan keseimbangan emosional lebih stabil dibandingkan anak yang kurang diajarkan bersyukur.

Namun, jika orang tua selalu menuntut ucapan terima kasih untuk setiap hal kecil, mulai dari menjemput anak, menyediakan tempat tinggal, hingga membeli kebutuhan sehari-hari, anak yang sudah dewasa cenderung meniru pola ini dalam hubungan mereka sendiri. 

Mereka bisa berpikir bahwa cinta, perhatian, atau kesetiaan orang lain hanya "layak" diberikan jika selalu diakui, bukan karena kasih sayang yang tulus.

6. "Kamu tidak pantas dapat itu"

Menurut psikolog, orang yang kurang bersyukur sering mengabaikan kebutuhan emosional orang lain. Mereka cenderung menilai bahwa seseorang hanya layak mendapat perhatian, dukungan, atau kasih sayang, ketika mereka sendiri merasa nyaman dan senang.

Hal ini dapat menciptakan komunikasi yang tidak sehat dan dapat merusak hubungan, lho, Bun.

7. "Kenapa kamu selalu membuatku merasa seperti ini?"

Orang yang kurang bersyukur cenderung menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka dan sering membuat orang lain merasa harus menanggung bebas emosional mereka. Mereka jarang menghargai upaya pasangan, teman, atau keluarga yang sudah dilakukan tanpa pamrih.

Menurut penelitian 2019 tentang blame-shifting, perilaku ini sering digunakan untuk "menyelamatkan muka" saat menghadapi konsekuensi dari tindakan sendiri.

Dengan menyalahkan faktor eksternal, mereka memposisikan diri sebagai korban untuk memanipulasi orang di sekitarnya.

8. "Kenapa aku selalu tidak bahagia?"

Penelitian dari Harvard Health Publishing menunjukkan bahwa orang yang sering bersyukur cenderung lebih bahagia. Sebaliknya, orang yang jarang berterima kasih kerap merasa tidak puas, baik dalam diri maupun hubungan mereka.

9. "Andai aku mampu, tapi tidak bisa"

Orang yang jarang berterima kasih sering menyampaikan permintaan secara terselubung dengan bersikap seolah menjadi korban. Dengan cara ini, mereka bisa meminta bantuan, entah itu dukungan emosional atau materi tanpa mengatakannya secara langsung.

10. "Aku tidak minta kamu melakukan itu"

Orang yang tidak tahu berterima kasih sering menggunakan kalimat ini untuk menghindari meminta bantuan secara langsung. Padahal, komunikasi terbuka, dukungan emosional, dan kesetiaan adalah pondasi hubungan sehat.

11. "Kamu tidak adil"

Orang yang kurang bersyukur sering mengalihkan kesalahan dan rasa bersalah kepada orang lain, seolah-olah selalu ada yang salah dengan mereka.

Tindakan ini bisa memanipulasi orang lain hingga melewati batas yang seharusnya. Meski terdengar "tidak adil" bagi mereka, menetapkan batasan diri tetap penting agar energi dan kesehatan emosional tetap terjaga.

Bunda, itu dia 11 kalimat untuk mengenali perilaku orang yang tidak tahu berterima kasih. Semoga bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!