moms-life
Sering Dikomentari Saat Liburan? 6 Kalimat Ampuh Mengatasinya
HaiBunda
Jumat, 28 Nov 2025 06:00 WIB
Daftar Isi
-
6 Kalimat yang dapat disampaikan untuk menjawab komentar orang lain
- 1. “Kami mengasuh anak dengan cara yang berbeda dari yang kamu pilih, dan itu tidak apa-apa”
- 2. “Saya tahu liburan itu berat. Kami berusaha sebaik mungkin untuk bertemu semua orang, dan itu berarti harus berkompromi”
- 3. “Kami berada di tim yang sama, jadi kami tidak membicarakan satu sama lain seperti itu”
- 4. “Itu bukan sesuatu yang ingin saya bahas saat ini”
- 5. “Kami adalah orang tuanya dan kami memutuskan bagaimana kami menyikapi makanan sebagai sebuah keluarga”
- 6. “Liburan memang sulit untuk dijalani bersama. Kami bersyukur bisa menikmati waktu bersama ini”
Liburan seharusnya menjadi momen yang membawa kebahagiaan. Namun, bagi sebagian orang, hal ini justru mendatangkan stres dan dinamika keluarga yang menegangkan.
Terapis pasangan mengaku sering mendengar pertanyaan yang sama setiap tahu, “Apa yang harus saya katakan ketika kerabat saya memberikan komentar kritis atau berlebihan?”
Konflik dengan keluarga besar adalah salah satu alasan paling umum pasangan merasa jatuh dan saling membenci. Ketika datang ke terapis, mereka ingin tahu cara menetapkan batasan yang jelas dan tidak kembali ke pola lama.
6 Kalimat yang dapat disampaikan untuk menjawab komentar orang lain
Terkadang, kebanyakan orang meninggalkan komentar dalam unggahan momen liburan Bunda di media sosial. Meskipun ada yang memberikan pujian, ada pula yang menyampaikan kata-kata negatif atau mungkin membuat Bunda merasa bersalah.
Namun, Bunda tidak perlu khawatir lagi karena ada beberapa kalimat yang dapat disampaikan ketika dikomentari saat liburan. Berikut di antaranya:
1. “Kami mengasuh anak dengan cara yang berbeda dari yang kamu pilih, dan itu tidak apa-apa”
Bunda bisa menggunakan ini ketika ada orang mengatakan sesuatu seperti membesarkan anak. Bunda akan akan mengundang perbedaan tanpa mengundang perdebatan.
Lebih lanjut, mungkin Bunda juga dapat menawarkan percakapan lain dengan bertanya, “Apakah kamu berminat mendengar lebih lanjut tentang penelitian pola asuh yang sedang kami ikuti?”.
Jika anggota keluarga tidak tertarik mendengar hal ini, atau terus berdebat dari sudut pandangnya, hindari terlibat dalam percakapan seputar pilihan pengasuhan.
Kalimat ini juga dapat disampaikan ketika mendapat komentar buruk tentang cara Bunda menikmati liburan.
2. “Saya tahu liburan itu berat. Kami berusaha sebaik mungkin untuk bertemu semua orang, dan itu berarti harus berkompromi”
Dilansir dari laman CNBC Make It, gunakan respons ini jika ada keluarga yang mulai membandingkan, dengan kalimat seperti “Kamu menghabiskan lebih banyak waktu dengan pihaknya” atau “Tapi kita selalu merayakan bersama”.
Banyak pasangan saat ini mendefinisikan ulang liburan dan memilih istirahat, kehadiran, dan koneksi daripada kewajiban dan tugas.
Singkirkan anggapan bahwa ada cara yang benar untuk menghabiskan liburan. Buatlah keputusan berdasarkan nilai-nilai yang Bunda anut sebagai pasangan.
3. “Kami berada di tim yang sama, jadi kami tidak membicarakan satu sama lain seperti itu”
Gunakan kalimat ini ketika ada saudara atau keluarga yang merendahkan pasangan dengan komentar seperti, “Kamu tahu dia seperti apa…” atau “Dia tidak pernah pandai dalam hal itu”.
Komentar yang mengadu domba Bunda dengan pasangan memang halus, tetapi merusak. Komentar tersebut mengundang triangulasi, di mana salah satu pihak dipaksa untuk memihak. Hal ini pada akhirnya merusak ikatan pasangan.
Batasan ini menegaskan kembali persatuan, Bunda dan pasangan adalah sekutu, bukan musuh. Batasan ini juga mengajarkan mertua bahwa pernikahan Bunda adalah sistem keluarga tersendiri yang patut dihargai.
4. “Itu bukan sesuatu yang ingin saya bahas saat ini”
Ini adalah pernyataan umum yang bagus untuk menghadapi pertanyaan dari orang tak dikenal dengan topik-topik sensitif seperti politik, kesuburan, keluarga berencana, atau citra tubuh.
5. “Kami adalah orang tuanya dan kami memutuskan bagaimana kami menyikapi makanan sebagai sebuah keluarga”
Bunda dapat mengandalkan respons ini ketika ada orang asing atau keluarga yang ikut liburan memaksakan aturan makan kepada anak-anak. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang berkomentar tentang bagaimana liburan Bunda.
Komunikasi yang tegas dan penuh hormat tidak hanya memperkuat batasan, tetapi juga menjadi contoh bagi anak-anak untuk menghargai diri sendiri.
6. “Liburan memang sulit untuk dijalani bersama. Kami bersyukur bisa menikmati waktu bersama ini”
Gunakan kalimat ini saat rasa bersalah muncul dalam bentuk kalimat, seperti “Sayang sekali kamu tidak bisa tinggal lebih lama”.
Bunda bisa berbelas kasih tanpa harus menanggung kekecewaan orang lain. Rasa bersalah seringkali menjadi cara orang mengekspresikan kerinduan atau kehilangan. Akui perasaan itu tanpa menyerapnya.
Banyak keluarga yang konsisten dan dapat diprediksi. Jika mereka pernah melakukan sesuatu sebelumnya, kemungkinan besar mereka akan melakukannya lagi.
Ketika berhenti mengharapkan mereka berubah secara tiba-tiba, Bunda dapat fokus pada apa yang dapat dikendalikan, seperti persiapan, batasan, dan kehadiran.
Nah, itulah beberapa contoh kalimat yang mungkin dapat Bunda sampaikan ketika dikomentari saat liburan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Mom's Life
Kata-kata Bijak dalam Bahasa Inggris untuk Memotivasi Bunda
Mom's Life
45 Kata-kata Bijak Bahasa Inggris dari Orang Terkenal, Bunda Relate?
Mom's Life
50 Kata-Kata Bahasa Inggris Menyentuh Hati, Cocok untuk Caption Instagram
Mom's Life
35 Kata-Kata Bijak Kecewa pada Pasangan, Semangat Move On Bun
Mom's Life
50 Kata-Kata Bijak Tentang Hubungan Kakak Adik, Ungkapan Rasa Sayang
7 Foto
Mom's Life
7 Potret Beby Tshabina Liburan di Austria, Pose di Lokasi Syuting Film Before Sunrise
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
7 Kalimat yang Hanya Diucapkan Orang Sukses Menurut Pakar
9 Kalimat yang Menunjukkan Seseorang Arogan Menurut Psikolog
6 Kata-kata yang Sering Diucapkan Orang Ekstrovert