MOM'S LIFE
Studi Ungkap 16 Persen Pasangan Bisa Bertahan Meski Diselingkuhi, Kok Bisa?
Arina Yulistara | HaiBunda
Kamis, 27 Nov 2025 23:00 WIBFenomena perselingkuhan belakangan ini semakin marak di media sosial. Namun di antara pasangan selingkuh, sebagian memilih bertahan. Kok bisa bertahan meski diselingkuhi?
Perselingkuhan sering kali dianggap sebagai garis batas yang sulit dilampaui. Banyak hubungan berakhir seketika karena luka emosional yang ditinggalkan terlalu dalam untuk dipulihkan.
Kepercayaan tentu menjadi pondasi utama yang sangat mudah runtuh ketika salah satu pasangan mengkhianatinya. Namun sebuah studi terbaru memunculkan fakta mengejutkan, ada sekitar 16 persen pasangan yang tetap bertahan meski mengalami perselingkuhan.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan besar, apa yang membuat sebagian pasangan mampu melewati badai sebesar itu?
Dalam konteks sosial dan psikologis yang lebih luas, keputusan untuk bertahan bukan hanya soal rasa cinta, melainkan terkait faktor komitmen, waktu yang telah dibangun, serta kemampuan seseorang untuk memproses rasa sakit. Studi ini membuka diskusi menarik tentang bagaimana manusia sebenarnya merespon pengkhianatan dalam hubungan jangka panjang.
Di sisi lain, para ahli mengungkapkan bahwa dinamika hubungan yang bertahan setelah perselingkuhan tidak terjadi begitu saja. Ada proses panjang yang harus dilalui, termasuk penyesuaian emosional dan mental dari kedua pihak.
Meski demikian, angka 16 persen itu membuktikan bahwa sebagian pasangan mampu bangkit dan menjalani hubungan baru dengan pola yang berbeda walaupun tidak lagi sama seperti sebelumnya.
Mari bahas mengenai perselingkuhan dan pernikahan yang tetap bertahan meski diselingkuhi.
Penyebab perselingkuhan menurut pakar
Pakar hubungan Ashish Sehgal menyebut bahwa perselingkuhan biasanya berakar dari kurangnya komitmen dan upaya dalam menjaga hubungan.
"Dalam banyak hubungan, ketika orang berhenti membangun ikatan mereka dan menganggap remeh suatu hubungan, ikatan tersebut mulai mengendur. Banyak orang lupa bahwa hubungan yang didasari cinta tidak bisa hanya bergantung pada aturan. Hubungan ini membutuhkan keterlibatan sehari-hari," ujar Sehgal dilansir dari Times of India.
Sehgal juga menjelaskan bahwa banyak pasangan mulai berhenti berinvestasi secara emosional. Ketika ikatan mulai melemah, kekaguman terhadap orang lain bisa muncul, dan celah tersebut menjadi ruang bagi hubungan paralel, baik secara emosional maupun fisik.
Menurut Ashish, manusia secara alami memiliki kebutuhan untuk merasa dicintai dan terhubung. Ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi namun tak memiliki keberanian untuk keluar dari hubungan tersebut maka dorongan mencari pelarian bisa muncul.
Dalam kondisi tertentu, pelarian tersebut berubah menjadi perselingkuhan yang memicu keretakan besar dalam hubungan.
"Keinginan untuk mengekspresikan diri begitu tinggi dan manusia cenderung mencari jalan keluar. Jalan keluar ini dapat berubah menjadi kesempatan untuk pelepasan emosi dan/atau fisik. Alam punya caranya sendiri, diam-diam melanggar norma sosial," tambahnya.
Saat pasangan selingkuh, banyak orang sulit mengatasinya
Ashish menjelaskan bahwa kesulitan mengatasi perselingkuhan muncul dari pola pikir moral dan idealisme yang terbentuk sejak kecil. Sejak dini, masyarakat menanamkan konsep tentang kesetiaan sebagai nilai moral yang tinggi sehingga pelanggarannya dianggap sebagai kegagalan besar.
Rasa gagal inilah yang memunculkan siklus emosi negatif, seperti rasa bersalah, marah, hingga frustrasi. Dalam prosesnya, banyak orang cenderung menyalahkan pasangan sebagai bentuk pembenaran diri agar tidak harus menghadapi rasa takut dan ketidakamanan diri sendiri.
Akibatnya, label 'penipu' atau 'pengkhianat' menjadi luka yang sulit disembuhkan. Menurut Ashish, untuk benar-benar pulih diperlukan waktu dan bantuan profesional agar seseorang dapat memutus siklus emosi negatif tersebut.
"Solusinya hanya dengan membebaskan diri, mengatasi rasa takut dan rasa tidak aman. Ini biasanya membutuhkan waktu dan bimbingan dari seorang ahli," ujar Sehgal.
Temuan studi: berapa banyak pasangan yang bertahan?
Penelitian yang dilakukan oleh Health Testing Centers melibatkan 441 orang yang mengaku selingkuh saat berada dalam hubungan berkomitmen. Hasilnya cukup mengejutkan, yakni:
- Sebanyak 54,5 persen pasangan langsung berpisah setelah perselingkuhan terungkap
- Sebanyak 30 persen mencoba memperbaiki hubungan, tapi akhirnya tetap berpisah
- Sebanyak 15,6 persen atau sekitar 16 persen pasangan yang berhasil bertahan dan melanjutkan hubungan
Angka ini menunjukkan bahwa meski sulit, sebagian kecil pasangan memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama memperbaiki hubungan pascaperselingkuhan.
Perbedaan pasangan menikah vs pacaran saat diselingkuhi
Menariknya, studi tersebut juga menemukan bahwa pasutri cenderung berusaha lebih keras mempertahankan hubungan dibanding pasangan yang hanya berkomitmen tanpa ikatan pernikahan. Sebanyak 23,6 persen pasangan menikah memilih memberikan kesempatan kedua.
Sementara pada pasangan belum menikah, hanya 13,6 persen yang melakukan hal serupa. Faktor seperti keluarga, anak, stabilitas, serta nilai komitmen dalam pernikahan kemungkinan menjadi alasan mengapa pasangan menikah lebih berupaya untuk bertahan.
Jenis perselingkuhan pengaruhi keputusan pisah
Studi tersebut mengungkap bahwa jenis perselingkuhan turut memengaruhi keputusan pasangan. Sebanyak 19,7 persen pasangan tetap bertahan setelah mengetahui perselingkuhan berupa one-night stand.
Hanya 12,7 persen yang bertahan ketika pasangan terlibat hubungan gelap jangka panjang. Hal ini dapat dipahami karena hubungan panjang biasanya meninggalkan jejak emosional lebih dalam dibanding perselingkuhan sesaat.
Banyak di antara kasus perselingkuhan, pasangan tidak mengakui kalau telah berkhianat. Meski demikian, sebagian tetap mengakui perbuatannya dan minta maaf.
Berdasarkan studi, alasan para peserta mengakui perbuatannya juga beragam, yakni:
- Sebanyak 47 persen mengaku karena merasa bersalah
- Sebanyak 39,8 persen mengaku karena tidak bahagia dalam hubungan
- Sebanyak 38,6 persen merasa pasangannya berhak mengetahui kebenaran
Pengakuan ini kerap menjadi titik awal kehancuran. Namun dalam beberapa kasus, justru menjadi pintu untuk memperbaiki hubungan.
Hal yang terjadi jika pilih bertahan setelah diselingkuhi
Ketika pasangan memutuskan memberi kesempatan kedua, hubungan biasanya memasuki fase baru dengan aturan lebih ketat. Studi mencatat bahwa 61 persen pelaku melaporkan adanya aturan baru, seperti pembatasan bertemu teman tertentu, akses media sosial diberikan kepada pasangan, hingga izin mengecek ponsel.
Ada pula pembatasan aktivitas seksual sebagai bentuk penegasan konsekuensi. Menariknya, perlakuan terhadap laki-laki dan perempuan juga berbeda.
Laki-laki lebih sering diminta mengurangi aktivitas di luar rumah dan diberikan batasan dalam hubungan seksual. Perempuan cenderung mengalami pengawasan ponsel dan pembatasan pertemuan dengan teman tertentu.
Studi ini menunjukkan bahwa meski perselingkuhan merupakan pelanggaran besar dalam hubungan, sebagian kecil pasangan ternyata dapat bertahan dan membangun kembali kepercayaan. Namun prosesnya tidak mudah dan membutuhkan kesediaan kedua pihak untuk menghadapi luka serta memulihkan hubungan secara perlahan.
Kalau Bunda diselingkuhi, pilih bertahan atau sebaiknya pisah saja?
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)Simak video di bawah ini, Bun:
Sering Keliru, Ini Perbedaan Nafkah Istri dan Uang Belanja Menurut Pakar
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
11 Jenis Selingkuh, Salah Satunya Diam-diam Like Medsos Lawan Jenis
6 Arti Mimpi Suami Selingkuh & Malah Pilih Bersama Selingkuhannya, Pertanda Buruk?
Suami Selingkuh, Ini 5 Tips Buat Bunda yang Ingin Pertahankan Rumah Tangga
5 Tips Agar Suami Kapok Selingkuh
TERPOPULER
5 Potret Keluarga Pevita Pearce & Suami Malaysia, Bertema Jadul Diambil Pakai Kamera Tahun 1880
Anak Jalan Jinjit, Apakah Tanda Penyakit Serius?
5 Potret Wisuda Chika Jessica, Karangan Bunga dari Andre Taulany Curi Perhatian
Studi Ungkap 16 Persen Pasangan Bisa Bertahan Meski Diselingkuhi, Kok Bisa?
Hamil saat Pakai IUD? Simak Risiko dan Tindakan yang Perlu Dilakukan Menurut Pakar
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Lip Balm untuk Melembapkan Bibir Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
5 Potret Keluarga Pevita Pearce & Suami Malaysia, Bertema Jadul Diambil Pakai Kamera Tahun 1880
Anak Jalan Jinjit, Apakah Tanda Penyakit Serius?
Studi Ungkap 16 Persen Pasangan Bisa Bertahan Meski Diselingkuhi, Kok Bisa?
30 Contoh Majas Antonomasia Lengkap dengan Pembahasan Pengertian & Cirinya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Audi Marissa Diisukan Cerai dengan Anthony Xie, Ibunda Singgung Doa Orang Zalim
-
Beautynesia
4 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sarapan, Catat untuk Besok!
-
Female Daily
Tengok 5 Corrector Lokal yang Bagus untuk Mengcover Bekas Jerawat dan Dark Spot!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Deretan Gaya Ratu Maxima di Jakarta, Bold dan Elegan Tanpa Mahkota
-
Mommies Daily
7 Tips Aman Naik Transportasi Umum, untuk Ibu Bekerja hingga Remaja