Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apa Itu Pocketing Relationship, Fenomena Ketika Hubungan Disembunyikan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Minggu, 07 Dec 2025 22:00 WIB

Istanbul, Turkey - December 15, 2018: Person holding a brand new Apple iPhone X with Instagram profile on the screen. Instagram is an online mobile social networking service, launched in October 2010.
Ilustrasi pocketing relationship, fenomena ketika hubungan disembunyikan / Foto: Getty Images/bombuscreative
Daftar Isi
Jakarta -

Bayangkan Bunda telah merencanakan makan malam romantis bersama pasangan. Namun, saat memperhatikan feed media sosial, Bunda menyadari tidak ada satu momen penting bareng pasangan yang diunggah.

Ini mungkin merupakan tanda bahwa berada dalam pocketing relationship, fenomena ketika hubungan disembunyikan.

Pocketing mengacu pada mereka yang jarang disebutkan atau diperkenalkan kepada teman dan keluarga, sehingga hubungannya tidak disadari orang sekitar.

Apa itu pocketing relationship?

Dilansir dari laman Marriage, pocketing adalah istilah yang relatif baru, yang lahir dari kebiasaan media sosial, di mana setiap orang selalu mengabadikan kehidupannya di dunia maya.

Jadi, jika seseorang tidak membagikan hubungan atau pasangannya di media sosial, asumsinya adalah mereka mengantonginya. Dengan kata lain, mereka menyembunyikan pasangan dan hubungan mereka dari dunia.

Dalam konteks ini, ketika seseorang tidak memperbarui status hubungannya atau berbagi tentang pasangannya, mereka bisa saja mengantongi Bunda.

Di sisi lain, orang tersebut mungkin hanya sedang menunggu hubungan mereka sebelum mengumumkannya kepada dunia.

Penyebab orang menjalani pocketing relationship

Ada beberapa alasan mengapa pasangan mengantongi uang, tentu saja hal ini berlaku juga pada pocketing relationship.

Memahami penyebabnya dapat membantu Bunda memutuskan apakah itu sesuatu yang bisa diatasi, atau tanda untuk meninggalkannya. Berikut beberapa alasan mengapa orang menjalani pocketing relationship:

1. Masalah komitmen

Dilansir dari laman Times of India, beberapa orang mengantongi pasangan mereka karena jelas takut berkomitmen.

Mereka tidak ingin mempublikasikan hubungannya, yang berarti menganggap hubungan tersebut terlalu serius atau membawanya ke jenjang yang lebih serius.

Memperkenalkan Bunda ke lingkaran mereka atau mengunggah postingan tentang Bunda mungkin menjadikan hubungannya itu sangat nyata, yang akhirnya membuat mereka takut.

2. Menjaga pilihan tetap terbuka

Dalam kasus yang kurang jujur, mengantongi uang juga bisa menunjukkan bahwa pasangan tidak sepenuhnya berkomitmen atau masih mencari pilihan pasangan lainnya. Menjaga hubungan tetap rahasia memungkinkan mereka menghindari tanggung jawab.

3. Tekanan sosial

Terkadang orang takut dihakimi. Mungkin mereka khawatir tentang apa yang akan dipikirkan keluarga atau teman.

Mungkin ada berbagai alasan seperti perbedaan usia, latar belakang, perbedaan profesi, atau gaya hidup. Memang menyakitkan, tetapi hal ini dapat terjadi, terutama ketika ekspektasi sosial tinggi.

4. Batasan pribadi

Tidak semua orang suka pamer hubungan di depan umum. Beberapa orang memang sangat tertutup dan menjaga kehidupan romantis mereka dari kehidupan sosial atau profesional.

5. Terikat dengan mantan

Jika seseorang masih terikat secara emosional dengan mantan atau belum sepenuhnya melupakan masa lalu, dan belum menyelesaikan beban hubungan masa lalu, mereka mungkin akan mengantongi pasangan baru.

Dampak pocketing relationship

Salah satu pasangan mungkin merasa disembunyikan dan terkucil dari lingkungan sosial dan keluarga pasangannya yang lebih luas.

Dinamika ini dapat secara signifikan menghambat perkembangan hubungan, memengaruhi segala hal mulai dari kepercayaan hingga kesejahteraan pribadi.

Berikut ini pandangan lebih mendalam tentang bagaimana pocketing relationship membawa dampak buruk pada hubungan Bunda:

1. Jarak emosional meningkat

Jika salah satu pasangan terus-menerus disembunyikan dari bagian-bagian penting kehidupan pasangannya, hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan keraguan tentang tempat mereka dalam hubungan tersebut.

Kesenjangan emosional ini dapat mempersulit terbentuknya ikatan yang lebih dalam karena pasangan yang disembunyikan mungkin merasa kurang penting atau tidak dihargai.

2. Masalah kepercayaan

Kepercayaan menjadi fondasi dalam hubungan apa pun, dan mengantongi rahasia dapat sangat merusaknya.

Jika pasangan merasa disembunyikan, mereka mungkin mulai mempertanyakan alasannya. Keraguan semacam ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan kecurigaan, yang mempersulit komunikasi.

3. Terjadinya isolasi sosial

Dikucilkan dari pertemuan teman dan keluarga atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial dapat membuat pasangan yang dikurung merasa terisolasi secara sosial.

Keterasingan ini dapat memengaruhi kesehatan mental, menurunkan harga diri, dan membuat mereka merasa bukan pasangan yang utuh dalam hubungan.

4. Kurangnya kemajuan dalam hubungan

Mengantongi pasangan seringkali berarti hubungan tetap stagnan. Tanpa integrasi ke dalam kehidupan masing-masing yang lebih luas, hubungan tersebut tidak memiliki momen-momen penting yang biasanya dirayakan atau diakui, seperti hari jadi atau kesuksesan pribadi.

Hal ini dapat mencegah hubungan berkembang ke fase yang lebih berkomitmen, seperti pernikahan.

5. Meningkatnya konflik

Ketika pasangan yang dirahasiakan semakin menyadari hal ini, dapat memicu pertengkaran dan meningkatnya frustrasi.

Kurangnya kemajuan, ditambah dengan perasaan disembunyikan, dapat memperparah konflik, sehingga menyulitkan penyelesaian masalah hubungan lain yang tidak terkait secara efektif.

Cara untuk mengatasi pocketing relationship

Sebuah hubungan adalah tentang keterbukaan satu sama lain dan berbagi arti menjadi diri sendiri. Berikut beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi pocketing relationship:

1. Komunikasi

Satu-satunya cara untuk memahami perilaku seseorang adalah dengan berbicara langsung. Tentu saja, mereka mungkin belum siap terbuka, tetapi setidaknya Bunda bisa mulai dengan menjelaskan bagaimana perilaku mereka memengaruhi perasaan Bunda.

2. Memahami potensi penyebabnya

Mereka mungkin memiliki trauma masa lalu yang membuatnya sulit mempercayai hubungan, sehingga butuh waktu lebih lama bagi mereka untuk terbuka.

3. Bagikan apa yang dibutuhkan Bunda

Saat mendengarkan perasaan mereka tentang pocekting realtionship, jangan ragu untuk membicarakan apa yang Bunda butuhkan dalam hubungan.

Salah satu caranya adalah dengan memahami latar belakang mereka dengan bertemu keluarga dan teman-temannya.

4. Dengarkan apa yang mereka takuti

Bunda mungkin perlu mengevaluasi kembali cara mengomunikasikan kebutuhan, dan mereka mungkin perlu melepaskan beberapa hal yang ditakuti.

Tergantung pada tahap hubungan, Bunda mungkin dapat memutuskan untuk menemui terapis atau konselor.

5. Rencanakan langkah kecil

Hal terpenting dalam menghadapi hubungan yang melibatkan orang lain adalah melangkah maju dengan aman.

Sampaikan kebutuhan dan ketakutan Bunda sebisa mungkin. Dengarkan sebisa mungkin dan dukung satu sama lain melalui tahap ini.

Nah, itulah beberapa hal yang dapat Bunda ketahui tentang pocketing relationship. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda