Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Siapa Sangka, Stretch Mark Juga Bisa Terlihat 'Cantik' Lho

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 03 Aug 2017 10:37 WIB

Stretch mark terlihat indah dan 'cantik'? Bisa saja lho.
Foto: dok. Zinteta
Jakarta - Stretch mark bisa jadi momok buat para bunda yang baru melahirkan. Bekas kulit yang melar saat hamil, menyisakan guratan timbul dan berwarna putih yang bisa bikin nggak percaya diri alias pede. Tapi, siapa sangka kalau stretch mark bisa juga terlihat indah dan cantik.

Iya, Bun. Ada wanita bernama Cinta Tort Cartro. Dia ini seniman muda yang terinspirasi dari tubuhnya sendiri untuk menciptakan seni dari stretch mark miliknya. Gimana nggak, selama beberapa tahun Cinta sebal banget sama 'garis-garis' yang melekat di tubuhnya sampai dia melakukan berbagai cara untuk menutupi stretch mark-nya itu.

Tapi suatu ketika, muncullah ide mewarnai garis stretch mark dengan cat warna yang aman buat tubuh, hingga jadi karya seni yang cantik. Apalagi, Cinta pakai warna pelangi dan kadang mencampurkan glitter di sapuan warna pelanginya itu. Cantik deh.

"Ada banyak jenis dan tipe tubuh perempuan, termasuk banyak tipe stretch mark dan ini adalah keragaman, yang merupakan kekayaan," kata Cinta dalam salah satu keterangan foto di akun instagramnya @zinteta.

Untuk Cinta, inilah waktunya untuk kita, para wanita mencintai tubuh kita sendiri. Menurut dia, apa yang dialami tubuh bisa jadi alat untuk berkomunikasi dengan dunia. Kata Cinta, kalau kita aja nggak menyukai apa yang kita miliki, kita juga bakal sulit merasakan kebebasan.

Ngomong-ngomong soal stretch mark, Bun, dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta, bilang pada ibu hamil umumnya stretch mark muncul di perut dengan pusat utama di dekat pusar. Nah, kalau pertambahan berat badan pas hamil sangat banyak, misalnya lebih dari 15 kg, stretch mark atau striae gravidarum ini bisa juga muncul di payudara, pinggul, pinggang belakang, paha dan bokong.

Kata dr Eddy, stretch mark terjadi akibat perubahan hormon dan regangan yang berlebihan dalam waktu singkat. Akibatnya, terjadi robekan di dermis atau lapisan kulit bagian dalam dengan lapisan kulit luar yang masih utuh.

"Ada beberapa faktor risiko terjadinya stretch mark pada kehamilan misalnya berat badan bertambah lebih dari 15 kg, janin kembar atau berat janin besar, serta usia ibu yang masih sangat muda," ungkap dr Eddy dalam wawancara dengan detikHealth beberapa waktu lalu. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda