Jakarta -
Padahal lagi di rumah, tapi kok si kecil yang usianya balita (di bawah lima tahun) megangin mainannya terus ya. Hmm, ada apa nih Bun?
Situasi kayak gini bisa aja bikin kita bertanya-tanya ya Bun. Apalagi, biasanya mainan anak digeletakin gitu aja tapi kok tiba-tiba jadi dipegangin begitu? Nah, kalau Bunda menghadapi situasi kayak gini, Bunda perlu nih mengobservasi si kecil. Hmm, observasi yang kayak apa sih?
Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog, Bunda perlu melihat perilaku si kecil dengan rumus ABC alias antecedent, behaviour, dan consequence. Jadi kalau anak megang-megang
mainannya terus, Bunda perlu melihat sebelumnya ada kejadian apa sih?
Terus, lihat apa yang dia lakukan dan apa respons lingkungan Bun. Contohnya, waktu anak pegang mainannya terus, Bunda bisa lihat apakah sebelumnya ada sepupu atau temannya yang berusaha meminjam atau bahkan merebut mainannya. Lalu, anak kelihatan kok seperti waspada banget waktu ada teman atau sepupunya datang. Bisa jadi Bun,
mainan itu dipegangi terus sama anak karena dia takut mainannya direbut.
Belum lagi, respons lingkungan, dalam hal ini apa sih yang dilakukan sepupu atau teman si kecil ke mainan itu. Apalagi, kata Anas untuk anak usia batita (di bawah tiga tahun) sampai balita, memahami konsep kepemilikian bukan hal yang mudah dan dia masih belajar soal hal itu.
"Anak batita sampai balita masih belajar konsep ini punya aku, ini punya orang lain. Bahkan sama kakaknya, dia mikirnya ini barang aku aja tapi kalau punya kakak boleh nih diambil. Jadi, emang kalau dia megangin terus nih barangnya dia, mesti diobservasi," kata Anas waktu berbincang sama HaiBunda.
Setelah observasi, Bunda bisa juga nih ngajak anak ngobrol soal apa yang tadi dia alami. Kalau memang anak khawatir barangnya itu akan diambil orang lain, Bunda bisa banget memberi pengertian ke si kecil kalau barangnya aman-aman aja kok. Dengan cara ini, kita bisa membantu anak meredakan kecemasannya Bun.
(rdn)