Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kecil-kecil Belajar Robot dan Elektronika? Kenapa Nggak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 01 Oct 2017 14:04 WIB

Walaupun masih belia, bukan berarti anak-anak nggak bisa mulai belajar soal robot bahkan elektronika lho.
Kelas robotik di digikidz/ Foto: Radian Nyi S
Jakarta - Tiap anak punya ketertarikan masing-masing pada suatu bidang. Termasuk juga di bidang robotik dan elektronika. Walaupun umurnya masih belia, bukan berarti anak nggak bisa mulai belajar dan mengenal lebih dekat soal robotik juga elektronika lho, Bun.

Seperti murid-murid di DigiKidz Indonesia, walaupun masih duduk di bangku sekolah dasar, mereka sudah bisa nih belajar soal robot bahkan merakitnya. Head of Business Development DigiKidz Indonesia, Aditya Montanea bilang, di DigiKidz ada empat kelas yaitu Robotkidz, Elmo (Elektronika Modern), Art, dan Multimedia.

Di kelas Robotkidz, anak bisa tahu lebih banyak soal robot pakai Lego Education. Untuk kelasnya disesuaikan sama umur anak. Misalnya, untuk level taman kanak-kanak yang isinya anak-anak umur 5 tahun-an, di kelas Robotkidz mereka lebih dapat edukasi gimana mengasah motorik halusnya.

"Jadi, masih pegang-pegang lego, terus ditempel dan dilepas gitu. Kalau nanti level-nya udah naik, anak bisa diajarkan memprogram robot mereka. Nah, programnya sendiri khusus dari lego," kata Adit waktu berbincang sama HaiBunda.

Sementara itu, di kelas Elmo, anak [https://www.haibunda.com/aktivitas/d-3593320/kita-nggak-perlu-paksa-anak-untuk-ikut-les-ini-itu] akan membuat berbagai macam craft dari bahan daur ulang yang kemudian dipasangkan elektroda. Nah, elektrodanya disediakan khusus sama DigiKidz. Terus, gimana untuk kelas Art dan Multimedia? Dikatakan Adit, anak-anak di kelas Art bisa belajar seni dari artis dunia kayak George Seurat.

Baca juga: Ketika Robot Mulai Dikerahkan dalam Perang Melawan Nyamuk

Di kelas multimedia, anak bisa berkreasi. Dari ide yang mereka punya nantinya akan dijadikan animasi. Di kelas ini, anak juga belajar pakai kamera SLR. Jadi, mereka juga bisa ambil angle foto yang bagus. Jadwal kelas ada di hari Senin sampai Jumat jam 10.00-18.00. Kalau hari Sabtu, jadwal kelas dari jam 08.00-17.00. Tapi, biasanya di hari Sabtu muridnya lebih banyak, Bun. Dari keempat kelas, mana sih yang paling banyak diminati?

Kelas robotik digikidzKelas robotik digikidz /Foto: Radian Nyi S


"Robotkidz. Kebanyakan memang siswanya laki-laki. Selain itu, kelas multimedia sama art juga banyak diminati kok," tambah Adit. Kalau Bunda ingin memasukkan si kecil ke salah satu di antara kelas, ada trialnya dulu, Bun. Kata Adit, sebelum masuk ada trial selama 20-30 menit untuk mengetahui bakat anak.

Berdasarkan pengalaman, Adit mengatakan kalau anak suka robot, biasanya belum disuruh mereka udah antusias banget tuh 'mengacak-acak' partikel robot yang dikasih. Tapi, ada juga kelas yang ternyata nggak sesuai sama minat anak. Jika seperti itu, biasanya teacher-nya yang mengarahkan dan menginfokan ke orang tua kalau si kecil lebih minat ke kelas lain.

Dalam satu bulan, ada 4 kali pertemuan dengan durasi 1 jam 15 menit per pertemuan. Untuk hari kursusnya, anak bebas memilihnya kok. Adit mengatakan dalam mengajari muridnya, guru di DigiKidz lebih bertindak sebagai fasilitator. Jadi, mereka nggak mendikte murid. Dengan begitu, diharapkan anak bisa bebas berekspresi.

Nggak cuma itu, ruangan kelas juga dibuat terbuka, nggak ada sekat di antara satu kelas dengan yang lain supaya anak dapat multiple intelligence dan bisa bekerja sama. Apalagi, saat kelas berlangsung, anak boleh lho keliling ruangan atau main dulu sama teman di kelas yang lain. Wah, seru ya. Suasana kelas dengan warna-warna tembok yang cerah juga sengaja diciptakan supaya anak lebih semangat.

"Level kelasnya ada Kindy, Junior, Teenager, dan Rockstar. Di tiap level ada progress report. Untuk mendaftar di sini, biaya registrasinya Rp 400 ribu dan biaya per bulan Rp 475-600 ribu. Murid di sini umurnya dari 4-18 tahun, mayoritas duduk di bangku TK dan SD," tutur Adit.

Memang, Bun, kita perlu melihat bakat dan minat anak, salah satunya dengan mengikutkan anak kursus tertentu. Tapi, psikolog anak Dr Rose Mini atau akrab disapa Bunda Romi mengingatkan supaya kita nggak memaksa anak ikut les ini-itu apalagi kalau anak terlihat nggak sreg dengan kursus yang kita berikan.

"Semua bidang perlu dikenalkan ke anak. Nanti, pas dia udah SD, biasanya kelihatan tuh anak minatnya di mana sih. Nah, saat itu kita bisa masukkan anak ke kursus atau ekskul yang sesuai dengan minatnya," kata Bunda Romi.

Baca juga: Begini Caranya Agar Anak Bisa Belajar Banyak Hal dari Memasak

Kelas art digikidzKelas art digikidz Foto: Radian Nyi S
(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda