Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Bocah yang Tetap Mandiri Meski Salah Satu Matanya Buta

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Rabu, 06 Dec 2017 14:00 WIB

Punya kekurangan nggak lantas membuat anak dengan disabilitas ini pasrah. Malah, dia mandiri banget, Bun.
Kisah Bocah yang Tetap Mandiri Meski Salah Satu Matanya Buta (Foto: Dok.pribadi)
Jakarta - Menjadi anak yang mandiri itu bukan hal yang mudah ya, Bun. Apalagi kalau mereka punya keterbatasan fisik. Tapi, bocah ini membuktikan dia bisa mandiri walaupun punya kekurangan.

Adalah Neneng, salah satu anak disabilitas dari Yayasan Sayap Ibu. Neneng punya kondisi mata low vision dengan satu mata rusak total hingga buta. Untuk itu, pihak yayasan lagi berusaha cari bantuan dana untuk biaya operasi mata Neneng.

"Supaya bisa kita operasi untuk memperbesar kornea matanya yang masih bisa berfungsi supaya dia bisa melihat lagi," papar Renowati Hardjosubroto, Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu di sela-sela acara konferensi pers 'Ceria Akhir Tahun Toys Kingdom' di Mall Kota Kasablanka, Selasa (5/12/2017).
Kisah Bocah yang Tetap Mandiri Meski Salah Satu Matanya Buta Neneng mempunyai low vision. (Foto: Dok.pribadi)

Ditambah kondisi kaki U-nya, mobilitas Neneng bisa jadi lebih sulit. Tapi, menurut Retno hal itu tidak memupuskan kemandirian diri Neneng.

"Dia malah mandi sendiri, ganti baju, melipat pakaian dan turun dari kursi roda lalu makan. Semua dilakukannya sendiri," ungkap Reno.

Malah Neneng naik sendiri ke kamarnya di lantai dua dengan kedua tangannya. Neneng sendiri sangat bangga bisa melakukannya semua sendiri. Untuk urusan sekolah, Neneng juga cukup berprestasi lho, Bun. Wah, hebat banget kamu, Nak!

"Jadi kita itu punya kelas, satu kelas playgroup itu dengan anak-anak kursi roda semua namun dengan jenis disabilitas yang berbeda dari mulai autis, down sindrom dan sebagainya," tutur Reno.

Dalam berbagai aktivitas kelas yang dilakukan di kelas misalkan membuat makanan atau snack sendiri dan merobek-robek kertas untuk prakarya, kata Retno Neneng termasuk anak yang paling bisa mengerjakan hal tersebut dengan rapi.
Kisah Bocah yang Tetap Mandiri Meski Salah Satu Matanya Buta Keadaan kaki Neneng yang berbentuk U. (Foto: Dok.pribadi)
"Terutama pas buat makanan, yang lain pada dilempar-lempar, Neneng ngerjainnya dengan rapi. Dia juga suka tuh ganti kalender sesuai tanggal hari ini," ujar Reno.

Selesai makan, Neneng mengumpulkan semua piring teman-temannya kemudian membawanya ke wastafel dan mencuci semua piring tersebut. Dengan keadaannya yang low vision, Neneng meraba-raba semua piringnya baru deh semua piring dia cuci. .

"Kita mah cuma dorong sedikit, intinya anak disabilitas adalah ritme. Ketika mereka udah tahu ritme yang mereka lakukan seperti apa ya mereka akan terbiasa," papar Reno.

Nggak hanya itu, Bun, Neneng juga nggak segan lho membantu temannya di kelas yang kesulitan. Retni sendiri mengaku kagum dengan kemandirian Neneng. Ya, walaupun semua nggak lepas dari peran para guru dan pembimbing. Nah, untuk menghibur Neneng dan teman-teman, salah satu retail mainan Toys Kingdom menghadirkan keceriaan akhir tahun untuk anak-anak difabel.
Kisah Bocah yang Tetap Mandiri Meski Salah Satu Matanya Buta Peluncuran mainan sekaligus donasi untuk anak difabel dari Toys Kingdom. (Foto: Dok.pribadi)
"Pada bulan Desember ini, kami punya campaign akhir tahun yaitu berbagi keceriaan akhir tahun karena bulan ini bulannya penuh berbagi dari mulai natal, tahun baru sampai kenaikan kelas jadi kita mengajak nggak sekadar main tapi juga berbagi," papar Benita Rosamulia Senior Marketing Communication PT Toys Games Indonesia dalam kesempatan sama.

Sementara itu, Arief Wibisono selaku Corporate Social Responsibility Manager Kawan Lama Retail bilang donasi untuk Yayasan Sayap Ibu juga bisa dilakukan.

"Jadi kalau mau ikut donasi untuk anak-anak ini, tinggal ke Toys Kingdom, nanti di kasir ada semacam pohon wish list, nah tinggal pilih deh nama yang tertera," papar Arief.

Nanti di dalam nama tersebut ada mainan yang diinginkan oleh si anak tersebut. Habis itu, kita beli mainannya dan serahkan ke customer service. Kita juga bisa menulis harapan untuk anak tersebut lho. Gimana,Bun? Tertarik mengajak si kecil untuk berbagi pada sesama?
(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda