HaiBunda

PARENTING

Tips Atasi Trauma Anak Pasca Terjadi Bencana Alam

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jan 2018 17:03 WIB
Tips Atasi Trauma Anak Pasca Terjadi Bencana Alam/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Bencana alam termasuk gempa bumi bisa datang kapan saja. Ketika terjadi bencana alam apalagi kondisi orang di sekitarnya panik dan terjadi kerusakan, bukan nggak mungkin anak bakal trauma.

Tapi kita perlu ingat kalau pemahaman anak masih terbatas. Untuk itu, orang tua juga perlu mencari tahu apa yang perlu diyakinkan pada anak mengenai bencana alam yang dialaminya. Nah, Bun, berikut tips mengatasi trauma pada anak pasca bencana alam menurut Nigel Latta, psikolog keluarga dari Selandia Baru.

1. Beri Tahu Fakta yang Terjadi


Lebih baik memberi tahu anak apa yang terjadi. Memberi mereka fakta tapi tanpa detail yang tidak perlu dapat membantu mencegah imajinasi mereka yang berlebihan tentang bencana alam. Dorong mereka untuk mengekspresikan emosi. Menyatakan kalau dirinya ketakutan dan kesedihan adalah cara anak menyesuaikan diri dengan apa yang ada terjadi. Jadi, nggak perlu kita marahi anak yang ketakutan ketika terjadi gempa ya, Bun.

2. Jaga Komunikasi Tetap Terbuka

Kita perlu mengajukan pertanyaan untuk mencari tahu apa yang sedang anak pikirkan atau bayangkan soal bencana alam tersebut. Yang bisa kita lakukan, ungkapkan apa yang dialami juga sama orang dewasa ketika berada di situasi yang penuh tekanan, salah satunya saat terjadi bencan aalam gempa bumi. Car aini akan mencegah anak-anak menyalahkan diri mereka sendiri dan merasa tertekan.



3. Lakukan Aktivitas Seperti Biasa

Dorong mereka untuk terus beraktivitas seperti bermain, mengeksplorasi dan tertawa saat mereka mau. Apalagi, anak-anak sering lebih mudah mengalihkan pikiran dari trauma daripada orang dewasa. Pertahankan rutinitas untuk membantu anak melihat bahwa mereka aman. Namun, beri anak waktu untuk menyesuaikan diri ya, Bun.

4. Luangkan Waktu Bersama

Luangkan waktu dan membangun 'intimacy' dengan anak misalnya dengan membuat kegiatan rekreasi dan acara setelah bencana alam terlewati. Ini penting karena kesenangan adalah kunci penting dari penyembuhan trauma. Ditambah, waktu bersama adalah momen penting untuk si kecil agar dirinya merasa aman dan bisa mengungkapkan apa yang ingin mereka simpan di dalam hati.

Ingat, Bun, anak adalah bagian dari diri kita juga. Kata Nigel, jadilah orang tua yang peduli. Orang tua memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Meski kita mungkin berada di bawah tekanan yang lebih setelah bencana alam, penting juga untuk terus memberi perhatian dan merawat anak-anak.



(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK