Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Bocah 8 Tahun yang Meninggal karena Bakteri Pemakan Daging

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Kamis, 25 Jan 2018 10:00 WIB

Bocah itu pergi selamanya begitu cepat, di usianya yang masih 8 tahun. Padahal awalnya biasa banget, dia cuma jatuh dari sepeda.
Bocah 8 Tahun yang Meninggal karena Bakteri Pemakan Daging/ Foto: Gofundme
Oregon - Anak ibaratnya matahari yang menghangatkan dan memberi energi bagi orang tuanya. Nggak heran ketika anak sakit dan kemudian meninggalkan dunia ini, hati orang tua hancur berkeping-keping.

Ini adalah cerita ibu yang kehilangan putranya yang berusia delapan tahun karena bakteri pemakan daging, Bun. Sebelumnya, bocah bernama Liam Flanagan itu sehat walafiat. Hingga 13 Januari 2018 lalu, dia jatuh saat bersepeda di bukit.

Kakinya berdarah-darah, sehingga dia pun dbawa ke rumah sakit untuk mendapat jahitan. Nah, saat sudah di rumah, Liam justru merasa tersiksa, Bun. Di pangkal pahanya ada bekas luka berwarna keunguan.

Akhirnya pada pada 17 Januari 2018, oleh keluarganya, Liam pun dibawa ke rumah sakit. Dokter mendiagnosis necrotizing fasciitis yang disebabkan oleh bakteri mematikan karena pada 30 persen kasus bisa mengakibatkan kefatalan. Demikian dilansir Daily Mail.



Dalam perawatan, Liam sempat dipindahkan ke dua rumah sakit lainnya dan mendapatkan empat operasi besar. Dokter berusaha untuk menyingkirkan infeksi dalam jaringan tubuh Liam. Kalau kata ayah tirinya, Scott Hinkle, petugas medis mengamputasi Liam sedikit demi sedikit karena ternyata infeksi itu menyebar dengan cepat.

"Hampir seluruh sisi kanan tubuhnya hilang. Mereka memotong, lalu berharap. Memotong, kemudian berharap lagi," tutur Sara, sang bunda.

Selama terbaring di rumah sakit, Liam jarang banget menampilkan wajah kesakitan. Ya, meskipun banyak kabel, monitor, dan segala peralatan rumah sakit mengelilinginya, tapi Liam tampak bahagia.

"Dia sering bilang, 'Baru juga beberapa hari di rumah sakit. Sebentar lagi aku mau pulang'. Dia kuat banget dan sangat berani," imbuh sang bunda.

Hingga nggak lama kemudian saat Liam baru saja dipindahkan ke rumah sakit lain, Liam merasa sangat dehidrasi. Kepada Liam, Sara bilang nggak akan makan dan minum sampai Liam merasa sehat.

Ternyata saat itu adalah saat-saat terakhir Liam hidup. Sebelum pergi untuk selamanya Liam sempat memegang tangan ibunya dan minta dipeluk. Bahkan dia juga sempat berbicara di telepon dengan ayah tirinya dan mengatakan kalau Liam kangen pada ayahnya.

Terkadang hidup memang tidak seperti yang kita inginkan ya, Bun. Kalau berbicara soal siapa dulu yang harus meninggal, bukankah seharusnya orang yang lebih tua dulu? Anak-anak seharusnya tumbuh dewasa dan merasakan banyak hal dan keindahan dalam hidup. Namun keinginan manusia dan kehendak Tuhan adalah hal yang berbeda. Tuhan sudah menggariskan nasib semua manusia, sehingga manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa.



"Saya cuma mau bilang peluk anak-anak kita dengan erat karena kita nggak tahu seberapa cepat semua hal itu berlalu, lalu beri perhatian pada mereka dan jangan remehkan kecelakaan kecil," pesan Sara, dikutip dari ktla.com.

Necrotizing fasciitis adalah infeksi bakteri yang membunuh jaringan sekitarnya dengan cepat. Begitu bakteri masuk ke tubuh, bisa menyebar ke otot, saraf, lemak dan sel darah di sekitar tempat yang terinfeksi sehingga menyebabkan kerusakan. Dalam kasus yang parah bisa menyebabkan kematian.

Gejala necrotizing fasciitis antara lain sakit atau nyeri, bengkak di dekat luka, ada lecet atau bintik hitam, demam, tubuh panas dingin, kelelahan, dan muntah. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda