Jakarta -
Kita tahu anak punya akun media sosial (medsos). Mau berteman dengannya tapi di-private. Mau bilang sama anak, khawatir dianggap kepo alias pengen tahu. Hmm, sebenarnya seberapa perlu sih orang tua berteman dengan anak di medsos?
Menurut psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata, sah-sah aja kok kita mau berteman atau saling follow di
media sosial sama anak. Berangkat dari pengalamannya, Amanda juga berteman dengan anak di medsos walaupun memang dia nggak mengecek apa-apa karena percaya pada anaknya.
"Kita harus percaya sama anak dan rasa percaya itu nggak bisa dibuat dalam sehari tapi emang harus perlahan. Ketika anak melakukan kesalahan bantu mereka bangun lagi, bukan memarahi mereka secara kalap," papar Amanda dalam seminar 'Peran Orang Tua di Era Digital', di Menara Standard Chartered, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Misal nih anak ketahuan buka konten yang aneh-aneh, baiknya orang tua jangan langsung memarahi anak sampai kalap. Saran Amanda, kasih tahu ke anak bahwa fungsi gadget yang kita berikan bukanlah seperti itu.
"Boleh marah tapi ya nggak lebay dan histeris juga. Percaya aja dulu sama yang anak bilang, jangan asal main tuduh," papar Amanda.
Hmm, terus gimana kalau orang tua mau membatasi pemakaian gadget anak di rumah? Menurut Amanda, sah-sah aja kalau mau menerapkan aturan seperti itu.
Tapi ingat, bagaimana pun bentuknya orang tua harus membangun pengertian ke anak bahwa aturan tiap keluarga beda-beda. Jika anak merasa hak gadget atau
media sosialnya terbatasi di rumah, jelaskan ke anak alasannya.
Berikan penjelasan kenapa kita melakukan pembatasan seperti ini. Sehingga, anak paham kenapa ada aturan tersebut, jangan malah main kucing-kucingan sama anak ya, Bun.
"Orang tua juga jangan langsung mikir semua harus dibatasi demi anak, tapi lebih ke soal pengaruh negatifnya, itu yang kita bantu anak untuk filterisasinya karena nggak mungkin kan anak kita kungkung terus di rumah dan nggak ketemu siapa-siapa," papar psikolog dari Universitas Indonesia ini.
Untuk memfilter apa yang baik dan nggak baik buat anak bisa kita lakukan dengan terus mendampingi anak. Sejak dini kita tanamkan nilai di keluarga dan latih anak untuk terbuka dengan orang tuanya.
"Ketika kita terbuka sama anak, maka anak juga terbuka sama kita. Ajarin juga anak untuk bercerita, sehingga anak punya gambaran bagaimana harus bercerita di depan orang tuanya," ungkap Amanda.
(aml/rdn)