Gunung Agung Erupsi, Sejumlah Fakta Ini Bisa Disampaikan ke Anak

Jakarta - Erupsi Gunung Agung di Bali kembali dilaporkan. Meski demikian status Gunung Agung masih siaga.

Kabar tentang kondisi Gunung Agung ini menghiasi sejumlah media massa. Nah, anak-anak bisa jadi penasaran nih dengan pemberitaan tersebut. Apalagi jika misalnya kita berniat liburan ke Pulau Dewata namun terpaksa menundanya setelah melihat kabar terkini Gunung Agung.

Untuk menambah pengetahuan anak tentang Gunung Agung, beberapa fakta ini bisa kita sampaikan ke anak, Bun.

Baca juga: Gunung Agung Erupsi, Lahar Keluar dan Membakar Hutan

1. Nama Gunung Agung

Gunung Agung, dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai 'Paramount' atau 'The Holy Mountain'.

2. Ketinggian Gunung Agung

Gunung Agung merupakan gunung vulkanik tipe monoconic strato yang tingginya mencapai sekitar 3.142 meter di atas permukaan laut. Dari puncaknya, memungkinkan kita untuk melihat Gunung Rinjani di pulau tetangga, Lombok. Demikian dikutip dari express.

3. Tempat Spiritual

Bagi penduduk setempat, Gunung Agung adalah tempat yang sangat spiritual. Karena di lereng Gunung Agung terdapat Pura Besakih. Saat Hari Raya Galungan, penduduk berbondong-bondong ke Pura Besakih. Ini merupakan perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Baca juga: Erupsi Gunung Agung, 7 Negara Sudah Punya Travel Advice ke Indonesia

4. Erupsi Tak Terlupakan

Salah satu erupsi Gunung Agung yang nggak terlupakan adalah yang terjadi pada 1963. Itu merupakan letusan terakhir sebelum erupsi kembali tahun ini. Kala itu, Bali tiba-tiba gelap dan seluruh kawasan tertutup abu. Selanjutnya terjadi letusan yang memuntahkan lahar dan bebatuan hingga 8-10 km ke udara.

Lahar panas dan bebatuan kemudian menerjang desa-desa sekitar menewaskan Gunung Agung. Dilaporkan lebih dari 1.500 orang meninggal akibat peristiwa itu. Demikian dikutip dari BBC.

5. Memiliki Jenis Erupsi Strombolian

Situs Kementerian ESDM menjelaskan strombolian merupakan jenis erupsi gunung berapi yang ditandai semburan lava pijar dari magma yang dangkal. Umumnya terjadi pada gunung api yang sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

Gunung api tipe strombolian mempunyai kawah, biasanya berbentuk lingkaran. Tubuh dan lereng gunung tersusun dari batuan yang berasal dari lava.

Simak juga video dampak erupsi Gunung Agung Bali di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(Nurvita Indarini)