Jakarta -
Pagi hingga siang ini media massa baik online maupun televisi diwarnai peristiwa erupsi freatik gunung
Merapi. Nah, mungkin si kecil jadi ikut penasaran juga nih.
Anak saya yang bulan depan akan berusia empat tahun juga jadi salah satu anak yang bertanya tentang fenomena ini. "Bunda, kenapa awan di atas gunungnya kayak gitu?", "Hujan abu kayak gimana sih, Bunda?", "Freatik apaan, Bunda?"
Penjelasan tentang fenomena alam tentu menyesuaikan dengan usia anak ya, Bun. Kita bisa bilang bahwa awan yang menggumpal dan membumbung ke atas dari Gunung Merapi itu karena gunungnya sedang meletus.
Kenapa nggak ada lava yang meleleh dari gunung
Merapi? Ini karena jenis erupsi atau letusannya freatik. Letusan ini terjadi karena ada kontak air dengan magma di dalam kawah gunung, sehingga yang keluar bukan lava melainkan gas atau uap air. Nah, dari jauh yang terlihat seperti ada gumpalan awan yang membumbung tinggi.
Kenapa ada hujan abu setelah letusan gunung Merapi? Jadi saat erupsi freatik terjadi, disertai uap, abu, dan material yang ada di dalam tanah. Namanya juga meletus, jadi material ini bisa menyebar dan jatuh di daerah sekitarnya sehingga terlihat seperti sedang hujan abu.
Pengamat gunung api, Dr Janine Krippner melalui akun Instagram-nya menjelaskan erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba dan sering kalu nggak ada tanda-tanda peningkatan kegempaan.
Erupsi freatik tidak seberbahaya letusan magmatik (disebabkan magma di perut gunung), kecuali kita berada di sekitar kawah. Erupsi ini bisa terjadi tanpa letusan magmatik, tapi erupsi freatik juga bisa menjadi bagian awal periode letusan gunung berapi.
Agar anak lebih paham tentang letusan gunung berapi, kita bisa merancang kegiatan untuk mereka nih, Bun. Kegiatan dapat mencakup membuat model gunung berapi, menggambar gunung berapi, atau menunjukkan video yang menggambarkan letusan gunung berapi.
Eksperimen Gunung MeletusAnak biasanya lebih paham penjelasan dengan adanya eksperimen. Percobaan ini menggunakan pendekatan berbasis Science, Technology, Engineering and Math alias STEM.
Eksperimen ini untuk menjelaskan erupsi gunung secara umum. Yuk, siapkan alat dan bahannya.
Alat dan bahan:
-10 ml sabun cuci piring cair
- 100 ml air dingin
- 400 ml cuka makanan
- Pewarna makanan
- Setengah gelas soda kue dicampur setengah gelas air
- 2 buah botol soda kosong ukuran 1,5 liter
Cara:
- Campurkan cuka makanan, air, sabun dan 2 tetes pewarna makanan ke dalam botol kosong.
- Tuangkan larutan soda kue tadi ke dalam botol kosong.
- Cepat-cepat menjauh Bun! Karena cairan akan meluap ke atas.
Penjelasan ilmiah di balik eksperimen:
Reaksi kimiawi antara cuka dan soda kue akan menghasilkan gas karbon dioksida. Karbon dioksida yang dihasilkan sama dengan gas yang digunakan untuk karbonasi di soda, Bun. Apa jadinya kalau kita mengocok minuman soda? Pasti gas akan mendesak keluar botol dan pop! keluar deh kayak gunung meletus!
(Nurvita Indarini)