Jakarta - Suatu kali saya ketemu tetangga nih, Bun, yang anaknya sedang batuk dan pilek. Kata tetangga saya ini, dia akan mengajak anaknya berobat ke dokter dan minta diresepkan antibiotik. Kata dia, antibiotik yang bagus akan membuat anak cepat sembuh.

Hmm, memang masih banyak yang beranggapan antibiotik itu seperti 'obat dewa'. Segala macam penyakit seolah bisa sembuh dengan antibiotik.

Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) yang digagas Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, mengingatkan antibiotik hanya digunakan untuk infeksi bakteri. Jadi kalau penyebab penyakit si kecil itu virus, maka nggak perlu antibiotik.


Nah, berikut ini beberapa penyakit yang sering dialami anak dan tidak memerlukan antibiotik:

Penyakit pada Anak yang Seperti Ini Nggak Perlu Antibiotik/ Foto: thinkstock

1. Common Cold

Common cold merupakan penyakit saluran napas. Seringnya common cold disebabkan oleh rhinovirus.

dr Meta Hanindita, SpA, dikutip dari detikHealth, bilang common cold pada umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius seperti pneumonia atau sampai harus opname di rumah sakit. Gejala khas common cold biasanya terfokus di area kepala seperti hidung meler, batuk, mata berair, nyeri tenggorokan, dan bersin-bersin.

Baca juga: Tepatkah Mengonsumsi Antibiotik dalam Mengatasi Flu?

2. Influenza

Flu atau influenza disebabkan oleh virus influenza. Flu dan common cold biasanya menimbulkan gejala yang hampir sama yakni pilek, demam, batuk dan nyeri tenggorokan. Tapi secara umum, flu biasanya memberikan gejala yang lebih berat dibandingkan common cold, Bun.

dr Meta menjelaskan gejala spesifik flu yakni meriang, muncul rasa sakit di otot, sesak di dada, kadang-kadang disertai dengan demam tinggi, batuk dan hidung tersumbat.

Penyakit pada Anak yang Seperti Ini Nggak Perlu Antibiotik/ Foto: thinkstock

3. Cacar Air, Gondongan, Campak

Cacar air disebabkan virus varicella zooster. Penyebaran virusnya melalui udara dan kontak langsung dengan orang yang terjangkit.

Parotitis atau biasa disebut dengan gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Paramyxovirus. Ini merupakan penyakit yang self limited, akan sembuh dengan sendirinya.

Sedangkan campak diketahui sebagai salah satu penyakit virus yang paling menular di dunia dan bisa menyebar dengan begitu cepat. Campak menimbulkan gejala seperti demam tinggi 3-5 hari, nyeri saat menelan, diare, dan lemas.

Tanda campak yang lebih khusus lagi adalah munculnya bintik merah (rash) dan gejala 3C yakni conjungtivitis (mata merah, berair, gatal), coryza (pilek,) dan cough (batuk).

Baca juga: Penonton Piala Dunia 2018 Waspadai Campak, Kenali Gejalanya

4. Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan nyamuk yang membawa virus demam berdarah. Gejala antara lain demam akut, yang artinya mendadak, bukan berat. Tanda lainnya sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, ruam (bercak merah) di kulit, tanda perdarahan, serta leukosit atau sel darah putih rendah.

Karena penyebabnya virus, maka antibiotik tidak tepat diberikan pada anak yang sakit demam berdarah.

5. Diare Cair Tanpa Darah

Jika anak mengalami diare cair tanpa darah dan lendir, juga jangan buru-buru diberi antibiotik ya, Bun. Kecuali jika dokter memastikan penyebab diare pada anak adalah bakteri. (Nurvita Indarini)