HaiBunda

PARENTING

Anak Sakit Seperti Putri Denada, Begini Cara Jelaskan Kondisinya

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 17 Jul 2018 14:50 WIB
Anak Sakit Seperti Putri Denada, Begini Cara Jelaskan Kondisinya/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Tahu anak terkena penyakit serius misalnya leukemia atau kanker darah seperti yang dialami Shakira, putri Denada aja udah bikin perasaan orang tua hancur. Terlebih, kita mesti memberi tahu anak tentang kondisinya. Duh, rasa-rasanya nggak tega mulut ini berucap.

Hal serupa juga dialami Denada, Bun. Sampai sekarang, putri semata wayangnya, Shakira, belum tahu dirinya sakit apa meskipun Shakira sudah menjalani perawatan di salah satu RS di Singapura selama 1,5 bulan.

"Terus terang sampai sekarang dia nggak tahu dia sakit apa," kata Denada dalam wawancara eksklusif dengan Rumpi No Secret Trans TV di Singapura. Sebagai ibu, sudah pasti ada perasaan nggak tega di benak Denada untuk berucap ke si kecil Shakira bahwa dirinya terkena kanker darah.


Seperti saran sang Bunda, Emilia Contess, Denada berusaha ikhlas dan mengadukan semuanya pada Tuhan. Denada mengaku dirinya nggak berani bertanya mengapa ini semua bisa terjadi pada putrinya. Namun, Denada berusaha mengadukan perasaannya yang sedih, takut, nggak tega, dan kasihan pada Shakira.



"Saya menderita lihat anak saya begini. Saya nggak kuat, saya cuma bisa bilang gitu ke Allah. Tapi nggak berani ngomong why? Jadi ingat Mama bilang aku nggak boleh ngomong gitu, dosa kamu nanti. Alhamdulillah buatku itu (mengadu pada Allah) sangat meringankan," kata Denada.

Anak Sakit Seperti Putri Denada, Begini Cara Jelaskan Kondisinya Foto: Instagram


Memang nggak mudah ya, Bun, memberi tahu anak tentang kondisinya ketika mereka terkena penyakit serius, contohnya leukemia. Namun, jika Bunda dan Ayah mau mencoba memberi tahu anak, sah-sah aja kok. Menurut ketua perawat di Macmillan Cancer Support Helen Lythgoe menekankan ke orang tua untuk memakai kata yang membuatnya nyaman. Menurut Helen, nggak masalah jika ke anak usia sekolah kita menggunakan kata kanker.

Helen bilang, umumnya anak peduli banget dengan fakta yang terjadi sehingga ketika dia tahu dirinya kena kanker, umumnya anak akan melakukan hal-hal lain seperti biasa. Jangan lupa, sampaikan ke anak perlahan sehingga pemahaman mereka bisa terbangun dengan baik. Pada dasarnya, Helen mengatakan gunakan kata jelas dan sederhana.

"Kebanyakan anak takut terhadap rasa sakit maka sampaikan tes atau pemeriksaan apa yang bisa membuat mereka merasa sakit. Beri penjelasan ke anak pengobatan akan bikin kondisinya lebih baik dan setelah pengobatan selesai anak bisa beraktivitas seperti sedia kala. Jika kita tahu berapa lama anak harus menghabiskan waktu di RS, sampaikan saja ke anak," tutur Helen dilansir BBC.

Dikutip dari cancer.net, umumnya anak balita nggak terlalu ngeh dengan kanker. Saat sakit justru hal terbesar yang mereka takuti adalah berada jauh dari orang tuanya. Untuk anak yang udah lebih besar mereka bisa berpikir penyakit yang dialami akibat perbuatannya, Bun. Maka dari itu, Helen menyarankan pastikan ke anak bahwa sakit yang dia alami bukan akibat perbuatannya.

Anak Sakit Seperti Putri Denada, Begini Cara Jelaskan Kondisinya Foto: Thinkstock


"Pastikan ke anak kanker tidak menular sehingga orang tua tetap bisa berdekatan dengannya dan pastikan kita nggak akan meninggalkannya di RS. Sampaikan segala info yang memang cocok diketahui anak untuk menghindari pemahaman keliru anak yang didapat dari sumber lain," kata Helen.



Dalam wawancara dengan detikHealth, Lukitowati S.Kep dari RS Kanker Dharmais, berpesan usahakan orang tua jangan pernah nangis di depan anak karena anak nanti akan terbawa dan dia jadi tidak semangat kemoterapi. Berdasarkan pengalamannya, wanita yang akrab disapa Luki ini bilang saat anak pertama kali didiagnosis kanker, dia dan tim medis yang lain biasanya akan membicarakannya dengan orang tua terkait siapa yang akan memberi tahu anak tentang kondisinya. Biasanya hal ini berlaku untuk pasien usia tujuh tahun ke atas yang dianggap sudah mengerti.

Jika memang orang tua tidak sanggup, perawat atau dokterlah yang akan memberitahukan pada anak. Bahakan, jika dibutuhkan, psikolog pun akan membantu. Luki sendiri punya cara untuk mengkomunikasikan kondisi anak yakni dengan melakukan refleksi. Jika pasien berusia lima tahun ke bawah, ia akan menggunakan penjelasan yang sesuai.

"Saya katakan ada sel jahat di dalam tubuh kamu makanya perlu dibunuh. Caranya dengan diberi bom (obat saat kemoterapi-red). Tapi, kalau anak berusia di atas tujuh tahun dokter akan memberi informasi sejauh mana yang dibutuhkan anak," kata Luki. (rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

Mom's Life Annisa Karnesyia

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

3 Cara Menyendawakan Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK