HaiBunda

PARENTING

Selain Asupan Gizi, Dua Hal Ini Bisa Bantu Cegah Anak Stunting

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 18 Jul 2018 19:00 WIB
Ilustrasi cegah anak stunting/ Foto: dok. HaiBunda
Jakarta -

Asupan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan memang penting, Bun. Ketika mereka nggak mendapat asupan gizi yang cukup bukan nggak mungkin anak jadi stunting alias tumbuh pendek. Nah, untuk mencegah anak stunting selain memenuhi asupan gizinya, ada hal sederhana yang bisa dilakukan orang tua.

Menurut Dr dr Damayanti R Syarif SpA(K), konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari FKUI dan RSCM, pada prinsipnya pertumbuhan tentu tergantung dengan regenerasi sel baru. Asupan makanan yang cukup tentu akan menyuplai protein dan energi untuk membuat sel baru.

"Nah jika sudah ada energi dan proteinnya, tentu pertumbuhan tulang juga nggak lepas dari hormon pertumbuhan. Nah, tubuh mengatur sedemikian rupa bagaimana cara hormon itu keluar yakni dengan cara dirangsang," kata dr Damayanti di acara Diskusi Media 'Stunting, Gagal Tumbuh dan Bagaimana Mencegahnya' di Riung Sunda Cikini, Jakarta Pusat (18/7/2018).



Nah, hormon tersebut bisa dirangsang dengan anak mendapat tidur nyenyak yang cukup dan olahraga. Kata dr Damayanti hormon pertumbuhan keluar ke dalam tubuh dari jam sebelas sampai jam satu pagi. Perlu diingat bahwa hormon itu keluar tiga jam setelah anak tertidur.

"Makanya kalau hormon keluar jam sebelas malam, anak perlu tidur dari jam delapan malam. Orang-orang dulu sebenarnya paham kalau anak nggak boleh tidur malam, tapi mereka nggak tahu alasan saintifiknya," lanjut dr Damayanti.

dr Damayanti bilang meskipun anak memang perlu tidur lama tapi bukan berarti dibiarkan bangun kesiangan, Bun. Hal ini karena anak nggak akan mendapat sinar matahari, kehilangan waktu sarapan dan berolahraga. Padahal olaharaga yang teratur bisa merilis hormon pertumbuhan, lho.

Jadi dua hal yang terdengar sepele tapi sebenarnya sangat penting untuk mencegah anak stunting jangan sampai dilupakan ya, Bun.

Di Indonesia sendiri, angka pertumbuhan anak bisa dibilang kurang baik. Menurut Riskesdas 2013, masalah stunting atau pendek pada balita masih cukup serius dengan angka nasional 37,2 persen. Stunting sendiri diakibatkan oleh kondisi kesehatan yang suboptimal, terutama kuantitas dan kualitas asupan makanan yang salah.


(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK