Jakarta -
Di atas usia 1 tahun umumnya anak sudah bisa mengonsumsi makanan seperti makanan orang dewasa lainnya. Termasuk kerupuk, sah-sah aja kalau sesekali si kecil memakannya. Nah, tapi gimana kalau
kerupuk justru jadi camilan favorit si kecil?
Ini dialami bunda satu anak bernama Sesa. Putranya yang berumur 1,5 tahun hobi banget makan kerupuk. Kata Sesa anaknya happy banget saat melihat kerupuk dan inginnya makan kerupuk terus-terusan. Terlebih di sela-sela waktu makan, kalau melihat kerupuk si kecil langsung ogah makan dan lebih memilih makan kerupuk.
"Suami saya memang hobi makan kerupuk dan dia cenderung suka makanan yang gurih-gurih. Makanya kerupuk selalu saya umpetin di rumah. Kalau dibiarin aja, anak saya bisa lho sehari habis makan kerupuk yang dijual di warung-warung itu satu bungkus," kata Sesa.
Terkait anak 1,5 tahun seperti putra Sesa yang hobi makan kerupuk, dr Yulianto Santoso Kurniawan, SpA dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan bilang sebenarnya asal nggak berlebihan nggak masalah anak makan kerupuk. Misalnya anak makan satu sampai dua buah kerupuk boleh-boleh aja, Bun.
"Tapi kalau
kerupuk dijadikan snack aja dan terus-terusan, nggak ada gizinya juga ya. Dia mau satu atau dua buah, sebagai pancingan pas makan misalnya, buat dipegang-pegang gitu sama dia, nggak apa-apa," kata pria yang akrab disapa dr Anto ini waktu ngobrol sama HaiBunda.
Beda halnya jika pas makan anak melihat kerupuk justru dia jadi nggak mau makan karena lebih milih hanya makan kerupuk, kata dr Anto si kecil mesti dialihkan, Bun. Soalnya, konsumsi kerupuk si kecil sudah mengganggu asupan makanan utama anak.
Dalam wawancara dengan detikHealth, dr Fiastuti Witjaksono, MSc, SpGK dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan sebenarnya nilai gizi kerupuk nggak terlalu bagus. dr Fiastuti menuturkan umumnya kerupuk mengandung sumber karbohidrat yang tinggi karena bahan pembuatannya memakai tepung. Nah, karbohidrat yang ada dalam kerupuk ini tergolong cepat diserap oleh tubuh.
Kalau karbohidrat yang cepat diserap ini banyak dikonsumsi bisa mengakibatkan kadar glukosa meningkat. Selain itu kerupuk ini biasanya digoreng pakai minyak yang banyak sehingga kadar lemaknya tinggi.
"Kalau
kerupuk ini dikonsumsi secara terus menerus tentu tidak baik, karenanya harus diganti dengan mencari cemilan yang sehat seperti bubur kacang ijo, kacang merah atau buah-buahan yang nilai gizinya lebih sehat," ujar dr Fiastuti.
(rdn)