Astana, Kazakhstan - Sabina Altynbekova merupakan atlet voli berparas cantik dari Kazakhstan. Saking cantiknya, banyak yang bilang Sabina Altynbekova adalah tokoh anime hidup. Untuk masa depan, orang tuanya berharap Sabina menjadi pengacara.

"Secara umum saya dan suami memimpikan anak perempuan kami menjadi pengacara," ujar sang bunda, Nurip Altynbekova, dikutip dari BNews.kz

Nurip mengatakan Sabina Altynbekova menyukai dan bermain voli selama lebih dari 15 tahun. Bahkan saking sukanya pada voli, Sabina Altynbekova menyudahi kelas menarinya agar lebih fokus pada voli.


Sabina Altynbekova sejak kecil sebenarnya sudah ikut kelas menari, hingga kemudian tertarik pada voli. Sabina Altynbekova pun semakin yakin dirinya lebih tertarik pada voli hingga memilih untuk lebih fokus pada voli.

Baca juga: Potret si Cantik Sabina Altynbekova Saat Bersama Anak-anak

"Saya dan suami yakin voli bisa mengganggunya, sehingga dia akan menyerah. Tapi dia tidak pernah melewatkan latihan, serta tetap belajar dan menjadi siswi yang baik," imbuh sang bunda.

Nurip kemudian semakin yakin atas pilihan anaknya setelah mendapat laporan dari pelatih bahwa Sabina sangat serius berlatih dan bermain voli dengan baik. Sebenarnya sih nggak mengherankan jika Sabina Altynbekova menggandrungi olahraga. Sebab ayahnya adalah pemain ski berprestasi. Sedangkan ibunya juga mencatat prestasi di bidang voli dan atletik.

Ya, sebagai orang tua, tentu kita bisa berharap apa saja pada anak kita. Kita bisa saja menginginkan anak jadi dokter, pilot, polisi, pengacara, dan sebagainya. Tapi anaklah yang menjalani hidupnya, sehingga mereka berhak menentukan jalan yang hendak ditempuh. Sedangkan kita sebagai orang tua bertugas mengarahkan.

Ya, membicarakan minat dan cita-cita anak itu penting banget ya, Bun. Psikolog perilaku dan kognitif Shane Owens bilang hal itu bisa membantu anak mempersiapkan mereka untuk kehidupan ke depannya.

Saat anak tahu cita-citanya atau akan jadi apa mereka kelak, setidaknya orang tua mengajarkan anak-anak bahwa mereka tinggal di masyarakat yang punya standar dan aturan. Nah, untuk mencapai cita-cita, anak nggak bisa seenaknya saja karena ada aturan dan norma yang mesti diperhatikan.

Ingat ya, Bun, orang tua hanya perlu membantu anak memikirkan tentang cita-cita, bukan memaksa anak menjadi seperti yang orang tua inginkan. (Nurvita Indarini/rdn)