Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penyebab dan Cara Mencegah Gigi Patah pada Anak

dr Airin Que   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Sep 2018 18:00 WIB

Duh, gigi si kecil patah nih. Sebagai ibu kita pasti panik ya, Bun. Hmm, apa sih penyebab gigi anak patah dan gimana cara mencegahnya?
Penyebab dan Cara Mencegah Gigi Patah pada Anak/ Foto: go dok
Jakarta - Ketika ada sesuatu yang terjadi pada si kecil pastinya sebagai orang tua kita panik ya, Bun. Salah satunya ketika anak menangis karena giginya patah. Duh, sudah pasti bunda panik deh dibuatnya. Nah, sebenarnya apa sih penyebab gigi anak patah dan bisakah kondisi ini dicegah?

Sebenarnya, Bun, fenomena patah gigi pada anak merupakan hal yang wajar terjadi, khususnya bila usia anak di bawah 5 tahun. Pada dasarnya fraktur atau patah gigi merupakan hilang atau lepasnya suatu fragmen dari susunan gigi yang lengkap. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari karies (pembusukan gigi), trauma akibat kecelakaan, hingga benturan di area mulut.

Anderson J.O, penulis buku 'Essential of Traumatic Injuries to The Teeth' mengemukakan trauma pada gigi, khususnya gigi susu paling sering terjadi pada anak usia 7 tahun. Sedangkan trauma pada gigi permanen biasanya terjadi pada anak rentang usia 8-10 tahun.

Bunda perlu tahu, trauma pada gigi anak umumnya disebabkan oleh benturan keras yang terjadi pada mulut baik ydisengaja maupun tidak. Balita memang rentan mengalami trauma gigi sebab ia sedang dalam masa perkembangan motorik. Seperti kita tahu, anak senang bermain dan berlari-lari. Nah, aktivitas itulah yang menyebabkan bagian mulut anak berisiko terbentur objek keras seperti tembok, lantai, pintu, bahkan mainannya sendiri seperti bola, mobil-mobilan hingga gadget.

Selain karena trauma, gigi anak yang patah juga dapat disebabkan oleh karies alias pembusukan gigi. Sehingga, penting banget nih buat orang tua merawat kebersihan gigi anak. Bunda dan Ayah juga perlu tahu karies juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman manis berlebih. Penyebab lain yang bisa bikin gigi anak patah adalah kebiasaan.

Sadar atau nggak, ada anak yang sering mengatup dan menggemeretakkan gigi terlalu kuat. Meski terlihat lumrah, kebiasaan ini nyatanya bisa berakibat buruk pada organ mulut yaitu mengakibatkan tulang gigi keropos, resesi gusi, gigi bergeser hingga gigi retak. Lalu, apa saja ciri gigi patah pada anak? Utamanya, Bunda perlu waspada saat anak mengeluh nyeri di dentin saat mengunyah karena bisa jadi gigi si kecil mengalami gangguan atau yang lebih parah, patah.

Jika itu terjadi segera konsultasikan ke dokter supaya dilakukan pengobatan yang tepat dan efektif. Ingat, Bun, gigi patah pada anak bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Tapi sebagai orang tua kita tetap bisa melakukan langkah preventif dengan mengajari anak pentingnya menjaga kebersihan organ mulut.

*) dr Airin Que saat ini bergabung di go-dok.com (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda