Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Seberapa Perlu Baby Spa untuk Si Kecil?

dr Jolinda Johary   |   HaiBunda

Senin, 24 Sep 2018 14:43 WIB

Ada perawatan baby spa alias spa bayi yang bisa dilakukan si kecil. Hmm, tapi seberapa perlu bayi melakukan perawatan ini?
Ilustrasi baby spa/ Foto: go dok
Jakarta - Perawatan terbaik termasuk pilihan makanan, kenyamanan, mainan hingga hiburan untuk bayi tentunya ingin diberikan para orang tua. Tujuannya, supaya tumbuh kembang anak optimal. Lalu, pernahkah Bunda berpikir untuk baby spa namun masih bertanya-tanya pentingkah melakukannya?

Apa Itu Baby Spa?

Baby spa atau spa bayi merupakan salah satu bentuk perawatan bagi si buah hati yang ditujukan untuk kesehatannya. Seorang pemilik baby spa di Perth, Australia, Anita Yap menyebutkan baby spa memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kualitas tidur dan kapasitas paru-paru, mengeluarkan udara, mengatasi gangguan pencernaan, serta mendukung pertumbuhan otot.

Baby spa dilakukan sekitar 45 menit, termasuk dengan hidroterapi dan pijat bayi. Saat hidroterapi bayi akan ditempatkan di kolam renang dengan bantuan ban pelampung untuk menopang kepalanya. Bayi akan dibiarkan mengambang secara vertikal.

Anjuran tentang Baby Spa

Memang keputusan apakah bayi bakal diberi baby spa atau nggak kembali pada keputusan masing-masing orang tua. Namun, Bunda perlu tahu. Beberapa ahli serta grup internasional tidak menyarankan baby spa karena disebut memiliki dampak negatif bagi emosional, saraf, dan perkembangan fisik. Menurut Essentia. Baby, pendiri 'Birthlight' Francoise Freedman mengatakan penggunaan pelampung leher pada bayi secara rutin dapat menyebabkan implikasi jangka panjang. Ketika bayi usia di bawah lima bulan mengambang secara vertikal di air dengan topangan pelampung dileher kesempatan bayi bergerak bebas terhambat.

Selain itu, dalam posisi tersebut, bayi akan menerima tekanan pada tulang belakang yang lunak dan halus di bagian leher serta peregangan pada ligament dan otot. Padahal, perkembangan bayi pada usia tersebut sedang difokuskan pada pertumbuhan di bagian kepala dan pergerakan kepala. Kemudian, saat menggunakan pelampung leher bayi akan terisolasi dari apapun. Bayi jadi tidak bebas bergerak, bahkan berekspreasi menggunakan bahasa tubuh ketika gerakannya tertahan pelampung leher. Padahal, seharusnya saat ada di dalam air bayi bisa bebas berekspresi.

Untuk orang dewasa, rasa terasing dari hal-hal lain ketika sedang penah bisa saja menyenangkan. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada bayi. Manajer Swimming Teachers Association (STA), Kayle Burgham, mengatakan seharusnya kegiatan berenang pada bayi menjadi hal yang menyenangkan. Bayi seharusnya merasakan ikatan dan kontak dengan orang tuanya hingga dia merasa tenang dan aman lalu air jadi lingkungan yang menyenangkan.



Selain kegiatan hidroterapi, kegiatan pijat saat baby spa juga bisa berdampak buruk bagi si kecil. Menurut pelatih dari International Association of Infant Massage Sylvie Hetu, ketika bayi dipijat oleh orang asing, itu mengajarkan bayi bahwa dia bisa disentuh oleh orang yang tidak dikenal secara intim.

Lalu, Bagaimana Tips Perawatan Bayi yang Tepat?

Jika ingin memijat bayi, Bunda bisa mempelajarinya terlebih dulu dan menggantikan peran si pemijat, bukan membawa bayi ke tempat dan orang asing. Hal tersebut ditujukan agar bayi merasa aman dan tenang berada di rumah dibandingkan di lingkungan asing. Selain kegiatan spa, tentu ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan bayi.

Misalnya, dengan memberi uang gerak yang aman untuk si bayi merangkak berkeliling ruangan dan bermain bersama ayah serta bundanya. Selain menyehatkan secara fisik, kegiatan bermain bersama dapat menciptakan bonding antara bayi dan orang tua.

*dr Jolinda Johary saat ini bergabung dengan go-dok (rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda