Jakarta -
Semangat pantang menyerah bisa didapat anak dari mana saja. Misalnya lewat ajang Asian Para Games (APG) 2018 seperti yang hendak dilakukan penyanyi
Once Mekel pada si kecil Manuel Mekel.
Kebetulan, Bun, Once jadi salah satu pengisi theme song APG 2018. Asian Para Games akan jadi panggung atlet-atlet difabel terbaik dari 42 negara Asia di 18 cabang olahraga. Once Mekel pun punya rencana mengajak putra semata wayangnya untuk nonton berbagai pertandingan di APG yang digelar pada 6-13 Oktober 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta International Velodrome dan JIExpo Jakarta. Kenapa?
"Iya, saya mau ajakin dia (Manuel) sama seperti saya ajakin dia nonton Asian Games. Saya ingin dia banyak hadir di acara-acara seperti ini, selain untuk menyemangati, kita juga dapat banyak inspirasi melebihi menonton atlet biasa," papar Once yang ditemui HaiBunda di tengah sesi promo lagu 'Menaklukan Dunia' di kantor detikcom.
Once Meke ingin anaknya belajar, walaupun kondisinya terbatas, atlet-atlet tetap punya semangat yang luar biasa. Lewat Asian Para Games 2018 Once juga ingin si kecil Nuel mengenal dan menghargai perbedaan.
"Dengan kondisi yang mereka punya, mereka bisa berprestasi dan yang terpenting mereka punya semangat hidup, mencintai hidup dan terus meningkatkan diri. Itu yang penting," kata Once.
Once selalu mengajarkan Nuel bukan untuk jadi yang terbaik, tapi menjadi lebih baik itu sudah lebih dari cukup.
"Hari ini jangan sama dengan minggu depan. Ya untuk beberapa momen kita berusaha menjadi yang terbaik, tapi dalam hidup menjadi lebih baik itu sudah bagus. Tiap hari, tiap minggu harus ada yang lebih baik," tutup Once.
Semangat yang ditularkan
Once Mekel ke anaknya sangat patut dicontoh nih, Bun. Sebagai orang tua, pastinya kita senang ketika anak bisa menghargai perbedaan yang ada dalam lingkungan pergaulannya dan berpikiran terbuka. Dengan begini, si kecil bisa jadi individu yang penuh toleransi dan peduli pada sesama.
Melihat kondisi orang lain berbeda memang bisa bikin anak penasaran. Dalam kondisi seperti ini, orang tua bisa menjelaskan dengan 'bahasa anak', demikian dikatakan Eka Yulianti Yusuf dari Rumah Autis.
"Jelaskan pada orang tua kalau teman mereka ini memang berbeda, tapi tetap bisa main kok, cuma ada beberapa hal yang dia lakukan dan nggak sama dengan kamu, katakan saja seperti itu pada orang tua," terang Eka dikutip dari
detikcom.
Dengan memberi penjelasan seperti, diharapkan anak nggak menganggap temannya yang berkebutuhan khusus lemah. Justru anak bisa menganggap temannya sama dengan dia sehingga tidak ada perlakuan berbeda atau perasaan untuk membully sang teman.
(aml/rdn)