Jakarta -
Anak-anak itu pintar, mereka bisa tahu apa yang berbeda dari biasanya. Ya nggak, Bun? Termasuk ketika
anak melihat orang lain yang memiliki bentuk fisik berbeda dengan dirinya atau orang yang biasa ditemui. Hmm, tapi di usia berapa sih anak udah ngeh dengan perbedaan bentuk fisik?
Sahabat HaiBunda, Niar, bercerita putranya yang berumur 1,5 tahun nggak sengaja masuk ke kamar salah satu kerabat yang sedang ganti baju. Kebetulan sepupu Niar perempuan dan baru saja menjalani mastektomi (operasi pengangkatan payudara).
"Sepupu saya sih biasa aja. Dia ganti baju membelakangi anak saya. Tapi, anak saya ngelihatin aja. Memandang biasa ke arah sepupu saya tapi kayak orang mikir gitu meskipun dia nggak mengeluarkan respons apa-apa ya," kata Niar.
Nah, terkait hal ini psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre Ratih Zulhaqqi bilang anak umur 1 tahunan udah ngeh kok, Bun dengan perbedaan fisik seseorang yang dia lihat. Ya, anak usia 1 tahun sudah sadar dengan bentuk fisik seseorang yang berbeda.
"Bahkan kadang si orang ini laki dan perempuan aja
anak belum ngeh bedanya gimana, belum sampai ke esensinya apa. Apalagi dalam kasus tadi dia bayi ASI pastinya semangat dong kalau melihat payudara ibunya tapi pas melihat kerabatnya ini pas dilihat kok beda ya dengan yang biasa dia lihat (payudara si ibu)," tutur Ratih waktu ngobrol dengan HaiBunda.
Di usia bawah tiga tahun biasanya anak juga belum berkomentar dengan perbedaan yang dia lihat nih, Bun. Apalagi anak di bawah umur 3 tahun biasanya baru bisa mengucapkan satu dua kata. Nah, ketika anak berusia di atas 3 tahun baru dia bisa mengucapkan kalimat lengkap.
"Kalau anak nanya kenapa berbeda kita ajak bicara. Tapi kalau anak diam aja ya nggak usah diajak membahas yang tadi," tambah Ratih.
Pada anak yang lebih besar, saat dia ngeh dengan perbedaan dan bertanya kenapa orang tersebut berbeda, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina bilang kita bisa mengajak anak diskusi. Kemudian, jangan lupa sampaikan ke anak bahwa lumrah kok orang memiliki fisik yang berbeda. Tapi, tekankan bahwa perbedaan itu bukan alasan anak nggak berteman atau bergaul dengan orang tersebut.
"Yang perlu kita tanamkan adalah bagaimanapun kondisi orang lain kita harus menerimanya. Sehingga
anak nggak membeda-bedakan orang lain berdasarkan keadaan fisiknya," ujar Nina yang praktik di Tiga Generasi dalam wawancara dengan detikHealth.
(rdn)