HaiBunda

PARENTING

Akibat Beban Tas Ransel Anak Terlalu Berat

dr Jolinda Johary   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Oct 2018 13:07 WIB
Ilustrasi tas ransel/ Foto: go dok
Jakarta - Tidak mengherankan jika tas ransel jadi jensi tas yang populer untuk anak sekolah. Sebab, selain kemampuannya menyandang banyak buku sekolah, kini tas ransel hadir dengan berbagai warna dan ukuran. Menariknya, tidak jarang bentuk tas ransel juga mengikuti tren fashion global.

Namun, Bunda perlu berhati-hati saat memilih tas ransel untuk si kecil. Sebab salah sedikit, bisa-bisa pertumbuhan anak nggak optimal. Jadi, Bun, menurut penelitian yang dilakukan Dumondor, Angliadi dan Sengkey dalam Jurnal e-Clinic, penggunaan tas ransel yang tidak sesuai desain, berat beban serta cara penggunaannya dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.




Hal ini karena ketiga hal tersebut dapat meningkatkan stres pada struktur tulang belakang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Jika anak tetap memakai ransel yang kurang tepat, dapat timbul masalah kesehatan serius seperti nyeri punggung dan perubahan postur tubuh serta gaya berjalan.

Ilustrasi tas ransel anak/ Foto: Thinkstock
Bahkan, jika dilakukan terus menerus, hal ini bisa mengakibatkan perubahan permanenkarena ligamen dan tulang belakang anak terus mengalami proses degeneratif sejalan dengan usia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa lebih dari 90 persen pelajar di negara berkembang menggunakan tas ransel. Nah, kebanyakan dari mereka menggunakan tas ransel dengan beban lebih berat dari yang disarankan.



Bunda harus ingat. Jumlah beban ransel maksimal yang disarankan adalah 10-15 persen dari berat badan anak. Jika membawa beban lebih dari itu, anak bisa berisiko lebih tinggi mengalami nyeri punggung dan kelainan tulang belakang. Berat beban ransel yang terlalu berat juga akan menekan diskus yakni bagian yang berfungsi sebagai bantalan antar tulang pada tulang belakang.

Selain itu, beban terlalu berat juga akan meningkatkan kelengkungan bentuk tulang belakang. Perlu diwaspadai, kelainan tulang belakang seperti skoliosis, lordosis dan kifosis sering terjadi pada anak usia SD dan SMP lho. Untuk itu, lebih berhati-hati dalam memilih tas ransel untuk anak dan perhatikan pemakaian ransel oleh si kecil ya, Bun.

*dr Jolinda Johary saat ini bergabung dengan go dok (rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perilaku Selingkuh Menular, Benarkah? Begini Kata Pakar

Mom's Life Arina Yulistara

Momen Seru Nord & Clef Putra Rinni Wulandari Bikin Musik Bareng Sang Ayah Jevin Julian

Parenting Nadhifa Fitrina

25 Contoh Benda Padat dan Sifatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Parenting Kinan

Melly Goeslaw Ajak BBB Reunian, Potret Laudya Cynthia Bella Ramai Dikomentari

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Honeymoon Cystitis, Kondisi Viral Dialami Pengantin Baru hingga Masuk UGD

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Terbaru Ashanty Turun 5 Kg Usai Diet IF, Bagian Ini Paling Terlihat Hasilnya

25 Contoh Benda Padat dan Sifatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Perilaku Selingkuh Menular, Benarkah? Begini Kata Pakar

Momen Seru Nord & Clef Putra Rinni Wulandari Bikin Musik Bareng Sang Ayah Jevin Julian

Mengenal Honeymoon Cystitis, Kondisi Viral Dialami Pengantin Baru hingga Masuk UGD

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK