Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

Haikal Luthfi   |   HaiBunda

Selasa, 22 Dec 2020 13:54 WIB

Mother and baby in pajamas, early in the morning, mom taking care of her sick toddler boy. Baby in bed with fever and running nose
Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi/Foto: iStock
Jakarta -

Cegukan pastinya membuat kita tidak nyaman. Meski berlangsung singkat, tetapi kadang-kadang kondisi ini bisa berlanjut sangat lama. Tak jarang seseorang mengalaminya setiap waktu, Bunda. Namun, bagaimana jika cegukan terjadi pada bayi?

Cegukan merupakan sesuatu yang bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali pada bayi, Bunda. Bahkan, bayi bisa mengalami cegukan sejak masih dalam kandungan, sekitar bulan ke-6 kehamilan ketika paru-paru bayi mulai berkembang. Jika Bunda pernah melihat atau merasakan kejang kecil di perut, mungkin saat itu si kecil sedang mengalami cegukan.

Secara medis, cegukan adalah kontraksi otot diafragma yang terjadi secara tiba-tiba. Ketika otot diafragma berkontraksi, celah antara pita suara akan mengunci untuk mengecek aliran udara.

Mengutip Medical News Today, cegukan terjadi ketika sesuatu menyebabkan diafragma kejang, dan pita suara cepat menutup. Udara dipaksa keluar melalui pita suara yang tertutup, sehingga menciptakan suara cegukan.

Diafragma adalah otot besar yang membentang di bagian bawah tulang rusuk. Itu bergerak ke atas dan ke bawah saat seseorang bernapas. Pada bayi, kondisi ini cenderung terjadi tanpa alasan yang jelas, sehingga beberapa bayi menjadi rewel karena cegukan. Biasanya, cegukan bisa diminimalisir dengan cara menyusui atau pun menggendong bayi sembari mengelus-ngelus dadanya.

Penyebab cegukan

Sama seperti pada orang dewasa, cegukan pada bayi disebabkan oleh kejang diafragma yang bergerak naik turun saat bernapas. Kejang ini dapat dipicu oleh banyak hal. Christal Joy Forgenie, MD, seorang dokter anak di Soha Pediatrics di New York City mengungkapkan bahwa cegukan dapat menyebabkan perut kembung pada bayi.

"Semua hal ini dapat menyebabkan perut kembung," kata Forgenie seperti dikutip dari laman The Bump.

Ia juga menambahkan bahwa cegukan pada bayi umum terjadi setelah atau bahkan selama menyusui. Sering kali cegukan disebabkan oleh overfeeding pada bayi, atau menyusui yang terlalu cepat, Bunda.

Bayi yang cegukan bisa jadi akibat perubahan suhu perut secara tiba-tiba. Misalnya, ketika Bunda memberi bayi susu dan beberapa menit kemudian memberikan lagi mereka makanan lain yang justru dapat memicu bayi cegukan.

Selain dipicu karena makanan, tak jarang cegukan pada bayi juga disebabkan oleh sesuatu yang berbeda, seperti gastroesophageal reflux atau GERD. Ketika bayi mengalami GERD, makanan yang dicerna sebagian dan cairan asam dari lambung akan mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan rasa terbakar dan tidak nyaman.

Itu karena esofagus melewati diafragma yang menyebabkan iritasi. Tak jarang, banyak bayi yang cegukan akibat kondisi tersebut, Bunda.

Cara menghilangkan cegukan pada bayi

Sebagian besar, cegukan pada bayi terjadi begitu saja. Tetapi Bunda tak perlu khawatir lantaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan buah hati.

Secara umum, cegukan sesekali tidak berbahaya bagi bayi. Ini dapat terjadi dari waktu ke waktu dan bisa saja sembuh dengan sendirinya. Menyembuhkan cegukan pada bayi sejatinya tidak memerlukan tindakan apa pun kok. Namun, jika Bunda memperhatikan bahwa bayi tampak sering cegukan dan kondisi tersebut menyebabkan bayi menjadi sakit yang disertai muntah setelah menyusu, sebaiknya konsultasikan hal ini segera ke dokter ya.

Mother and baby in pajamas, early in the morning, mom taking care of her sick toddler boy. Baby in bed with fever and running noseIlustrasi bayi cegukan/ Foto: iStock

Mengutip dari berbagai sumber, jika bayi sering cegukan atau tampak tidak nyaman, Bunda dapat mencoba beberapa hal sebagai berikut:

1. Pantau cegukan pada bayi

Perhatikan kapan cegukan bayi mulai terjadi. Misalnya, jika terjadi setelah bayi menyusu atau ketika membaringkannya dalam posisi tertentu, Bunda dapat menyesuaikan bagaimana dan kapan memberi makan bayi atau posisi menempatkannya.

2. Istirahat dan bersendawa

Cegukan dipicu oleh gelembung udara berlebih yang terperangkap saat mereka makan. Oleh sebab itu, berilah mereka jeda untuk beristirahat sejenak dari menyusu untuk bersendawa, Bunda. Sebab, ini dapat membantu menghilangkan gas berlebih yang dapat menyebabkan cegukan.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk bersendawa secara periodik. Dengan bersendawa dapat membantu membersihkan gelembung gas yang dapat menyebabkan bayi cegukan.

3. Periksa botol bayi

Penyebab cegukan bisa jadi karena masalah pada botol bayi. Beberapa desain botol dapat membuat lebih banyak udara terperangkap selama menyusui. Cobalah berbagai merek atau tipe yang dapat mengurangi udara yang terjebak di dalam botol.

4. Gunakan empeng

Cegukan pada bayi tidak selalu dimulai dari menyusui. Ketika bayi mulai cegukan, cobalah untuk memberikannya empeng untuk diisap. Sebab, dengan mengisap empeng dapat membantu merilekskan diafragma dan menghentikan cegukan pada bayi.

5. Periksakan bayi ke dokter

Bayi mungkin saja mengalami sensitivitas pencernaan. Dalam beberapa kasus, cegukan dapat disebabkan oleh GERD, atau refluks asam. Apalagi jika bayi cegukan disertai dengan muntah, sebaiknya si kecil segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Semoga informasi ini membantu ya, Bunda.

Simak juga Bunda, penyebab bayi gumoh pada video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner YouTube SachaFoto: HaiBunda



(haf/haf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda