HaiBunda

PARENTING

Peran Masyarakat untuk Lindungi Anak Korban Bencana Alam

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Oct 2018 12:27 WIB
Ilustrasi anak korban gempa bencana alam (Foto: Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Pasca terjadinya bencana, banyak anak-anak mengalami trauma karena kehilangan rumah, teman-teman, bahkan orang tuanya. Pemulihan trauma anak nggak hanya butuh andil penting relawan tapi seluruh stakeholder terkait. Seluruh masyarakat harus peduli dengan kondisi anak-anak korban bencana.

"Jadi kami juga tekankan bahwa melindungi anak ataupun mendampingi anak perlu orang sekampung. Jadi bukan hanya orang tua masing-masing. Mungkin ada yang kehilangan orang tua. Mungkin tinggal ibunya yang masih stres karena suaminya meninggal, dan sebagainya. Nah itu, kiri kanan tetangga semua harus peduli. Jadi kalau dalam keadaan begitu, anak itu adalah anak kita bersama," jelas psikolog anak, Dr Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto dalam sebuah acara di Wisma Mulia, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Menurut Kak Seto, anak-anak yang kehilangan orang tuanya setelah bencana alam menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan. Bisa saja ada oknum yang menculik anak-anak ini untuk perdagangan anak, pemerkosaan, atau eksploitasi. Karena itulah semua pihak harus peduli pada nasib anak-anak korban bencana alam.


Selain itu, orang tua juga perlu diberi bimbingan agar bisa lebih sabar, kreatif, dan peduli. Kata Kak Seto, semua itu adalah upaya pemenuhan hak anak setelah terjadi bencana alam. Bimbingan kepada orang tua nggak cuma untuk daerah yang terkena bencana. Kak Seto menilai, semua orang tua harus mempersiapkan mental untuk menghadapi bencana.


Ilustrasi anak korban bencana alam/ Foto: Bayu Andrein
"Ya memang harus setiap orang tua berani karena orang tua lebih kuat secara teoritis, harus lebih tegar. Nah, dalam keadaan begini, kita sudah saatnya memberi pendidikan pada keluarga, pada semua orang tua, bahwa indonesia itu di lokasi rawan bencana. Jadi, kepedulian terhadap kesiapan menghadapi bencana saya kira perlu selalu diingatkan kepada para orang tua, termasuk diajarkan kepada anak-anak," ujar Kak Seto.

Bagi orang tua yang berada di lokasi bencana, perlu adanya tanggung jawab dan perhatian pada kondisi psikologis anak dan pemulihan trauma mereka. Untuk orang tua yang tidak di lokasi bencana, Kak Seto berpesan yuk sama-sama peduli terhadap kondisi psikologis anak yang kehilangan orang tuanya. Serta meningkatkan kewaspadaan keluarga akan kemungkinan terjadinya bencana.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

9 Th Menikah, Fairuz A Rafiq Ungkap Selalu Bareng Sonny Septian, Hampir Tak Terpisahkan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK