Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Jumat, 15 Aug 2025 16:45 WIB

Aulia DA
Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim/Foto: instagram @itsaulia17
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda, kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan dan harapan. Namun, di balik kebahagiaan itu, terkadang ada kisah yang tak biasa dan membuat hati serta pikiran kita campur aduk, seperti yang dialami oleh penyanyi Aulia DA.

Aulia DA baru-baru ini membagikan pengalaman unik dan mengharukan saat dirinya menjalani kehamilan yang ternyata bukan di rahim, melainkan kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim. Kejadian ini tentu sangat mengejutkan dan membuatnya bingung, bahkan cemas.

Aulia DA terkejut hamil di luar rahim

Cerita berawal saat Aulia mengalami demam akibat terlampau lelah. Bahkan ia tidak mengetahui bahwa ia sedang dalam kondisi hamil. Sebab saat itu ia mengeluarkan flek yang menandakan bahwa ia akan menstruasi.

“Awalnya tu kita nggak tahu kalo lagi hamil. Jadi di awal hari pertama lebaran Aulia demam trus agak pusing jadi mikirnya karena kecapekan. Trus aku makan paracetamol, tapi kok Nggak sembuh-sembuh. Trus pas malam lebaran keluar ngeflek jadi aku pikir mau menstruasi. Hari keempat keluar gumpalan darah,” kata Aulia dikutip dari acara FYP di channel YouTube Trans7.

Aulia pun memutuskan untuk melakukan test pack setelah mendapatkan respons dari followers-nya di media sosial. Hasil tes pun menunjukkan dua garis biru yang menandakan bahwa ia hamil. Tak berpikir lama, Aulia langsung pergi ke klinik. 

Baca Juga : Ektopik

“Setelah itu kita cek pake test pack ternyata hamil. Trus kita buru-buru ke klinik. Eh ternyata kata dokter janinnya kosong. Trus pas pergi lagi ke dokter lainnya, ternyata posisinya ada di luar rahim,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan medis, dokter menyatakan bahwa janin tumbuh di luar rahim. Dokter pun menyarankan Aulia untuk melakukan operasi. Kendati demikian, Aulia mengaku cukup traumatis dengan peristiwa tersebut. 

“Akhirnya operasi laparoskopi jadinya karena posisinya di sebelah kanan jadi harus diangkat.

Jadi karena hamil di luar rahim itu sangat menyakitkan jadi agak sedikit takut. Kena mentalnya itu karena sakit yang dirasa,” tuturnya.

Apa itu kehamilan ektopik?

Kehamilan biasanya dimulai ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dalam rahim. Namun, pada kasus kehamilan ektopik, proses ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sel telur justru menempel dan berkembang di luar rahim, paling sering di tuba fallopi, saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim.

Melansir Mayo Clinic dan NHS UK, kehamilan ektopik tidak dapat berkembang menjadi kehamilan normal. Bahkan, kondisi ini berisiko mengancam nyawa jika tidak segera mendapatkan penanganan medis.

Penyebab pasti kehamilan ektopik sulit ditentukan, tetapi sebagian besar kasus terkait kerusakan atau hambatan pada tuba fallopi. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya antara lain:

  • Infeksi atau radang panggul (pelvic inflammatory disease)
  • Riwayat operasi pada tuba fallopi
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
  • Menggunakan alat kontrasepsi IUD saat terjadi pembuahan
  • Merokok
  • Usia di atas 35 tahun saat hamil

CDC dan Kemenkes RI menegaskan bahwa riwayat penyakit atau kebiasaan tertentu juga dapat memengaruhi kesehatan tuba falopi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

Pentingnya mengenali gejala kehamilan ektopik

Bunda, agar terhindar dari risiko serius akibat kehamilan ektopik, penting untuk mengenali beberapa tanda awal seperti:

  • Nyeri perut yang tajam atau menusuk, terutama di satu sisi perut
  • Pendarahan vagina yang tidak biasa atau lebih ringan dari menstruasi biasa
  • Pusing atau pingsan akibat perdarahan internal
  • Nyeri di bahu akibat iritasi organ dalam

Kehamilan ektopik biasanya tidak bisa dilanjutkan sampai melahirkan. Pengobatan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian obat atau tindakan operasi untuk mengangkat jaringan kehamilan tersebut agar tidak membahayakan kesehatan ibu.

Meski berat, banyak perempuan yang pernah mengalami kehamilan ektopik kemudian berhasil hamil secara normal dan sehat di kemudian hari. Kuncinya adalah penanganan yang cepat dan dukungan dari keluarga serta tenaga medis.

Dari pengalaman pribadinya, Aulia mengingatkan Bunda semua agar selalu menjaga kesehatan dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan sejak awal. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter jika ada keluhan yang tidak biasa. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda