Jakarta -
Bekerja terus tanpa ada istirahat tentunya bikin kita lelah ya Bun, belum lagi emosi yang mudah meninggi. Salah satu caranya rehat sejenak, melakukan apa yang disukai, termasuk menggunakan handphone (
HP). Seorang ibu tiga anak Elizabeth Broadbent mengajak untuk melihat fakta bahwa ponsel bukanlah alasan orang tua mengabaikan atau tak mempedulikan anak-anaknya, Bun.
Kalau berbicara tentang mengabaikan anak-anak, Kata Elizbeth, sebenarnya itu sudah ada sejak zaman dulu Bun. Bahkan orang tua kita tentu pernah melakukannya, meski dengan cara berbeda.
Menurutnya, jika seseorang memainkan ponselnya entah itu browsing atau chatting, itu hanya sebagai cara untuk bertahan hidup. Kalau kita sibuk setiap detiknya, kita jadi lelah sendiri dan emosional.
"Faktanya jika sibuk memperhatikan anak-anak kita, sesuatu akan 'memakan' kita," katanya.
Apabila tidak menyelingi dengan kegiatan, lanjut Elizabeth, kita bisa emosional yang efeknya akan melukai perasaan anak-anak. Dan itu akan berbekas sepanjang hidupnya. Itulah sebabnya orang tua sesekali memegang ponsel itu bukan karena tak peduli dengan anak.
"Mengabaikan anak-anak kita pada dasarnya adalah keuntungan evolusioner. Juga faktanya bahwa
HP hanyalah selingan terbaru. Karena mengabaikan anak-anak kita adalah strategi bertahan hidup. Kami akan menjadi 'gila' jika kami tidak melakukannya," kata Elizabeth.
Elizbeth mencontohkan, ketika dirinya sedang merekam gambar anaknya yang naik ke perosotan ketika tak ada orang lain di atasnya. Orang lain tentunya akan berpikir macam-macam atau menyalahkannya. 'Kok malah sibuk main HP, anaknya malah dibiarin'.
Elizabeth menyadari memang kelemahan ibu memegang ponsel itu yakni penilaian dari masyarakat, Bun. Tapi, ia mengatakan orang tua zaman dulu juga sudah melakukannya selama ribuan tahun. Hanya saja, sekarang hadir dalam bentuk elektronik kecil yang bisa dipegang di telapak tangan.
"Jadi hentikan menilai ibu dengan HP-nya. Berhenti berpura-pura tidak mengabaikan anak-anak kita sebelum ada ponsel. Orang tua dulu mengabaikan kami. Kakek-nenek kita mengabaikan mereka.
"Jadi, angkat telepon Anda. Lakukan tanpa rasa bersalah. Lakukan tanpa malu," imbuh Elizabeth.
Memang Bun, secara nggak sadar orang tua sering banget sibuk dengan ponselnya sendiri. Tapi, kita tetap harus ingat waktu.
Psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina bilang ketika kita sedang bersama anak memang perlu dibuat kesepakatan tentang penggunaan HP. Misalnya Bun, saat main sama anak nggak ada waktu untuk pegang ponsel sama sekali. Kita bisa buat kesepakatan ke anak kalau ada urusan mendesak untuk memegang
HP."Tapi ingat, dalam melakukan ini kita mesti konsisten ya. Atau misalnya terapkan saat makan bersama, di waktu makan malam nggak ada nih yang pegang HP. Dengan begitu akan tercipta waktu berkualitas dengan keluarga," kata Nina.
(nwy/nwy)