HaiBunda

PARENTING

Ungkapan Pilu Anak Sulung Herman 'Seventeen' di Depan Makam

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 27 Dec 2018 18:56 WIB
Foto: instagram @julianamoechtar
Jakarta - Duka akibat bencana tsunami Selat Sunda masih belum surut. Terutama duka yang dirasakan keluarga korban meninggal. Salah satunya keluarga almarhum Herman Sikumbang, gitaris band Seventeen.

Kepergian Herman 'Seventeen' menyisakan pilu bagi istri dan dua anak yang ditinggalkan, Hafuza Dhamiri dan Hisyam Quraisy. Baru-baru ini, Juliana Moechtar, istri Herman, mengunggah video yang sangat mengharukan. Di video tersebut tampak sang anak berada di makam sang ayah. Hafuza berusaha untuk menahan tangisnya. Walau berat, anak yang masih berusia 6 tahun itu berusaha tetap tegar.


"Hafuza sayang papa," kata sang anak dengan menahan tangis.


Hafuza setia berada di makam ayahnya. Beberapa hari setelah kepergian sang ayah, Hafuza rajin mengunjungi pusara pria 36 tahun yang semasa hidup memang dekat dengan anak laki-lakinya ini.

"Alhamdulillah dua hari subuh ini, dia selalu salat subuh dan mengunjungi papa @hermanseventeen dia datang dia duduk berdoa dengan tegar, tapi pas mendekat terasa dia menahan tangisnya. Anak kuat mama @hafuzadhamiri," tulis Juliana.


Unggahan ini pun dibanjiri komentar netizen. Mereka ikut sedih dan merasakan duka yang dirasakan Hafuza dan sang bunda. Banyak pula yang mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Apa yang dialami Hafuza ini memang sangat berat, Bun. Psikolog anak dari Tiga Generasi Anastasia Satriyo, yang akrab disapa Anas mengatakan, wajar sekali jika anak merasa kehilangan ketika orang tuanya tiada. Hal ini karena ada rutinitas yang berubah. Misal yang meninggal ini biasanya menemani dia makan atau antar jemput sekolah, sekarang orang itu nggak ada lagi. Ditambah ada perasaan sedih dan kehilangan dari yang dia serap dan tangkap dari orang-orang sekitarnya.


Jadi dalam menghadapi anak yang sedang berduka, Anas berpesan, gunakan verbalisasi emosi dalam obrolan. Misal, 'Bunda merasa sedih nenek sudah meninggal. Kamu merasa gimana? Sedih juga nggak?'. Dan perlu diingat, orang dewasa perlu tahu kalau memahami sedih dan kehilangan butuh proses bukan seperti minum air segelas langsung hilang.

"Kita aja orang dewasa untuk move on butuh waktu kan. Jadi berikan anak kesempatan mengekspresikan perasaan atau emosi yang dirasakan lewat menggambar, main figur atau boneka tertentu. Amati juga apakah ada perubahan perilaku dan emosi anak pasca kehilangan. Ini bukan untuk dimarahin tapi untuk dimengerti," pungkas Anas. (yun)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK