Jakarta -
Peran Widuri sebagai Ara dalam film
Keluarga Cemara menuntutnya untuk menghabiskan banyak waktu di lokasi syuting. Meksipun sang bunda, Widi Mulia, nggak selalu menemani, gadis kecil itu tetap menikmati kesibukannya.
Widuri Putri Sasono menganggap, selama proses pembuatan film garapan sutradara Yandy Laurens itu layaknya sedang bermain bersama teman-temannya.
"Aku sering lompat-lompat di kasur kalau lagi di hotel tunggu syuting. Kalau lagi
break makan siang, aku
udah selesai makan tapi masih di lokasi, aku selimutan sama
Teteh (Euis) di kursi. Dan waktu syuting, aku merasa lagi main-main gitu kayak nggak ada kamera di depan aku," tuturnya, saat berbincang eksklusif dengan
HaiBunda.
Widuri mengakui juga Bun, proses syuting film tersebut sudah menyita waktu dan tenaganya. Tapi, bocah 8 tahun itu justru ketagihan main film lagi.
"Aku mau banget kayak Bapak, sama kayak Ibu nyanyi. Capek, tapi nggak apa-apa soalnya aku suka banget akting," kata gadis cilik yang pandai main gitar dan piano ini.
 Widi Mulia dan Widuri/ Foto: Didik Dwi Haryanto/20detik |
Sementara itu,
Widi yang memiliki jadwal kesibukan sendiri sebagai penyanyi, sudah mempercayai putrinya bisa membawa diri dan menyatu bersama seluruh tim yang terlibat dalam
Keluarga Cemara.
Widi pun meyakini, Widuri belajar lebih mandiri lantaran menjadi bagian dari film tersebut. Meski syuting sempat tertunda karena cuaca buruk, Widi tidak cemas dan percaya kalau Widuri bisa mengatasinya.
"Ketika saya nggak ada di sana, selalu saya titip. Widuri ini anak yang sangat mudah beradaptasi. Jadi, nggak perlu ada mainan,
gadget, makanan, atau fasilitas tertentu, sebenarnya dia bisa
blend in (membaur) sama siapa pun," ungkapnya.
Istri aktor
Dwi Sasono ini menegaskan, seluruh kru film
Keluarga Cemara sudah mengantisipasi untuk membangun suasana menyenangkan selama proses syuting. Jadi, anak-anak yang terlibat di dalamnya, termasuk Widuri, tetap merasa rileks dan nggak gampang bosan.
 Widuri bersama Dru dan sang adik, Den Bagus/ Foto: Instagram |
Beruntung ya Bun, Widuri tetap menikmati proses syuting meskipun waktu bermain bersama kakak dan adik, juga teman-temannya, menjadi berkurang. Ia menganggap, lokasi syuting juga sebagai tempat untuk bermain.
Perlu diketahui, Bunda, berkurangnya waktu bermain bisa berdampak serius terhadap perkembangan anak. Dilansir
detikcom, profesor penelitian psikologi di Boston College, Peter Gray menyayangkan kalau saat ini, banyak orang tua tidak mengizinkan anak-anak untuk bebas bermain.
Menurut Peter, tidak sedikit juga bunda yang khawatir kalau anaknya terlalu sering main di luar rumah. Ia menegaskan, kondisi ini jauh berbeda dengan orang tua di era 1950-an.
"Di tahun 1950-an, anak-anak bebas bermain. Jika anak-anak hanya tinggal di rumah saja, Ibunya akan mengatakan 'pergilah keluar dan bermain'. Tempat alami untuk anak-anak adalah berada di luar," kata Peter Gray, profesor penelitian psikologi di Boston College, dikutip dari
Healthday.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rap)