Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Supaya Anak Mau Tidur di Kamarnya Sendiri

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Jumat, 11 Jan 2019 08:02 WIB

Psikolog punya tips nih, Bun, untuk orang tua yang ingin melatih anak tidur terpisah dengan ortunya.
Tips Supaya Anak Mau Tidur di Kamarnya Sendiri/Foto: Istock
Jakarta - Biasanya alasan anak masih tidur sekamar dengan orang tua atau sang ibu karena kemungkinan, anak masih kecil atau fase menyusui. Ini sebenarnya memudahkan Bunda untuk menyusui si kecil jika rewel di tengah malam.

Psikolog dari Mayapada Hospital, Adisti F. Soegoto, MPsi menjelaskan, biasanya anak baru pisah kamar saat berusia 4 hingga 5 tahun. Namun, ada juga yang memulai dari awal.

"Biasanya untuk yang lebih awal pertimbangannya misal nih, di usia 0 - 2 tahun dan masih menyusui yaitu agar memudahkan si ibu menyusui anaknya di malam hari. Nah, ketika di usia 4 - 5 tahun kan sudah nggak ada urgensi menyusui di tengah malah tuh, dan jam tidur anak juga lebih panjang. Jadi tidur malam dan bangun lebih pagi, dari situ bisa mulai dikenalkan atau di pisah kamar," papar psikolog yang akrab disapa Adis ini saat ngobrol dengan HaiBunda.

Namun, Adis menyarankan agar tak mendadak atau memaksa anak untuk tidur terpisah kamar dengan orang tua. Jadi, orang tua bisa membuat suatu pilihan untuk pendekatan pelan-pelan ke anak mulai dari sederhana aja, Bun, dari pemilihan furnitur kamar anak.

"Misal, kita sama-sama siapin ketika hendak membuat kamar anak. Kita bisa bilang ke anak, kalau dia boleh pilih covernya, hiasan atau ornamen kamarnya. Pokoknya buat anak merasa nyaman dan suka dengan kamarnya sendiri," ungkap Adis.
Tips Supaya Anak Mau Tidur di Kamarnya SendiriFoto: Istock



Kemudian untuk tahap awal, coba beri durasi waktu tidur pendek lebih dulu, yaitu pada jam tidur siang. Misal, kita latih atau biasakan anak untuk tidur siang sendiri di kamarnya meski malamnya masih tidur dengan orang tua. Caranya, saat tidur siang kita bisa sambil bacakan cerita, peluk lalu saat anak pulas baru deh kita tinggal.

"Saat fase tidur siang tersebut sudah oke untuk tidur sendiri, baru kita tawarkan tidur malam. Awalnya bolehlah kita temani, jadi malam itu kita ikut tidur di kamar anak biar anak merasa cuma pindah lokasi aja namun tetap tidur bareng orang tuanya. Nanti bertahap lagi, ayah ibunya akan menemani anak sampai tidur, lalu setelah tidur baru orang tuanya keluar kamar," imbuh Adis.

Tetap dengan penjelasan ya Bunda. Jangan asal main tinggalkan anak meski mereka sudah tertidur pulas. Kita bisa bilang ke anak, 'Ayah atau Bunda temani kamu baca cerita, habis selesai kita keluar ya', jadi saat anak masih sadar anak nggak panik ditinggal orang tuanya. Jadi benar-benar bertahap sedikit demi sedikit, dan orang tua juga harus ekstra sabar.
Tips Supaya Anak Mau Tidur di Kamarnya SendiriFoto: Istock
"Karena, kalau dadakan main tinggal atau tanpa ada arahan ke anak. Nanti dia bisa trauma kayak merasa ditinggal atau dibuang dan jadi ketakutan sendiri," tambah Adis.

Intinya, harus benar-benar secara perlahan, bertahap dan melihat kesiapan anak saat melatih mereka tidur di kamar sendiri. Kata Adis, di sini tak ada batasan waktu, mau sedini mungkin atau lebih besar usia anak, itu semua tergantung kesiapan anak. Ya, karena tiap anak punya waktu yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah tidur sendiri ini.

Kalau Bunda, kapan buah hati akhirnya bisa tidur sendiri di kamarnya sendiri? Yuk share di kolom komentar, Bun.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda