
parenting
Urusan Mengasuh Anak, Ustaz Solmed Jadi Ayah Serba Bisa
HaiBunda
Senin, 28 Jan 2019 18:00 WIB

Jakarta -
Siapa yang tak kenal Ustaz Solmed? Ustaz yang populer di berbagai kalangan ini, rupanya nggak cuma lihai dalam berdakwah. Urusan mengasuh anak pun, dia jagonya.
Jika sebagian suami tutup mata dalam pengasuhan anak, maka hal itu tak berlaku untuknya. Pemilik nama lengkap Sholeh Mahmoed Nasution ini tak keberatan membantu sang istri untuk mengurus ketiga anaknya. Diungkapkan sang istri, April Jasmine jika mereka bertekad menjadi tim yang kompak dalam Sulthan, Aqil dan Mahier.
April bercerita, jika mereka berbagi peran dalam pola pengasuhan anak. April Jasmine dan Ustaz Solmed membuat strategi agar ketiga anaknya tetap disiplin. Tokoh ibu yang banyak di rumah bersama mereka cenderung tegas dan suka memberi nasihat, sedangkan ayah lebih longgar dalam aturan.
"Sama ayahnya dia (Sulthan, anak sulung) mungkin merasa ah ini agak kendor nih peraturannya. Jadi dia suka kadang 'Yah mau ini, mau itu'. Tapi aku udah mulai kasih info bahwa kita harus sama-sama nih. Kalau ayahnya nggak tega kasih peraturan ke anaknya berarti balikin ke saya 'Coba tanya mami,'" kata April Jasmine dalam Intimate Interview bersama HaiBunda.
Ternyata, aturan mereka cukup dipahami oleh si sulung, Sulthan. Setiap kali ingin membeli sesuatu atau makan cemilan, es krim, pasti minta izin terlebih dulu. Seolah paham, jika makan tersebut tidak bisa dimakan secara sembarangan.
Meski sang suami lebih sering ke luar kota untuk berdakwah, namun tak langsung melupakan tanggung jawabnya dalam mengasuh anak. Ustaz Solmed tetap menjadi figur ayah yang baik, dan memantau tumbuh kembang buah hatinya.
"Yang saya jalani learning by doing. Saat itu dikasih anak satu, mungkin masih anak satu udah bisa dibawa ustaz ikut ceramah sana- sini. Terus begitu anak dua, aku udah mulai komitmen. Satu udah besar jadi harus ditemani juga," ujar April.
Meski waktu berkualitas dengan suaminya berkurang, April meminta Ustaz Solmed sebisa mungkin untuk bermain dengan anak kembarnya, Aqil dan Mahier walau setengah jam.
"Me time berdua juga berkurang gitu karena aku lebih mengarahkan pokoknya kalau ada waktu, entah itu setengah jam atau berapa lama coba si kembar ini diajak main sama ayahnya. Biar ada bonding sama ayahnya. Tapi kalau untuk Sulthan kan, misal dia lagi libur, dia bisa ikut ayahnya," tutur April.
April mengungkap, ketika Sulthan dibawa ke luar kota ikut ceramah. Suaminya menjadi ayah serba bisa, mengurusi makan, mandi. Kemampuan mengurus anak, dipelajari Ustaz Solmed lebih dulu dari April.
"Saya paling cerewet deh teleponin udah makan siang belum, tapi dengan bahasa yang baik. 'Ayah udah makan siang belum? soalnya udah jam setengah satu biar nggak kelewat makan siangnya soalnya ada Sulthan di situ'. Tidur malamnya juga begitu, sebelum tidur sikat gigi dulu. Biasanya yang aku whatsapp juga asistennya, biar saling mengingatkan kalau memang ayahnya sibuk," lanjut April.
Kehadiran tiga anak, membuat Ustaz Solmed paham dengan kesibukan istrinya di rumah. Tiap kali telepon atau chat tak dibalas, Ustaz Solmed selalu menghubungi asisten April.
"Memang aku sering ngobrol sama ustaz, karena ibu itu kan pendidikan pertama untuk anak-anaknya, Jadi aku pun 24 jam bersama mereka, jadi aku tahu kebutuhannya apa. Ibaratnya ayah itu kepala sekolah, kalau guru kan ketemu sama murid kan tiap hari. Tapi kalau kepala sekolah kan biasanya ngecek aja nih bisanya ke gurunya atau langsung sidak ke muridnya," sambung April.
Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak
Diakui April, biasanya sang suami lebih sering mengajarkan anak sulungnya itu salat dan mengaji. Sulthan juga seringkali ditanyakan hafalan surat-surat pendek. Selain belajar ilmu agama, April meminta suaminya agar lebih sering menasihati putranya.
"Sesama laki-laki menasihati itu lebih masuk. Jadi ayahnya diminta tolong nasihati Sulthan, tugasnya jagain Mami dan adik-adik di rumah. Sulthan kalau dinasihati sama ayahnya, berefek banget. Sulthan nggak nakalin adiknya, jagain pas saya salat," tutup April.
Pertumbuhan dan perkembangan anak memang tak bisa lepas dari peran ayah. Menurut Tata Sudrajat, Direktur YSTC (Yayasan Sayangi Tunas Cilik) mitra Save the Children, peran orang tua khususnya ayah sangat penting saat bermain dengan anak. Hal ini dapat membantu tumbuh kembang anak.
"Sebab keterlibatan Ayah dapat mendorong keterampilan motorik, kepemimpinan, serta pengembangan kognitif dan kemampuan mengendalikan emosi secara baik," kata Tata.
Terlebih, Sulthan kini berada di fase bermain. Kehadiran ayah dalam fase bermain ini, membuat anak jauh lebih cepat mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Karena itu, aktivitas seperti bermain di taman, bersepeda, dan berenang sangat dianjurkan.
"Kalau seorang ayah berperan, maka lebih banyak aktivitas yang dilakukan. Karena itu tumbuh kembang anak lebih baik," tutur Tata.
Peran ayah ini harus dimulai dari awal, tidak hanya pada anak, tetapi juga pada istri. Misal saat istri menyusui, ayah juga perlu mendampingi. Ini karena seorang istri juga butuh ketenangan dan kenyamanan. Jika dia terganggu secara psikologis akibat relasi yang kurang baik dengan suami, maka akan berdampak pula pada bayi.
(aci/rap)
Jika sebagian suami tutup mata dalam pengasuhan anak, maka hal itu tak berlaku untuknya. Pemilik nama lengkap Sholeh Mahmoed Nasution ini tak keberatan membantu sang istri untuk mengurus ketiga anaknya. Diungkapkan sang istri, April Jasmine jika mereka bertekad menjadi tim yang kompak dalam Sulthan, Aqil dan Mahier.
April bercerita, jika mereka berbagi peran dalam pola pengasuhan anak. April Jasmine dan Ustaz Solmed membuat strategi agar ketiga anaknya tetap disiplin. Tokoh ibu yang banyak di rumah bersama mereka cenderung tegas dan suka memberi nasihat, sedangkan ayah lebih longgar dalam aturan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama ayahnya dia (Sulthan, anak sulung) mungkin merasa ah ini agak kendor nih peraturannya. Jadi dia suka kadang 'Yah mau ini, mau itu'. Tapi aku udah mulai kasih info bahwa kita harus sama-sama nih. Kalau ayahnya nggak tega kasih peraturan ke anaknya berarti balikin ke saya 'Coba tanya mami,'" kata April Jasmine dalam Intimate Interview bersama HaiBunda.
Ternyata, aturan mereka cukup dipahami oleh si sulung, Sulthan. Setiap kali ingin membeli sesuatu atau makan cemilan, es krim, pasti minta izin terlebih dulu. Seolah paham, jika makan tersebut tidak bisa dimakan secara sembarangan.
Meski sang suami lebih sering ke luar kota untuk berdakwah, namun tak langsung melupakan tanggung jawabnya dalam mengasuh anak. Ustaz Solmed tetap menjadi figur ayah yang baik, dan memantau tumbuh kembang buah hatinya.
"Yang saya jalani learning by doing. Saat itu dikasih anak satu, mungkin masih anak satu udah bisa dibawa ustaz ikut ceramah sana- sini. Terus begitu anak dua, aku udah mulai komitmen. Satu udah besar jadi harus ditemani juga," ujar April.
Meski waktu berkualitas dengan suaminya berkurang, April meminta Ustaz Solmed sebisa mungkin untuk bermain dengan anak kembarnya, Aqil dan Mahier walau setengah jam.
"Me time berdua juga berkurang gitu karena aku lebih mengarahkan pokoknya kalau ada waktu, entah itu setengah jam atau berapa lama coba si kembar ini diajak main sama ayahnya. Biar ada bonding sama ayahnya. Tapi kalau untuk Sulthan kan, misal dia lagi libur, dia bisa ikut ayahnya," tutur April.
April mengungkap, ketika Sulthan dibawa ke luar kota ikut ceramah. Suaminya menjadi ayah serba bisa, mengurusi makan, mandi. Kemampuan mengurus anak, dipelajari Ustaz Solmed lebih dulu dari April.
"Saya paling cerewet deh teleponin udah makan siang belum, tapi dengan bahasa yang baik. 'Ayah udah makan siang belum? soalnya udah jam setengah satu biar nggak kelewat makan siangnya soalnya ada Sulthan di situ'. Tidur malamnya juga begitu, sebelum tidur sikat gigi dulu. Biasanya yang aku whatsapp juga asistennya, biar saling mengingatkan kalau memang ayahnya sibuk," lanjut April.
Kehadiran tiga anak, membuat Ustaz Solmed paham dengan kesibukan istrinya di rumah. Tiap kali telepon atau chat tak dibalas, Ustaz Solmed selalu menghubungi asisten April.
"Memang aku sering ngobrol sama ustaz, karena ibu itu kan pendidikan pertama untuk anak-anaknya, Jadi aku pun 24 jam bersama mereka, jadi aku tahu kebutuhannya apa. Ibaratnya ayah itu kepala sekolah, kalau guru kan ketemu sama murid kan tiap hari. Tapi kalau kepala sekolah kan biasanya ngecek aja nih bisanya ke gurunya atau langsung sidak ke muridnya," sambung April.
![]() |
Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak
Diakui April, biasanya sang suami lebih sering mengajarkan anak sulungnya itu salat dan mengaji. Sulthan juga seringkali ditanyakan hafalan surat-surat pendek. Selain belajar ilmu agama, April meminta suaminya agar lebih sering menasihati putranya.
"Sesama laki-laki menasihati itu lebih masuk. Jadi ayahnya diminta tolong nasihati Sulthan, tugasnya jagain Mami dan adik-adik di rumah. Sulthan kalau dinasihati sama ayahnya, berefek banget. Sulthan nggak nakalin adiknya, jagain pas saya salat," tutup April.
Pertumbuhan dan perkembangan anak memang tak bisa lepas dari peran ayah. Menurut Tata Sudrajat, Direktur YSTC (Yayasan Sayangi Tunas Cilik) mitra Save the Children, peran orang tua khususnya ayah sangat penting saat bermain dengan anak. Hal ini dapat membantu tumbuh kembang anak.
"Sebab keterlibatan Ayah dapat mendorong keterampilan motorik, kepemimpinan, serta pengembangan kognitif dan kemampuan mengendalikan emosi secara baik," kata Tata.
Terlebih, Sulthan kini berada di fase bermain. Kehadiran ayah dalam fase bermain ini, membuat anak jauh lebih cepat mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Karena itu, aktivitas seperti bermain di taman, bersepeda, dan berenang sangat dianjurkan.
"Kalau seorang ayah berperan, maka lebih banyak aktivitas yang dilakukan. Karena itu tumbuh kembang anak lebih baik," tutur Tata.
Peran ayah ini harus dimulai dari awal, tidak hanya pada anak, tetapi juga pada istri. Misal saat istri menyusui, ayah juga perlu mendampingi. Ini karena seorang istri juga butuh ketenangan dan kenyamanan. Jika dia terganggu secara psikologis akibat relasi yang kurang baik dengan suami, maka akan berdampak pula pada bayi.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cara Tak Biasa April Jasmine Melatih Anak Mandiri

Parenting
April Jasmine Beberkan Alasan Si Sulung 'Mondok' di Usia 5 Tahun

Parenting
Dilema April Jasmine Mencari Solusi MPASI Si Kembar

Parenting
Cerita Ustaz Solmed Pulangkan Anak dari Pesantren karena Sakit

Parenting
2 Bulan di Pesantren, Anak Sulung April Jasmine Makin Pintar


10 Foto