Jakarta -
Ih, gemas-gemas-gemas! Saking gemasnya melihat tawa dan bentuk
anak bayi, kadang Bunda
nggak tahan sampai mau gigit pipi atau tangannya. Ternyata menurut sains, apa yang Bunda rasakan itu adalah sehat dan normal.
Kenapa demikian?
Bayi memang "dirancang" untuk membuat mereka yang melihatnya merasa sayang. Bahkan saking sayangnya sampai gemas mau memakan dan menggigit mereka.
Dilansir
Motherly, dorongan gemas luar biasa ini adalah bagian dari mekanisme ikatan sayang yang sudah ada sejak masa purba. Dorongan ini pula yang menandakan adanya emosi positif dan hubungan yang sehat. Selain itu, rasa gemas pada anak ini juga membantu melepaskan stres berlebih pada tubuh.
 Ilustrasi ibu dan bayi Foto: Istock |
Di tahun 2015, ada dua mahasiswi Pasca Sarjana dari Clark Relationship Lab di Yale University, Amerika Serikat, Oriana Aragon dan Rebecca Dyer, yang menyimpulkan bahwa rangsangan imut yang terlalu banyak bisa menyebabkan reaksi yang cukup agresif. Kesimpulan itu berdasarkan dua penelitian, salah satunya adalah dengan menunjukkan foto bayi-bayi imut pada partisipan.
Hasilnya, para partisipan ini mengalami rasa positif yang berlebih sehingga menyebabkan adanya ekspresi agresif seperti "ingin mencubit" hingga "ingin memakan" para bayi itu.
"Saat seseorang melihat sesuatu yang sangat amat imut, ia jadi punya reaksi positif macam ini," kata Aragon sebagai pemimpin penelitian.
"Perasaan ini terkadang jadi berlebih dan muncul ekspresi macam menggertakkan gigi, mengepalkan tangan, lalu sambil bilang 'Aku mau makan kamu'," tambahnya.
Jadi, terjelaskan ya Bunda kenapa terkadang kita suka
nggak tahan mau makan si kecil atau sekadar mencium-cium gemas pipinya. Itu sesuatu yang normal dan bisa membuat Bunda terlepaskan dari stres harian. Ayo, cium lagi si kecil...
Muuach!
[Gambas:Video 20detik]
(ziz/som)