Jakarta -
Memelihara hewan sebaiknya harus hati-hati ya, Bun. Apalagi jika Bunda memiliki anak kecil. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan seperti dicakar atau digigit.
Menurut dokter hewan, drh. Elvinkan Ruth, ketika anak terkena cakaran atau gigitan anjing, hal pertama yang dilakukan adalah cuci luka tersebut, beri antiseptik, dan obat luka.
Bunda enggak usah panik kalau anjing tersebut sudah divaksinasi. Tapi, kalau terkena gigitan anjing liar, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.
"Anjingnya sehat enggak nih, anjing rumahan yang kita tahu riwayat vaksinasinya enggak nih, kalau tahu, ya kita bisa tenang, cukup diobati aja lukanya. Kalau misalnya itu anjing liar, kita enggak tahu riwayat vaksinasinya, dia menunjukkan gejala penyakit, ke rumah sakit aja biar aman," tutur Elvinkan, usai
Talkshow 'Media Pro Balance Feed the Finest', di Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).
Kata Elvinkan, cakaran anjing bukan seperti cakaran kucing yang bisa menyebabkan
cat scratch fever atau penyakit akibat cakaran kucing. Ketika anak kena cakaran kucing, dia bisa mengalami demam ringan, sedangkan kena cakaran anjing tidak. Elvinkan sendiri mengaku belum mendengar penyakit akibat cakaran anjing.
Elvinkan menambahkan, luka akibat cakaran anjing bisa menyebabkan infeksi sekunder. Hanya saja, infeksi ini lebih kepada kebersihan ya, Bun.
Maksudnya, ketika dicakar tapi tidak langsung dibersihkan, diobati, dan diberikan antiseptik, maka luka akan infeksi karena ada campur tangan bakteri. Tapi kalau langsung dibersihkan dan ditangani, tidak apa-apa.
Sama halnya dengan dicakar, ketika digigit anjing, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah mengobati lukanya. Tapi, dilihat juga anjing yang menggigit tersebut, Bun.
Jika itu anjing liar yang kita tidak tahu asal usulnya, kita harus waspada dan langsung bawa anak ke dokter. Gigitan anjir liar sangat bahaya, bisa menyebabkan
rabies. Tapi, kalau anjing tersebut adalah anjing rumahan yang bersih dan sudah divaksinasi, kita masih bisa bernapas lega.
"Jadi lihat gimana anjingnya. Kalau anjing vaksinasi, masih aman, pengobatannya diobati biasa saja. Kecuali kalau lukanya besar ya, itu sih harus ke dokter juga," tegas Elvinkan.
[Gambas:Video 20detik]
(yun)