Jakarta -
Bunda pernah dengar tentang ikan tilapia? Jenis ikan ini hidup diÂ
air tawar dan sering dijadikanÂ
produksi pangan lho.
Ikan tilapia banyak dibudidayakan karena manfaatnya dari segi kesehatan. Tidak jarang, ikan ini sering dijual dalam bentuk fillet untuk mempermudah pengolahannya menjadi beragam hidangan.
Menurut
United Nation Food and Agriculture Organization (UN FAO), ikan tilapia dikategorikan sebagai protein keamanan pangan kunci. Sebab, ikan ini memiliki protein tinggi, rendah lemak, rendah karbon, dan sangat cocok digunakan di berbagai resep dan masakan.
Kata Food Science and Technology Expert IPB University, Dr.Ing Dase Hunaefi, STP, MFoodST, ikan tilapia juga mengandung omega 3 dan 6 yang seimbang yang baik untuk kesehatan otak. Selain itu, ikan tilapia kaya mineral, vitamin D, B12, B6, dan asam
pantotetat.
"Ikan tilapia juga mengandung asam amino esensial lengkap yang tidak diproduksi tubuh. Ini berfungsi untuk regenerasi sel," kata Ing Dase, dalam acara 'Regal Spring Indonesia Media Launch', di Plataran Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Kelebihan ikan ini adalah saat kitaÂ
mengolahnya menjadi makanan, Bun. Saat dimasak dengan cara apapun, protein utamanya enggak rusak, karena yang rusak protein tersiernya saja.
 Ikan Tilapia, Pangan Alternatif Bergizi Tinggi untuk Keluarga/ Foto: iStock |
Lalu, bagaimana cara memilih ikan tilapia yang baik untuk diolah? Kata Ing Dase, pertimbangan memilih ikan tilapia adalah dengan memperhatikan cara budidaya ikannya.
Bila enggak dibudidayakan dengan benar, takutnya ikan akan terkontaminasi. Selain berbahaya bagi ikan, tentunya berbahaya juga bagi kesehatan kita.
"Ketika cara pembudidayaannya kotor, airnya kotor, tempat sampah bertumpuk, itu berbahaya ikannya. Makanya pilihlah ikan yang budidayanya betul-betul bertanggung jawab,
responsible secara
environment juga
sustainable secara proses kelanjutan, tidak membahayakan konsumen," kata Ing Dase.
Selain pilih cara budidayanya, Ing Dase menyarankan untuk mencari ikan tilapia yang praktis, mudah diolah, dan aman jika dibekukan dalam kulkas. Jangan lupa juga pilihÂ
ikan yang tampilannya masih baik.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)